Kisah Ramalan Habib Ja’far Al Kaff tentang Gus Dur, SBY dan Jokowi yang Terbukti

Ternyata nasib Gus Dur Pernah diramalkan oleh Habib Ja'far Al Kaff, ramalan apa yang terbukti nyata tersebut?

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2023, 04:30 WIB
Habib Ja'far Al Kaff

Liputan6.com, Jakarta - Ternyata, Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah diramalkan nasibnya oleh Habib Ja'far Al Kaff. Habib Ja’far Al-Kaff merupakan ulama kharismatik yang memiliki pengaruh besar di kalangan para ulama.

Habib Ja’far Al Kaff dikenal sebagai seorang wali majdub yang memiliki kebiasaan jadzab (nyeleneh). Bahkan menurut pandangan Habib Umar bin Hafidz, Habib Ja’far Al-Kaff adalah sulthonul majdub fii kulli zaman, rajanya para wali majdub.

Perilaku Habib Ja’far Al-Kaff yang terlihat nyeleneh membuat orang yang baru mengenalnya akan berburuk sangka kepadanya.

Namun di sisi lain, justru sejumlah ulama besar dunia telah mengakui kewalian Dzurriyyat Nabi yang satu ini. Apa yang diramalkan Habib Ja'far Al Kaff tersebut?

Salah satu keistimewaan Habib yang terkesan slengekan ini adalah soal ramalannya. Meski terkesan tidak serius, nyatanya ramalan Habib Ja'far Al Kaff terbukti.

Tak hanya Gus Dur, dua presiden Indonesia, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi) juga pernah masuk radar ramalannya.

Simak Video Pilihan Ini:


Ini Kata Habib Ja'far Al Kaff

Mengutip laduni.id salah satu orang bisa memprediksi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi seorang presiden adalah Habib Ja’far Al-Kaff. Kisah ini disampaikan Habib Muhammad Alwi Ba’aqil, di sela-sela proses pemakaman Habib Ja’far Al Kaff di Makam Ploso.

Habib Ba’aqil yang datang sebagai wakil keluarga almarhum mengatakan, Habib Ja’far memiliki kelebihan tersendiri.

Beliau menyebut, pernah suatu ketika saat mengantar Habib Ja’far ke tempat Gus Dur, Habib Ja’far menyampaikan bahwa Gus Dur akan jadi presiden.

Padahal saat itu, belum ada tanda-tanda apapun jika Gus Dur akan dipilih menjadi orang nomor satu di negeri ini.

“Saya ngantar dan menemani sendiri waktu ke rumah Gus Dur. Habib Ja’far bilang Gus Dur akan jadi presiden. Saya saat itu setengah percaya dan tidak. Tapi ternyata terjadi beneran. Itu salah satu cerita. Sebenarnya ada banyak,” terangnya.

 


Gus Dur Bertemu Habib Ja'far Al Kaff di Mal

Dalam kisah lain disebutkan, Gus Dur memasuki salah satu Mall di Jakarta. Entah bertujuan apa gerangan ke Mall. Boleh jadi mau ke Gramedia atau ke bagian pakaian.

Secara tidak sengaja, kebetulan, ada seseorang yang memanggil, "Gus… Gus Dur…!".

Merasa ada yang memanggil, Gus Dur pun menoleh ke arah orang yang memanggilnya. Ternyata yang memanggil adalah orang yang sangat dikenal oleh Gus Dur, yaitu Habib Ja'far Alkaff, Kudus. Karena memang mereka berdua sahabat karib.

Gus Dur menghentikan langkahnya dan berbelok menuju dan menghampiri Habib Ja'far Alkaff Kudus. Mereka berjabat tangan erat. Masing-masing tanya kabar dan berbicara ringan.

Tiba-tiba saja Habib Ja'far mengajak Gus Dur berkunjung ke toko kaset. Ya toko kaset pita. Karena ini kisah jauh sebelum reformasi. Orba sedang di atas puncak kekuasaan dan kekuatannya.

Gus Dur masih Ketua PBNU. Habib Ja'far tahu kalau Gus Dur suka musik. Gus Dur pun bersemangat mengikuti ajakannya.

 


Ramalan dalam Bentuk Lagu yang Dinyanyikan Habib Ja'far Al Kaff

Sesampai di toko kaset, Habib Ja'far memborong kaset Obbie Mesakh dan dihadiahkan kepada Gus Dur. Sambil memberikan kaset-kaset ke Gus Dur, Habib Ja'far berkata, "Ini Gus kaset yang bagus sekali", sembari menunjukkan kaset Obbie Mesakh.

Lanjut Habib Ja'far, "Begini lagunya Gus. sungguh aneh tapi nyata, orang buta jadi presiden," dengan suara lantang dan dinyanyikan berkali-kali oleh Habib Ja'far.

Syair itu gubahan atau plesetan Habib Ja'far dari sepenggal syair "Sungguh aneh tapi nyata, tak kan terlupa…" yang terdapat dalam lagu Kisah-Kasih di Sekolah, Obbie Mesakh yang meluncur tahun 1987.

Tentu saja Habib Ja'far tidak berniat menghina dengan kata "buta". Akan tetapi Habib Ja'far sedang menyuarakan suara hatinya yang jujur atas suatu misteri masa depan yang akan terjadi. Sebentuk menyibak tabir dengan bahasa simbolik atau tanda yang menandai sesuatu yang dituju.

Gus Dur yang paham betul dengan sahabat karibnya itu. Memilih tersenyum dan berterima kasih. Gus Dur paham bahwa sahabatnya itu adalah kekasih Allah, wali, yang weruh sadurunge winara (tahu sebelum kejadian). Barangkali inilah yang disebut la ya'rifu al-wali illa al-wali (tidak mengenal seorang wali, kecuali wali).

Beberapa tahun kemudian. Pak Harto lengser keprabon. Orba runtuh. Reformasi meletus. Lagu Habib Ja'far gubahan dari lagu Obbie Mesakh menjadi kenyataan: Gus Dur jadi Presiden Republik Indonesia.

Perlahan tapi pasti. Weruh sadurunge winara Habib Ja'far dikenal publik. Dua pemilihan presiden, SBY dan Jokowi, membuktikan itu. Habib Ja'far bersuara bahwa yang akan jadi SBY, ya betul SBY jadi Presiden 2 priode.

Habib Ja'far bilang yang akan jadi Presiden adalah Jokowi, ya benar Jokowi jadi Presiden 2 periode. Habib Ja'far dengan suara yang mantap menyatakan, "Pak Jokowi dadi meneh. Ping pindo" (Pak Jokowi jadi lagi, 2 kali).

Kalau kita menyimak suaranya, sepertinya Habib Ja'far sangat yakin dengan apa yang diucapkannya. Bahkan seakan sesuatu yang sedang dikatakan adalah nyata dan hadir di depan mata. Padahal berisi sebuah prediksi masa depan yang masih banyak kemungkinan yang akan terjadi. Wallahu A'lam

Penulis: Nugroho Purbo

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya