BRI Catat Volume Trade Finance Tembus Rp 341 Triliun

Transaksi trade finance BRI per akhir Juli 2023 tumbuh double digit.BRI optimistis dapat menjaga pertumbuhan tersebut hingga akhir 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 21 Agu 2023, 21:13 WIB
Layanan keuangan yang unggul terus diperkuat oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui penyediaan berbagai layanan yang prima. (Foto: Gedung PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan keuangan yang unggul terus diperkuat oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui penyediaan berbagai layanan yang prima.

Hal ini dapat dilihat salah satunya melalui transaksi trade finance BRI per akhir Juli 2023 yang tumbuh signifikan dengan volume mencapai Rp341 triliun atau tumbuh double digit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto mengatakan, BRI optimistis dapat menjaga pertumbuhan tersebut hingga akhir 2023. 

“Untuk penguatan trade finance BRI, kami akan terus melakukan inovasi digitalisasi produk guna meningkatkan komersialisasi pada nasabah eksisting dan layanan terintegrasi untuk nasabah,” ujar dia dalam keterangan resminya, Senin (21/8/2023).

Di samping itu, BRI juga optimistis dapat memperoleh Fee Based Income (FBI) dari trade finance yang lebih baik dari tahun lalu. Pada 2022, FBI yang berhasil digenerate dari trade finance mencapai Rp1,7 triliun.

Kemudian strategi bisnis transaction banking secara keseluruhan, akan mengarah ke pengembangan target market baru (expanding new target markets) dan menciptakan value propositions yang tepat bagi kebutuhan nasabah.

Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan wallet share yang lebih mendalam di sektor-sektor agribisnis, manufaktur, energy and mining, e-commerce, serta multinational companies.

Selama ini, lanjutnya, BRI terus berinovasi melalui berbagai bentuk layanannya, seperti Integrated Wholesale SuperApps Platform yaitu QLola by BRI yang memudahkan nasabah dalam melakukan akses ke berbagai produk dan layanan wholesale BRI dengan hanya satu kali login (Single Sign On Access).

Selain itu, QLola by BRI juga memudahkan layanan transaksi Cash Management, Trade Finance, Guarantee, Supply Chain Management, Foreign Exchange, Investment Service, Financial Dashboard, dan fitur lainnya. 

Melalui dukungan platform QLola by BRI, BRI akan selalu memberikan efisiensi dan fleksibilitas kepada nasabah untuk melakukan transaksi di mana dan kapan saja secara aman dan nyaman. Qlola by BRI diyakini mampu menjadi salah satu pilihan favorit bagi nasabah non-individu dalam memberikan solusi integratif bagi bisnis nasabah, khususnya menggabungkan ekosistem wholesale ke ritel.

 

 


Simak Tips Hadapi Modus Penipuan Bank dari BRI

Penerapan ESG dalam Menara BRILiaN.

Sebelumnya, maraknya kasus kejahatan yang memanfaatkan media digital menimbulkan keresahan di masyarakat, pesatnya perkembangan teknologi digital ini memerlukan kewaspadaan masyarakat terkait informasi menyesatkan yang datang dari berbagai sumber. 

Sebagaimana diketahui, salah satu kejahatan penipuan perbankan yang paling marak adalah social engineering atau soceng.

Soceng sendiri merupakan tindak kejahatan yang memanipulasi psikologis korban sehingga korban membocorkan data pribadi dan data transaksi perbankannya yang bersifat rahasia. Media yang digunakan pelaku untuk mendekati korban pun beragam, mulai dari telepon, chat, SMS, e-mail, media sosial, dan sebagainya.

Terkait beragam modus penipuan kejahatan perbankan tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mengedukasi nasabahnya agar meningkatkan kewaspadaannya dan terhindar dari segala jenis bentuk modus penipuan atau kejahatan perbankan. 

 

 


Modus Penipuan

Gedung BRI

Sebagai bentuk upaya memerangi soceng dan mengedukasi nasabah, BRI membagikan berbagai modus kejahatan perbankan khususnya social enginering beserta langkah antisipatif menghadapinya. Adapun modus-modus penipuan/kejahatan social enginering (soceng) tersebut adalah sebagai berikut:

1.Undangan Pernikahan Palsu Berbentuk File APK

Modus penipuan ini terjadi melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK melalui aplikasi chat WhatsApp (WA). Melalui aplikasi bodong (tidak resmi) tersebut, membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses SMS dan apilikasi lain di handphone.

Kejahatan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui sms. Alhasil, transaksi perbankan dapat berjalan dengan sukses.

2.Iklan Palsu di Media Sosia

lModus ini berupa akun palsu di media sosial yang mengatasnamakan BRI. Akun tersebut membagikan iklan dengan ciri-ciri seperti, nama akun tidak lazim dan tidak centang biru; tampilan visual tidak kredibel mulai dari kualitas gambar yang buruk, penulisan tidak profesional, serta link bio mencurigakan; dan jika meng-klik link tercantum akan diarahkan untuk mendaftar dan mengisi data-data perbankan yang bersifat rahasia seperti nomor kartu, PIN, OTP, dan sebagainya.


Link Modus Perubahan Tarif

Gedung BRI.

3. Link Modus Perubahan Tarif

Layaknya modus penipuan dengan file berformat APK, penipuan jenis ini juga menggunakan platform WhatsApp (WA). Bedanya, file yang dikirimkan berupa pengumuman/pemberitahuan agar nasabah melakukan perubahan tarif. Biasanya, dalam pengumuman tersebut berisi ancaman yang membuat nasabah resah atau takut.

4.File foto Berbentuk APK Bodong

File bodong serupa layaknya modus undangan pernikahan, namun kali ini berbentuk image atau gambar yang berupa file APK. Biasanya pelaku mengaku sebagai kurir pengantar paket dan seakan-akan memberi informasi paket dapat terlihat setelah meng-klik file yang berformat APK namun terlihat seperti file foto tersebut.

Menanggapi hal tersebut Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa BRI akan selalu memberikan edukasi berbagai langkah antisipatif untuk memerangi soceng. Soceng merupakan tindakan kejahatan dan penipuan yang dapat menimbulkan keresahan serta kerugian.

"BRI sebagai bank yang sangat concern terhadap keamanan bertransaksi nasabahnya senantiasa menghimbau dan mengedukasi para nasabahnya untuk menghindari menjadi korban modus kejahatan tersebut. Melalui campaign ini, diharapkan awareness dan kewaspadaan masyarakat semakin meningkat, terutama dalam mengenali modus dan praktik Soceng," ujar dia dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (20/8/2023).

 


Beri Edukasi

Gedung BRI (Dok: Istimewa)

Dengan selalu menjaga kerahasiaan data perbankan, serta dengan tetap berhati-hati dalam menerima pesan yang ada, berbagai modus penipuan soceng akan mudah untuk dihindari. BRI akan selalu mengedukasi serta mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada akan modus penipuan baru soceng. 

Adapun cara mengantisipasi berbagai modus tersebut antara lain:

  • Waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkan link/file berformat APK.
  • Kenali file yang disertai pengumuman atau pemberitahuan berupa ancaman dan membuatmu panik, resah, atau takut.
  • Tidak asal klik link atau file yang dikirimkan.
  • Jika sudah terklik dan install file tersebut, cepat matikan koneksi data seluler dan WIFI pada perangkat.
  • Bersihkan data dan cache aplikasi tersebut.
  • Uninstall aplikasi tersebut.
  • Ubah username, PIN dan password mobile banking termasuk email pribadi.
  • Lebih aman untuk dilakukan reset handphone ke factory mode atau mode pabrik
  • Hubungi Contact BRI di nomor 1500017 untuk melakukan pelaporan atas indikasi modus penipuan yang terjadi.

 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya