Liputan6.com, Jakarta - PT Chery Sales Indonesia (CSI) memperkenalkan mobil listrik Omoda 5 EV saat Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 yang berlangsung 10 hingga 20 Agustus lalu.
Rencana awalnya, mobil listrik berdesain futuristis tersebut hanya akan diperkenalkan. Namun, seiring dengan tingginya permintaan dari konsumen, CSI pun membuka pemesanan unit dengan tanda jadi sebesar Rp 10 juta.
Advertisement
Mobil listrik tersebut rencananya baru akan dijual secara resmi pada Januari 2024 mendatang, dengan rencana pengiriman kuartal pertama. Sayangnya belum ada bocoran mengenai kisaran harga saat peluncuran nanti.
Meskipun belum ada bocoran harga, Chery sudah sedikit membocorkan informasi penting soal spesifikasi Omoda 5 EV. Sehingga mempermudah Liputan6.com untuk merangkum siapa saja mobil listrik yang akan menjadi rivalnya pada tahun 2024 mendatang.
Chery Omoda 5 EV
Dalam kondisi baterai penuh, Omoda 5 EV diklaim memiliki jarak tempuh mencapai 450 km. Fitur penting lainnya adalah pengisian daya cepat atau fast charging, pengecasan baterai 0-80 persen membutuhkan waktu 35 menit.
Soal performa akselerasi, butuh waktu 7,8 detik untuk mencapai 100 km/jam dari posisi diam. Omoda 5 EV juga diklaim membutuhkan 15 kWh untuk menempuh jarak 100 km.
Dari segi keselamatan, Omoda 5 EV dilengkapi dengan 14 Advanced Driving Assistance System (ADAS) untuk meningkatkan keselamatan selama berkendara.
Sertifikasi 5 bintang ANCAP dan 6 Airbag yang terdapat di Omoda 5 EV menjamin tingkat keselamatan dari benturan keras dan Driver Monitoring System memastikan kewaspadaan pengemudi selama perjalanan.
MG4 EV
MG4 EV adalah mobil listrik bergaya crossover yang dibanderol dengan harga Rp 649,9 juta (varian Ignite) dan Rp 699, 9 juta (varian Magnify iSmart). Harga tersebut berstatus on the road Jakarta. Kedua varian tersebut tidak memiliki perbedaan dari jarak tempuhnya.
MG4 EV dilengkapi dengan Permanent Magnet Synchronous Motor yang menghasilkan tenaga 125 KW. Klaim akselerasi dari 0 - 100 kpj dapat diraih dalam waktu 7,7 detik.
Mobil listrik ini mengadopsi Lithium Iron Phosphate Battery dengan kapasitas 51 kWh. MG mengklaim mobil ini sanggup menempuh jarak hingga 425 km dengan metode New European Driving Cycle (NEDC).
Liputan6.com pernah menjajal mobil listrik ini dengan rute Jakarta - Bandung dengan durasi perjalanan 4 jam, jarak tempuh 148,6 km, dan kecepatan rata- rata 37 km per jam.
MG4 EV menghabiskan energi 18,7 kWh untuk setiap 100 km. Jika dikonversikan maka 1 kWh menempuh 5,34 km. Untuk menempuh jarak 148,6 km dibutuhkan 27, 8 kWh. Jika pengisian dilakukan di rumah dengan tarif listrik dibulatkan menjadi Rp 1.700 per kWh, maka perjalanan dari Jakarta ke Bandung menghabiskan Rp 47.260.
Saat berangkat kondisi baterai terisi 97 persen dengan estimasi jarak 289 km, sesampainya di Bandung baterai tersisa 39 persen dengan estimasi jarak 102 km.
Yang perlu diingat, perjalanan dari Jakarta ke Bandung didominasi oleh tanjakan, sehingga regenerative braking tidak bisa dioptimalkan. Lain ceritanya jika perjalanan dari Bandung ke Jakarta yang didominasi oleh turunan sehingga bisa mengoptimalkan regenerative braking, tentu konsumsi daya listrik akan berbeda dibanding rute Jakarta - Bandung.
Advertisement
Hyundai Ioniq 5
Liputan6.com pernah menguji Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range dengan rute Jakarta - Bandung - Cikole - Bandung - Jakarta.
Ioniq 5 Signature Long Range diklaim memiliki jarak tempuh mencapai 451 km. Performa akselerasi 0-100 km per jam membutuhkan waktu 7,4 detik.
Signature Long Range merupakan varian tertinggi yang kini dibanderol Rp 780 jutaan (berstatus OTR Jakarta) setelah mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Saat berangkat dari Jakarta, baterai Ioniq 5 terisi sekitar 97 persen dengan prediksi jarak tempuh 460 km menggunakan AC atau 489 km tanpa AC. Setelah sampai di Cikole, jarak tempuh mobil 169,2 km dengan konsumsi listrik 19,4 kWh per 100 km dan sisa baterai 51 persen. Konsumsi baterai sebesar 46 persen saat berangkat, dengan kondisi jalan mayoritas menanjak.
Perjalanan dari Cikole menuju Jakarta didominasi oleh turunan, karena mengakses jalan tol di jalan Pasteur. Di Cipularang pun didominasi turunan, kondisi turunan panjang merupakan waktu yang tepat untuk mengoptimalkan regenerative braking. Persentase baterai pun turun lebih perlahan, bahkan terkadang naik satu hingga dua persen saat turunan panjang.
Sesampainya di Senayan Park, sisa baterai menunjukkan angka 26 persen dengan prediksi jarak tempuh menggunakan AC sejauh 120 km dan 131 km tanpa AC. Total perjalanan 334,4 km dengan konsumsi listrik 14,8 kWh per 100 km atau dibutuhkan 49,49 kWh untuk menempuh 334,4 km.
Peluang Chery Omoda 5 EV
Chery Omoda 5 EV memiliki modal yang memadai untuk meramaikan pasar mobil listrik di kisaran harga Rp 650 hingga 780 jutaan.
Klaim jarak tempuh Omoda 5 EV sejauh 450 km berdekatan dengan MG4 EV dan Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range yang sama-sama memiliki jarak tempuh 451 km.
Dari segi klaim akselerasi 0-100 kpj pun berdekatan, yaitu 7,8 detik (Omoda 5 EV), 7,7 detik (MG4 E), dan 7,4 detik (Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range).
Soal efisiensi energi, Omoda 5 EV diklaim membutuhkan 15 kWh untuk menempuh jarak 100 km. Namun angka tersebut tentu akan berbeda saat pengujian di jalan raya.
Berdasarkan pengujian Liputan6.com, MG4 EV menghabiskan energi 18,7 kWh untuk setiap 100 km (rute Jakarta - Bandung). Sementara itu, Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range membutuhan 14,8 kWh per 100 km (rute Jakarta - Bandung - Cikole - Bandung - Jakarta).
Kehadiran Omoda 5 EV tentu dinanti-nantikan oleh pencinta kendaraan listrik. Selain membuat konsumen memiliki lebih banyak pilihan, harga menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen untuk meminang mobil listrik.
Jika Chery bisa memasang harga Omoda 5 EV lebih terjangkau dibanding keduanya, maka persaingan di segmen ini akan semakin sengit.
Advertisement
