Liputan6.com, Jakarta Seorang pemotor dianiaya di sebuah gang sempit di Jalan Lontar RT 4, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Detik-detik penganiayaan terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial.
Terkait hal tersebut, Wakil Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menerangkan sudah menerima laporan, di mana korban FSD (16) sedangkan terlapornya adalah MFA (15) dan Z (15).
Advertisement
Aksi penganiayaan terjadi di Jalan Lontar Rt 4, Lenteng Agung, pada Sabtu 19 Agustus 2023 sekitar pukul 13.30 WIB.
Henrikus menerangkan kronologinya, di mana korban dituduh menantang terlapor via WhatsApp. Padahal, korban sama sekali tidak pernah melakukan hal tersebut.
"Korban disuruh ibunya untuk membeli obat, setelah selesai membeli obat maka sekitar pukul 13.37 WIB di tengah jalan, korban bertemu dengan terlapor, lalu terlapor mengklakson motor korban," ujar dia, Senin (21/8/2023).
"Saat itu terlapor menuduh korban telah menantangnya melalui chat WhatsApp, namun korban merasa tidak pernah melakukan hal tersebut," sambung Henrikus.
Henrikus mengatakan, korban kemudian diarahkan ke tempat sepi hingga terjadilah aksi penganiayaan.
"Terlapor MFA turun dari motor lalu mencekik dan membanting korban ke tanah, setelah itu terlapor juga menginjak leher korban menggunakan kaki kanan. Kemudian terlapor Z menampar pipi kiri korban," ujar dia.
Henrikus menerangkan, para terlapor langsung pergi meninggalkan korban. Kasus ini pun masih diselidiki.
Dalam kasus ini, terlapor diancam dengan Pasal 76 C junto Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak.
"Kita lakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan korban, dan terlapor (MFA). Kini kita mencari keberadaan terlapor Z," ujar dia.
Kejadian Pengeroyokan
Dalam sebuah video yang viral tersebut, memperlihatkan dua orang pelaku berbocengan sepeda motor matic hijau menghalangi korban yang saat itu juga sedang mengendarai sepeda motor seorang diri.
Salah seorang pelaku mengenakan kaos hitam menghampiri korban. Ia kemudian mencekik dan menjatuhkan korban ke tanah. Korban pun diminta meminta ampun. Namun bukan berhenti, pelaku malah menginjak kepala korban.
Terdengar dalam dialog, korban sama sekali tak tahu-menahu alasan pelaku menganiaya, ia bahkan tak kenal sosok pelaku.
"Ampun enggak lu?" tanya pelaku hitam sambil mencekik korban.
"Lu siapa dulu ini bang, gua enggak kenal lu," jawab korban.
"Enggak kenal, enggak kenal, jangan tengil lu kalau di WA," kata pelaku
"Gua kagak kenal lu bang," jawab korban.
"Enggak kenal lu. Udah bangun lu, lu kalau di WA jangan tengil," ucap pelaku.
Advertisement