Liputan6.com, Jakarta - Lazimnya masyarakat Arab pada zaman jahiliyah, Amr bin Jamuh adalah seorang penyembah berhala. Berhalanya terbuat dari kayu dan diberi nama Manat.
Belakangan, Amr masuk Islam dengan cara yang unik. Kisahnya menjadi renungan bagi generasi-generasi setelahnya.
Usai masuk Islam, Amr bin Jamuh begitu taat hingga syahidnya. Bahkan, Rasulullah SAW bersabda, Amr bin Jamuh akan masuk surga lebih cepat.
Alkisah, Amr yang kakinya pincang adalah penyembah berhala yang taat. Dia rajin memuja dan memuliakan berhalanya.
Baca Juga
Advertisement
Sebaliknya, anak lelakinya, Mu'adz bin Amr telah masuk Islam tentu tidak suka dengan apa yang dilakukan ayahnya.
Secara berurutan, Muadz bin Amr mencuri Manat dan membuangnya di tempat sampah dan beberapa riwayat lain, kakus. Ayahnya yang kehilangan tuhannya yang bernama Manat lalu mencarinya, dan setelah menemukan langsung memandikannya dan memberi wewangian.
Seperti dikisahkan H Ahmad Niam Syukri Masruri, di laman NU Jateng, pada malam ketiga Amr bin Jamuh menempatkan Manat di tempat sesaji dengan meletakkan pedang di hadapannya dengan maksud kalau Manat dicuri orang maka pedang yang berada di hadapannya bisa digunakan untuk membela diri.
Tapi apa yang terjadi?, ternyata malam itu lebih tragis dari dua malam sebelumnya karena Manat dicuri dan dilemparkan ke tempat sampah dan diikat dengan bangkai anjing.
Bermula dari kejadian itu, Amr bin Jamuh berkata "kalau Manat tidak bisa melindungi dirinya sendiri bagaimana ia dapat melindungi orang lain?", seketika itu Amr bin Jamuh masuk Islam.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 22:
الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَآءَ بِنَآءً وَّاَنۡزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَاَخۡرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزۡقًا لَّـكُمۡۚ فَلَا تَجۡعَلُوۡا لِلّٰهِ اَنۡدَادًا وَّاَنۡـتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ
Artinya:(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS Al-Baqarah : 22).
Simak Video Pilihan Ini:
Amr bin Jamuh Kejar Kekurangan dalam Beribadah
Setelah menyatakan masuk Islam, Amr bin Jamuh merasa bahwa dirinya tertinggal jauh dari teman-temannya yang telah masuk Islam lebih dulu dalam urusan beramal dan beribadah. Sebagai orang kaya yang terpandang di Madinah, ia gelisah dan terusik karena amal ibadanya dirasa belum seberapa.
Sadar akan kekurangannya, ia lalu mendermakan hartanya kepada orang yang berhak menerima (mustahik) dan memberikan pertolongan kepada siapa saja yang membutuhkan, bahkan ia selalu berkata kepada yang minta pertolongan kepadanya "ini bantuan saya dan kalau besok kamu membutuhkan lagi, datanglah ke tempatku, karena hartaku akan diganti oleh Allah yang lebih banyak".
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab Ayat 39:
قُلۡ اِنَّ رَبِّىۡ يَبۡسُطُ الرِّزۡقَ لِمَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖ وَيَقۡدِرُ لَهٗ ؕ وَمَاۤ اَنۡفَقۡتُمۡ مِّنۡ شَىۡءٍ فَهُوَ يُخۡلِفُهٗ ۚ وَهُوَ خَيۡرُ الرّٰزِقِيۡنَ
Artinya:Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik. (QS Al-Ahzab : 39)
Advertisement
Syahid di Perang Uhud
Setelah masuk Islam dan meninggalkan berhala sesembahannya, Amr bin Jamuh ingin menutup kesalahannya di masa lalu dan menambal kekurangannya setelah masuk Islam dengan berbagai amal shaleh.
Ketika kaum muslimin bersiap berangkat menuju ke laga perang Badar, Amr bin Jamuh hendak bergabung, namun karena keterbatasan fisiknya (kakinya yang pincang), ia ditolak dan diseru agar diam di rumah, dan inilah yang membuatnya menderita karena tidak bisa ikut berjihad.
Satu tahun kemudian, ketika kaum muslimin hendak berangkat menuju ke laga perang Uhud, lagi-lagi Amr bin Jamuh memaksa bergabung dan akhirnya mati syahid dalam peperangan itu.
Ketika melihat jenazah Amr bin Jamuh, Rasulullah saw mengabarkan bahwa Amr bin Jamuh dengan kaki pincangnya telah berjalan di surga, dan inilah yang membuat para sahabat iri, "Amr bin Jamuh adalah lelaki pincang tapi lebih cepat masuk surga".
Sungguh, ketakwaan seseorang akan mengantarkannya menuju ke surga. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran Ayat 133:
وَسَارِعُوۡۤا اِلٰى مَغۡفِرَةٍ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالۡاَرۡضُۙ اُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِيۡنَۙ
Artinya:Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Ali Imran : 133). (Sumber: jateng.nu.or.id).
Tim Rembulan