Cuaca Indonesia Hari Ini Selasa 22 Agustus 2023: Langit Dominan Cerah Berawan hingga Malam

Meski cuaca di Indonesia diaporkan BMKG cenderung cerah, ada sejumlah titik yang diselimuti cuaca berawan, kabut, asap dan berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang.

oleh Maria Flora diperbarui 22 Agu 2023, 07:00 WIB
Cuaca Jakarta Cerah Berawan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca cerah berawan mendominasi hampir sebagian besar kota-kota di Indonesia hari ini, Selasa (22/8/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca tersebut berlangsung pada pagi hingga malam nanti.

Meski diaporkan cenderung cerah, ada sejumlah titik yang diselimuti cuaca berawan, kabut, asap dan berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang.

Seperti pagi hari ini misalnya. BMKG memprediksi wilayah Jambi, Pontianak, Pekanbaru berkabut, sementara cuaca di Banjarmasin dilaporkan berasap. Sedangkan hujan ringan dilaporkan bakal turun untuk wilayah Ambon, Manokwari serta Padang. 

Memasuki siang nanti, sejumlah kota di Indonesia diperkirakan turun hujan ringan, seperti Samarinda, Ambon, dan Medan. Namun, cuaca di kota-kota lainnya mayoritas cerah berawan.

Beranjak malam, cuaca hari ini di sejumlah titik bakal diselimuti awan tebal, yaitu Ambon dan wilayah Gorontalo. Sementara, hujan turun di wilayah Samarinda, Ternate, Mamuju, Manokwari, dan Kota Medan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota   Pagi   Siang  Malam 
 Banda Aceh  Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah  Cerah Berawan   Berawan
 Bengkulu  Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Gorontalo  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan Tebal
Jambi  Kabut Cerah Berawan Cerah Berawan
Bandung Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Semarang Berawan Cerah Berawan Berawan
Surabaya Cerah Berawan Cerah Cerah Berawan
Pontianak Kabut Berawan Berawan
Banjarmasin Asap  Cerah Berawan Cerah Berawan
Palangkaraya  Cerah Berawan Berawan Berawan
 Samarinda  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
Tarakan Berawan Cerah Berawan
Pangkal Pinang Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Tanjung Pinang Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Bandar Lampung Cerah Berawan Cerah Cerah
Ambon Hujan Ringan Hujan Ringan Berawan Tebal
Ternate Berawan Berawan Hujan Ringan
Mataram Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Kupang Cerah  Cerah Berawan Cerah Berawan
Kota Jayapura Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Manokwari Hujan Ringan Berawan Hujan Ringan
Pekanbaru Kabut Cerah Berawan Cerah Berawan
Mamuju  Berawan Cerah Berawan Hujan Ringan
Makassar Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Kendari Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Manado  Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan
Padang Hujan Ringan Cerah Berawan Berawan
Palembang Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Medan  Cerah Berawan Hujan Sedang Hujan Sedang

Langit Jakarta Terlihat Keruh karena Polusi Udara? Ini Penjelasan BMKG

Dikutip dari laman resmi IQAir per 25 Juli 2023 pukul 16.08 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 168 yang menunjukkan ketegori tidak sehat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab udara di langit Jakarta terlihat keruh akibat polusi udara yang sedang meningkat.

Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan bahwa siklus harian kualitas udara memengaruhi tingkat polusi udara di Jakarta.

"Perlu dicermati bahwa kondisi kualitas udara itu ada siklus hariannya. Pada saat lepas malam hari hingga dini dan hari cenderung lebih tinggi dari pada siang hingga sore," kata Ardhasena saat konferensi pers di Jakarta Timur, Jumat (11/7/2023).

Kemudian, penyebab utama yang membuat udara Jakarta terlihat keruh karena adanya lapisan inversi. Lapisan inversi adalah lapisan atmosfer yang hangat dan berada di atas lapisan atmosfer yang dingin.

"Karena kita di wilayah urban dan sekarang saat musim kemarau itu ada fenomena namanya lapisan inversi. Jadi ketika pagi, di bawah atau permukaan ini lebih dingin dibandingkan di lapisan atas," ujar Ardhasena.

"Itu mencegah udara itu untuk naik dan kemudian terdispersi. Itu penjelasan mengapa Jakarta kelihatan keruhnya di bawah dibandingkan di atas karena setting perkotaan yang di mana kita semua hidup bersama," tambahnya.


Strategi Tangani Polusi Udara Jakarta

Akibat polusi udara, langit biru Jakarta berubah menjadi kabut pekat. hal ini sangat berdampak bagi kesehatan para pekerja di kawasan Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk mengatasi ini, ujar Asep, Pemprov DKI telah menyiapkan tiga strategi. Pertama, adalah strategi peningkatan tata kelola yang berarti Dinas LH akan mengendalikan pencemaran udara melalui berbagai kebijakan dan regulasi.

Kemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.

"Dinas LH se-Jabodetabek sudah tanda tangan komitmen bersama untuk mengurangi pencemaran udara melalui uji emisi," ujar Asep.

Terakhir, Pemprov DKI mengimbau kepada seluruh warga untuk mengecek kondisi kualitas udara melalui aplikasi sesuai standar nasional, misalnya JAKI, BMKG, atau ISPU.

"(Kami juga mengimbau warga) melakukan upaya-upaya preventif untuk mencegah atau mengurangi dampak itu misal dengan menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar dan sebagainya," kata Asep.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya