Liputan6.com, Jakarta - Di era maraknya media sosial seperti sekarang ini, dimanfaatkan sejumlah orang untuk berpromosi. Hal itu juga dilakukan seorang penjual bakso. Gaya atau penampilannya viral di media sosial karena tampil seperti pegawai kantor lengkap dengan kemeja, dasi, celana bahan hingga sepatu pantofel.
Ia melengkapi penampilannya dengan topi dan kacamata hitam. Hal itu diketahui dari unggahan di beberapa media sosial, salah satunya di akun Instagram @info_balikpapan. Pedagang bakso itu diketahui berjalan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Advertisement
"Inilah pakle bakso paling keren se Balikpapan, namanya pakle Broto, baksonya juga enak banget nih, beliau sdh lama jualan bakso... kalo yg jualan rapi gini apa harga juga jutaan yah.. sehat terus yah pakle.. moga lancar rejekinya.. 👍🤲😊😊," tulis unggahan tersebut dalam keterangan unggahannya, Minggu, 20 Agustus 2023.
Penjual bakso itu berjualan secara keliling dengan gerobak bakso yang dibawa dengan sepeda motor. Tak ayal gaya pedagang bakso itu pun menjadi viral.
Kabarnya ia sengaja mengenakan pakaian seperti pegawai kantor untuk lebih menarik perhatian agar dagangannya semakin laris. Ia berjualan di sekitaran Terminal Batu Ampar Kilo 4, Balikpapan.
Pedagang bakso bernama Broto itu berjualan dengan nama dagangan Bakso Putra Mandala. Tak hanya penampilannya yang menarik banyak perhatian, rasa baksonya kabarnya enak dan menggugah selera.
Unggahan tentang tukang bakso necis itu mendapat beragam komentar dari warganet yang hampir semuanya memuji strategi Broto dalam mempromsikan dagangannya. Sampai berita ini ditulis, unggahan tukang bakso unik itu sudah disukai lebih dari 2.837 kali dan mendapatkan ratusan komentar.
Menarik Perhatian Warganet
"Ah mantap ini, sering mampir ke Kantor Cleo Balikpapan ini pak Broto nya, maknyus lah baksonya," komentar seorang warganet
"Dari jamannya pakle ini pke gerobak bakso dorong naik turun gunung Komplek Ramayana. Dr jaman aku msh skolah MTs smpe skrng aku dah umur 33th aku selalu beli bakso Pakde Broto," komentar warganet lainnya.
"Alhamdulilah pakle broto masih sehat, kangen sama baksonya," tulis warganet lainnya yang sepertinya sudah lama menjadi langganan bakso Pakde Broto..
"Keren .... , lancar rejeki tukang baksonya dan semakin sukses aamiin... ," timpal warganet lainnya.
Setiap pedagang tentu punya strategi marketing tersendiri agar orang tertarik membeli dagangannya. Beberapa pedagang bahkan melakukan cara yang unik dan kreatif untuk menarik perhatian pembeli.
Jika Broto berjualan dengan pakaian necis dan formal, seorang pedagang bakso pentol punya cara lain. Ia menjajakan dagangannya ala Master of Ceremony (MC) atau pembawa acara di tempat kawinan.
Advertisement
Pedagang Bakso Bergaya MC
Umumnya, pedagang bakso pentol berkeliling menggunakan gerobak sambil mengeluarkan bunyian dari terompet atau suara dari mangkuk yang dipukul kecil dengan sendok. Namun, tukang bakso pentol ini justru tampil seperti MC.
Dalam video yang diunggah akun Twitter @jawafess pada 22 November 2020), terlihat seorang pedagang pentol menggunakan mikrofon untuk menawarkan pentolnya. Uniknya, pedagang tersebut mengundang para pembeli dengan suara layaknya MC kondangan. "Mari merapat, silakan sate sosis, bakso pentol, waktunya jajan sayang anak sayang istri," kata penjual pentol tersebut.
Tak hanya gaya bicaranya saja yang menarik perhatian, pedagang pentol tersebut juga menambahkan iringan musik gamelan Jawa yang membuat suasana seperti kondangan semakin kental. Selain itu, ia pun terlihat tampil necis dengan baju kerah lengan pendek berwarna biru lengkap dengan aksesori jam tangan.
Aksi uniknya berjualan ala MC kondangan itu pun viral di media sosial dan mengundang komentar warganet. Tak sedikit yang mengatakan suasananya seperti berada di acara kawinan sungguhan.
Jualan Bakso Prasmanan
Berbeda lagi dengan pengalaman Debora Ayu (25) perempuan asal Cianjur yang sukses berjualan bakso. Dengan modal awal Rp500 ribu, pada 2019 ia membuka usaha bakso di depan rumahnya dengan sistem prasmanan. Namun dikarenakan adanya pandemi Covid-19, pendapatannya menurun drastis, karena kebijakan PSBB selama 3 bulan yang memaksanya untuk menutup usahanya sementara.
Tapi dengan sisa tabungan Rp1 juta, ia mencari cuan dengan jemput bola berjualan keliling menggunakan gerobak motor yang sudah di desain dan kini ia memiliki tiga armada gerobak motor dan dua toko offline bakso prasmanan di daerah Cianjur dan sekitarnya.
"Untuk Basovilnya mulai Februari 2020. Kita awalnya buka dirumah ada angkringan gitu, biar inovasi baru jadi buat bakso angkringan prasmanan alhamdulillah penghasilannya lumayan dan banyak peminatnya," kata Debora kepada tim Bisnis Liputan6.com, 1 November 2020.
Ia menerapkan sistem prasmanan tujuannya agar pelanggan bebas memilih jenis bakso apa saja, dan harga pun disesuaikan dengan kantong pelanggan. Kalangan menengah ke bawah dan ke atas bisa menikmati bakso buatannya.
Advertisement