Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang adanya aksi begal di kawasan Taman Pancing, Denpasar, Bali beredar di media sosial. Informasi tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada Selasa (22/8/2023).
Dalam pesan berantai tersebut disebutkan bahwa adanya aksi begal di kawasan Taman Pancing. Seluruh warga pun diminta untuk tidak keluar rumah dan berkunjung ke taman tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Berikut isi pesan berantai tersebut:
"Shalom
Selamat sore menjelang malam adik2 semuanya🙏Saya menghimbau kepada kita semua tanpa terkecuali bahwa dgn adanya kejadian yg terjadi semalam di taman pancing maka ,tolong semuanya jgn ada yg keluar rumah tanpa ada kepentingan yg Jelas apalagi pergi ke taman pancing.
Info yg kami dgr bahwa malam ini akan ada sidak di area taman pancing.
Demikian saya mengingatkan demi keamanan kita bersama.
Jangan karena prilaku oknum lalu kita semua Kena dampaknya.
Maka sebelum itu terjadi sebaik jika tdk ada keperluan penting maka diam dan beristirahat saja dirumah masing².
Sekian dan trimakasih," demikian narasi dalam pesan berantai tersebut.
Benarkah kabar tentang adanya aksi begal di Taman Pancing, Denpasar, Bali? Berikut penelusurannya.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri pesan berantai berisi kabar tentang adanya aksi begal di kawasan Taman Pancing, Denpasar, Bali. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "aksi begal taman pancing bali" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang berisi bantahan adanya aksi begal di kawasan tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Kapolresta Denpasar sebut video pembegalan di Taman Pancing itu hoaks" yang dimuat situs antaranews.com pada Selasa (22/8/2023).
Denpasar, 21/8 (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, Komisaris Besar Polisi Bambang Yugo Pamungkas menyatakan pesan berantai dan video berisi informasi pembegalan di Taman Pancing, Pemogan, Denpasar Selatan merupakan informasi hoaks.
"Kami telah melakukan penyelidikan terkait video tersebut, melakukan pengecekan di lokasi, dan hasilnya nihil, tidak ada kejadian tersebut. Informasi dan video (yang beredar) itu adalah hoaks," katanya, di Denpasar, Senin.
Bambang Yugo menjelaskan setelah pesan berantai beserta video pembegalan yang disebutkan terjadi di wilayah Denpasar viral di media penyampaian pesan WhatsApp, Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Selatan langsung melakukan penyelidikan di lokasi yang disebutkan tersebut.
Untuk memperjelas keberadaan lokasi video tersebut, Polresta Denpasar telah melakukan koordinasi dengan Tim Siber Ditreskrimsus Polda Bali dengan melakukan patroli siber dan mencocokkan lokasi, namun tidak ada tempat yang sesuai antara video dan lokasi Taman Pancing, Pemogan.
"Anggota telah melakukan pengecekan di lokasi Jalan Taman Pancing Denpasar Selatan dan sampai saat ini tidak ditemukan hal menonjol," katanya.
Adapun isi pesan berantai WhatsApp tersebut berupa imbauan kepada masyarakat akan adanya kejadian pembegalan dan meminta masyarakat untuk tidak ada yang keluar rumah tanpa ada kepentingan jelas apalagi pergi ke Taman Pancing.
Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa info tersebut merupakan informasi resmi dari kepolisian yang diterima pada Minggu (20/8). Namun, Kapolresta Denpasar membantah bahwa informasi tersebut tidak memiliki sumber yang jelas apalagi dari Polresta Denpasar karena itu masyarakat jangan mempercayai informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya itu.
Video pemuda yang terlihat terjatuh dari motor yang ditengarai korban pembegalan merupakan informasi palsu yang dibuat untuk menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Dengan adanya penjelasan itu, katanya, diharapkan informasi hoaks yang telah menyebar di masyarakat tidak disebarluaskan lagi sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat terutama warga di sekitar Taman Pancing.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan berita, cek kebenarannya, dan jangan membagikan berita yang membuat keresahan di masyarakat," katanya.
Referensi:
https://bali.antaranews.com/berita/323184/kapolresta-denpasar-sebut-video-pembegalan-di-taman-pancing-itu-hoaks
Advertisement
Kesimpulan
Pesan berantai berisi kabar tentang adanya aksi begal di kawasan Taman Pancing, Denpasar, Bali ternyata tidak benar.
Kapolres Kota Denpasar, Kombes Bambang Yugo Pamungkas menyatakan, pesan berantai dan video berisi informasi pembegalan di Taman Pancing, Pemogan, Denpasar Selatan merupakan informasi hoaks.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement