Pemerintah Anggarkan Subsidi dan Kompensasi Energi Sebesar Rp 329,9 Triliun di Tahun 2024

Pemerintah menganggarkan subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 329,9 triliun pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, dana subsidi itu mencakup untuk LPG dengan volume 8,03 juta MT. Lalu, listrik bagi rumah tangga 450 VA dan 900 VA yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan subsidi tetap untuk solar Rp 1.000 per liter.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 22 Agu 2023, 15:42 WIB
Subsidi dan Kompensasi Energi
Pemerintah menganggarkan subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 329,9 triliun pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, dana subsidi itu mencakup untuk LPG dengan volume 8,03 juta MT. Lalu, listrik bagi rumah tangga 450 VA dan 900 VA yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan subsidi tetap untuk solar Rp 1.000 per liter.
Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (22/8/2023). Pemerintah menganggarkan subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 329,9 triliun pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah menggelontorkan Rp 329,9 triliun untuk subsidi energi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Menurut Sri Mulyani, anggaran subsidi energi memang cukup besar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sri Mulyani merinci dana subsidi itu mencakup untuk LPG dengan volume 8,03 juta MT. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Lalu, listrik bagi rumah tangga 450 VA dan 900 VA yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan subsidi tetap untuk solar Rp 1.000 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Tapi, Sri Mulyani yakin realisasinya tak akan sebesar itu. Dia bercermin dari anggaran subsidi energi 2023 yang memang cukup besar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Namun Sri Mulyani menyebut outlook sampai akhir tahun tidak akan sebesar yang dianggarkan karena harga minyak lebih rendah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Dia menambahkan bahwa angka yang digunakan dalam RAPBN 2024 juga hampir sama dengan outlook 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya