Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (22/8/2023). Pemerintah menganggarkan subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 329,9 triliun pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah menggelontorkan Rp 329,9 triliun untuk subsidi energi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Menurut Sri Mulyani, anggaran subsidi energi memang cukup besar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sri Mulyani merinci dana subsidi itu mencakup untuk LPG dengan volume 8,03 juta MT. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Lalu, listrik bagi rumah tangga 450 VA dan 900 VA yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan subsidi tetap untuk solar Rp 1.000 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Tapi, Sri Mulyani yakin realisasinya tak akan sebesar itu. Dia bercermin dari anggaran subsidi energi 2023 yang memang cukup besar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Namun Sri Mulyani menyebut outlook sampai akhir tahun tidak akan sebesar yang dianggarkan karena harga minyak lebih rendah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Dia menambahkan bahwa angka yang digunakan dalam RAPBN 2024 juga hampir sama dengan outlook 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)