Nasdem: Mimpi Surya Paloh Duetkan Ganjar-Anies Sudah Tak Relevan

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menceritakan bahwa Surya Paloh menginginkan duet Ganjar-Anies ketika sebelum NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 22 Agu 2023, 16:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpelukan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum NasDem Surya Paloh rupanya pernah memimpikan duet antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Impian itu setelah Rakernas NasDem yang menghasilkan tiga pilihan calon presiden yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa.

Bahkan, Surya menyampaikan keinginan memasangkan Ganjar dan Anies kepada Presiden Joko Widodo.

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menceritakan bahwa Surya Paloh menginginkan itu ketika sebelum NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

"Wacana itu dulu pernah disampaikan oleh Pak Surya ketika Partai NasDem dan koalisinya belum mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden," kata Ali ketika dihubungi, Selasa, (22/8/2023).

Namun, dengan deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden, wacana Anies menjadi calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo sudah tidak lagi relevan.

"Dengan pencapresan Mas Anies dan koalisinya, wacana itu menjadi tidak relevan lagi hari ini," kata Ali.

Saat ini, tidak ada alasan NasDem mengubah keputusan Anies menjadi calon wakil presiden. Anies sebagai calon presiden juga telah memenuhi syarat ambang batas pencalonan.

"Apa alasan partai NasDem untuk mengalihkan dukungannya dari presiden ke wakil presiden. Di sisi lain partai pengusung Anies itu sudah memenuhi syarat. Enggak mungkin NasDem mengubah sikap itu," ujar Ali.


Tak Perlu Koalisi Besar dan Kuat

Anggota Komisi III DPR ini memandang tidak perlu juga koalisi yang besar dan kuat. Yang penting adalah calon presiden yang memiliki gagasan kuat.

"Bisa jadi pernyataan Pak Said ada benarnya. Tapi untuk apa kuat dalam jumlah. Yang dibutuhkan calon presiden kuat dengan gagasan. Jadi kalau NasDem menyikapi situasi ini ayo kita sama-sama menjaga kondusivitas mari mengawal proses yang sudah berjalan ini sehingga ketiga pasangan calon ini akan maju dalam kontestasi," kata Ali.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka

 

Infografis Utak-Atik Duet Prabowo, Airlangga, Muhaimin, Anies (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya