Liputan6.com, Jakarta - Nama Deddy Corbuzier, makin dikenal berkat podcastnya di YouTube yang berjudul "Close The Door". Baru-baru ini Deddy memberikan pandangannya terhadap fenomena konten mandi lumpur yang sempat menjadi tren dan geger di media sosial TikTok. Konten tersebut, menurut Deddy, menampilkan sisi kreativitas masyarakat, meskipun mungkin bagi sebagian orang terkesan aneh atau tidak lazim.
Deddy mengungkapkan hal ini dalam sesi Kick-Off Press Conference IdeaFest 2023 pada 22 Agustus 2023 di CGV FX Sudirman. Deddy, dengan gayanya yang khas, selalu menyuarakan pandangannya tanpa ragu, dan kali ini ia memberikan apresiasi kepada pembuat konten mandi lumpur karena telah memberikan warna baru dalam dunia kreativitas digital Indonesia.
Advertisement
"Ibu-ibu mandi lumpur di TikTok tuh kreatif, karena jadi heboh. Nah itu kreatifitas sebenarnya," ujar pria yang pernah menjadi magiciian dan mentalist ini.
Bicara soal kreativitas, Deddy memberikan perspektif mendalam mengenai bagaimana para konten kreator mampu mengolah keresahan menjadi sebuah karya yang bermakna. Menurutnya, keresahan tidak selalu harus dilihat sebagai sesuatu yang negatif. Dengan sentuhan kreativitas, keresahan tersebut bisa bertransformasi menjadi sebuah karya.
"Kalau keresahan tidak diapa-apakan, jadinya stres. Kalau dia seorang konten kreator, maka keresahan harus jadi sesuatu. Kalau keresahan dijadikan sesuatu bisa jadi dua, satu bisa jadi dark jokes, atau kedua bisa jadi karya," ungkapnya.
Deddy juga menegaskan pandangannya tentang definisi sejati dari "konten kreatif". Ia berpendapat bahwa konten kreatif bukanlah sekadar menarik atau berbeda dari yang lain, melainkan konten yang mampu mengubah cara pandang seseorang terhadap sesuatu.
"Orang-orang yang bisa merubah paradigma seperti itu adalah orang-orang yang harusnya dikatakan konten kreatif," terangnya.
Semua Orang Adalah Pembuat Konten
Dalam era digital saat ini, konten telah menjadi salah satu alat komunikasi paling efektif. Namun, tantangan yang dihadapi oleh para pembuat konten adalah bagaimana cara membuat konten yang tidak hanya diterima dengan baik oleh masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif.
Oleh karena itu, menurut Deddy Corbuzier, konten kreatif saat ini bukan hanya menghibur, melainkan juga harus bertanggung jawab dalam membangun karakter bangsa. Konten yang hanya berorientasi pada hiburan tanpa mempertimbangkan dampak sosialnya dalam jangka panjang bisa merusak tatanan moral dan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.
"Maka tugasnya adalah bagaimana caranya kita memimpin lompatan (the leap) itu dengan memberikan konten-konten yang menghibur tapi gak merusak bangsa juga," jelasnya.
Deddy juga menyampaikan pandangan yang cukup revolusioner mengenai konsep konten kreator. Ia meyakini bahwa setiap individu di Indonesia sebenarnya adalah seorang konten kreator.
"Semuanta konten kreator. Coba buka Instagram masing-masing ibu-ibu yang ada Indonesia. Pengguna TikTok udah 115 juta, setengahnya masyarakat di Indonesia," tutur Deddy. "Bagaimana caranya supaya mereka berbuat lebih baik lagi, lebih bagus lagi, dan dilihat oleh negara lain."
Deddy percaya bahwa dengan banyaknya pengguna media sosial di Indonesia saat ini dan semuanya berupaya berkreasi dan membuat konten, seharusnya Indonesia menjadi nomor 1 di dunia dalam hal industri kreatif. "Kalau semuanya punya pemahaman yang sama," kata Deddy.
Advertisement
Ragam Perspektif Picu Kreativitas
Pada kesempatan yang sama, Nazira C. Noer, CEO dan Co-Founder POPLICIST, memberikan sudut pandangnya mengenai evolusi konten kreatif, terutama di tengah tantangan pandemi. Menurutnya, pandemi, dengan segala keterbatasannya, sebenarnya telah membuka mata masyarakat untuk berpikir out of the box dan menciptakan konten yang lebih kreatif.
Ia melanjutkan dengan menegaskan pentingnya memiliki beragam perspektif dalam dunia kreatif. Beragamnya perspektif memicu munculnya wawasan-wawasan baru yang kreatif.
"Sesuatu yang hanya itu-itu saja ya tidak akan menjadikannya kemana-mana," ucap Nazira.
Nazira juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara para konten kreator. "Kita memilih dan mengumpulkan sekelompok pemimpin pelaku industri kreatif di bidangnya masing-masing untuk saling berkolaborasi bertukar pikiran, berbagi insight, perspektif. Sehingga bisa menampilkan dan meramu konten-konten yang relevan dan memacu semua orang Indonesia."
Menutup pembicaraannya, Nazira mengungkapkan harapannya untuk masa depan industri kreatif. "Aku berharap menyongsong sih tema luar biasa ini yang kayaknya di tiap industri itu punya definisi masing-masing yang berbeda tapi satu nantinya, karena arahnya sama-sama ke depan. Aku harap bisa lebih berani, nekat dan provoke yang lain untuk ikutan," jelas Nazira.
IdeaFest 2023 Kembali
Pada tahun ke-12 penyelenggaraannya, IdeaFest kembali muncul sebagai pesta kreativitas paling monumental di Indonesia, dengan tujuan mendukung dan memacu pertumbuhan sektor kreatif di negara ini.
Desy Bachir, Co Chairman IdeaFest, menyatakan melalui tema kali ini, "Lead The Leap", bahwa ia ingin mendorong seluruh pelaku industri kreatif untuk bergandengan tangan demi mengukuhkan Indonesia sebagai titik sentral ekonomi kreatif dunia.
IdeaFest 2023 menargetkan para aktor dan pemimpin di dunia kreatif agar dapat meraih puncak kesuksesan.
"Kami berfokus untuk bukan hanya menjadikan Lead The Leap sebagai tema tapi juga untuk mengajak semua pemain industri untuk berpindah dan memimpin lompatan serta merangkul perubahan dan berjuang untuk mencapai prestasi," ucap Desy saat jumpa pers Kick Off IdeaFest 2023 di Jakarta Pusat pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Dengan penyelenggaraan IdeaFest 2023, Desy berambisi untuk mengundang semua pelaku industri kreatif agar berpartisipasi dalam inovasi dan berkontribusi menuju visi Indonesia Emas 2045.
IdeaFest 2023 dengan tema "Lead The Leap" akan berlangsung di Jakarta Convention Center dari tanggal 29 September hingga 1 Oktober 2023. Acara ini akan dimeriahkan oleh sejumlah pembicara terkenal seperti Dian Sastrowardoyo, Rahayu Saraswati, Andra Alodita, Nucha Bachri, serta diperkirakan ada sekitar 200-an pembicara lainnya.
Tiket Pre Sale 3 untuk IdeaFest Premium yang mencakup Talks dan Conference memberikan akses penuh ke seluruh rangkaian acara dengan tarif Rp750 ribu. Sedangkan, untuk IdeaTalks 2 Days Talks, tiket tersedia dengan harga Rp475 ribu. Pemesanan tiket sudah dibuka melalui situs web IdeaFest.cognitix.id.
Advertisement