Liputan6.com, Jakarta - Secara bulanan, nilai belanja masyarakat pada Juli 2023 mencatatkan angka 168,1 lebih tinggi 31,8 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (Mandiri Spending Index (MSI) Juli 2023 mencatatkan sebesar 127,5).
Secara kelompok pendapatan, belanja masyarakat dari kelompok terbawah konsumen dengan saldo tabungan di bawah Rp 1 juta terus meningkat. Hingga 13 Agustus, MSI dari kelompok ini mencapai 196,8. Sementara itu kelompok menengah mereka dengan saldo tabungan Rp1-10 juta relatif stabil dan berada pada kisaran 185,7.
Advertisement
Secara umum kenaikan belanja masyarakat kelompok bawah lebih banyak ditopang oleh tabungan mereka. Data menunjukkan bahwa indeks DPK dari kelompok bawah terus menurun sementara belanja mereka terus meningkat.
Terkait hal tersebut, Head of Mandiri Institute Yudo Wicaksono mencermati adanya peningkatan belanja masyarakat kelompok terbawah. Ini mengingat kelompok tersebut membelanjakan uang tabungannya.
"Kita bisa lihat DPK masyarakat yang saldonya di bawah Rp 1 juta beberapa bulan terakhir itu tabungannya menurun. Mungkin itu shifting dari tabungan ke spending," ujar dia dalam acara Economic Outlook Mandiri, Selasa (22/8/2023).
Sementara itu, tingkat belanja memasuki pertengahan kuartal III 2023 masih menunjukkan resiliensi. Hingga 13 Agustus 2023, MSI mencatatkan angka 164,4, menunjukkan bahwa belanja masyarakat 64,4 persen lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi (Januari 2020).
Dalam hal komposisi belanja, seluruh kategori belanja hingga pertengahan Agustus ini mengalami normalisasi, kecuali elektronik dan perlengkapan rumah tangga yang terus meningkat.
Secara bulanan, belanja terkait dengan perlengkapan rumah tangga di bulan Juli mencapai level 117.6, atau tumbuh sekitar 10.01 persen dibandingkan Juli 2022 (MSI perlengkapan rumah tangga sebesar 106.9). Pertumbuhan yang solid dalam belanja terkait perlengkapan rumah tangga yang terjadi sejak Mei 2023 menunjukkan optimisme konsumen yang kuat.
Fantastis, Tabungan Pelajar dan Mahasiswa Capai Rp 33 Triliun per 30 Juni 2023
Sebelumnya, setiap tanggal 20 Agustus diperingati sebagai Hari Indonesia Menabung. Hal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.
Otoritas Jasa Keuangan bersama kementerian dan lembaga terkait serta Lembaga Jasa Keuangan formal terus bersinergi, dalam melakukan berbagai program sebagai bentuk kampanye peningkatan kesadaran masyarakat terhadap inklusi keuangan dan upaya menumbuhkan budaya serta mendorong masyarakat untuk menabung sejak dini.
Dilansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, Minggu (20/8/2023) menabung bisa dimana saja, menabung di bank dalam bentuk tabungan, menabung di pasar modal dalam bentuk reksa dana dan saham, menabung emas di pergadaian, menabung di dana pensiun untuk perlindungan di hari tua, menabung di asuransi untuk jaminan kesehatan, dan lain sebagainya.
Untuk generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa bisa memanfaatkan Pelajar (SimPel) dan Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda).
"Mari tanamkan budaya menabung sejak dini demi masa depan yang lebih baik serta bisa memberi manfaat bagi sesama dan turut berkontribusi menggerakkan roda perekonomian," tulis OJK.
Advertisement
Akses Keuangan
Dengan budaya menabung di lembaga jasa keuangan formal maka kita juga memberi manfaat bagi sesama, menggerakkan roda perekonomian dan turut membantu pemerintah dalam mendorong kemandirian pembiayaan pembangunan nasional.
Akses Keuangan
Adapun OJK juga terus mendorong perluasan akses keuangan mendasar bagi segmen pemuda, pelajar dan mahasiswa melalui penyelenggaraan Hari Indonesia Menabung setiap tanggal 20 Agustus yang akan menjadi momentum menggalakkan awareness dan adopsi segmen pemuda dan pelajar terhadap berbagai program perluasan akses terhadap produk simpanan.
Per 30 Juni 2023, Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang terdiri dari Simpanan Pelajar (SimPel) dan Tabungan Anak telah mencapai Rp29,13 triliun dan terdiri dari 52,73 juta rekening pelajar (83,24 persen segmen pelajar), dan terdapat 430 bank yang berpartisipasi. Selanjutnya, program Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda), yang per 30 Juni 2023 diakses 921.031 nasabah dengan nominal simpanan Rp3,93 triliun.