Liputan6.com, Islamabad - Kedelapan orang yang terjebak di kereta gantung selama berjam-jam di atas jurang di Pakistan berhasil diselamatkan. Sebuah helikopter militer menyelamatkan seorang anak, sementara sisanya diselamatkan dengan zip line atau flying fox.
Kelompok itu sedang dalam perjalanan ke sekolah ketika salah satu kabel kereta gantung putus dan menyebabkan mereka menggantung di ketinggian 274 meter dalam kondisi didera angin kencang.
Advertisement
Perdana menteri sementara Pakistan Anwaar ul Haq Kakar mengatakan bahwa dia lega dan berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam penyelamatan.
Militer Pakistan mengakui bahwa misi penyelamatan "sangat sulit dan berbahaya".
Insiden terjadi sekitar pukul 07.00 waktu setempat pada Selasa (23/8/2023) di dekat Kota Battagram di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Enam anak, berusia antara 10 dan 16 tahun, terjebak, bersama dengan dua orang dewasa.
Dikenal oleh penduduk setempat sebagai "Dolly", kereta gantung menghubungkan Desa Jangri ke Batangi, tempat sekolah tujuan mereka berada.
Kereta gantung adalah moda transportasi yang populer dan murah untuk melintasi Lembah Allai - memangkas perjalanan darat dua jam melalui daerah pegunungan menjadi hanya empat menit.
Dolly melakukan perjalanan kelimanya hari ini saat kabel tiba-tiba putus.
Media lokal, Dawn, melaporkan butuh setidaknya empat jam bagi helikopter penyelamat pertama untuk tiba di lokasi terpencil.
Terkendala Angin Kencang
Beberapa upaya awal untuk menjangkau kedelapan penumpang kereta gantung gagal, namun makanan dan air berhasil dikirim.
Selain angin kencang, ada kekhawatiran bahwa baling-baling helikopter dapat semakin mengganggu kestabilan kereta gantung. Pada malam hari operasi dihentikan.
Namun, tim penyelamat melanjutkan upaya mereka dengan bantuan ahli zip line dan masyarakat lokal di lapangan.
Allai merupakan daerah pegunungan yang terletak pada ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Permukiman tersebar jauh dan luas serta hanya terdapat sedikit infrastruktur seperti jalan dan fasilitas dasar.
Perusahaan yang terlibat dalam insiden ini diyakini dioperasikan secara pribadi oleh warga. Polisi mengaku bahwa mereka melakukan pemeriksaan rutin tiap bulan terhadap kereta gantung.
Pasca insiden ini, PM Anwaar ul Haq Kakar menuturkan bahwa dia telah memerintahkan semua kereta gantung yang dioperasikan swasta untuk diperiksa keamanannya.
Advertisement