Liputan6.com, Jakarta Bitcoin dan Ether jatuh selama perdagangan Selasa, 22 Agustus 2023 bersama dengan 10 kripto non-stablecoin teratas lainnya berdasarkan kapitalisasi pasar.
BNB Coin, token asli Binance, telah diperdagangkan mendekati level terendah tahunan sejak muncul laporan minggu lalu tentang penghentian kemitraan antara pertukaran cryptocurrency dan mitra pembayaran Inggrisnya.
Advertisement
Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 26.088 atau setara Rp 399,7 juta (asumsi kurs Rp 15.324 per dolar AS) setelah jatuh ke level terendah dua bulan di USD 25.409 atau setara Rp 389,3 juta pada Jumat lalu.
Menurut presiden aplikasi pembayaran kripto Oobit, Phillip Lord pasar kripto membutuhkan kejelasan lebih lanjut tentang aplikasi Bitcoin exchange-traded fund (ETF) untuk mulai mendapatkan momentum.
SEC menunda keputusan untuk menyetujui aplikasi spot Bitcoin ETF dari Ark Investment Management pada 11 Agustus, setelah konsultasi publik selama 21 hari, seminggu sebelum agensi mengumumkan mereka akan menunda keputusannya tentang aplikasi Bitcoin ETF yang tertunda hingga 2024. Badan tersebut telah menerima total enam ETF Bitcoin spot untuk ditinjau.
“Momentum peningkatan akan dihidupkan kembali setelah kabut kisah Komisi Sekuritas dan Bursa teratasi,” tulis Lord.
BNB Mendekati Level Terendah
BNB turun 2,17 persen selama 24 jam terakhir menjadi USD 208 atau setara Rp 3,18 juta pada Selasa, mendekati level terendah tahunan sebesar USD 207 atau setara Rp 3,17 juta yang tercatat pada Senin.
Binance dilaporkan telah menetapkan batas penarikan euro di Eropa pada Minggu, karena meningkatnya masalah dengan mitra pembayarannya. Binance mengumumkan pada bulan Juni mereka akan mengubah mitra perbankan euro, Paysafe Payment Solutions, mulai 25 September.
Pada 17 Agustus, pemroses pembayaran yang berbasis di London Checkout.com mengakhiri kemitraannya dengan bursa karena kekhawatiran akan pencucian uang dan kepatuhan. Binance menentang alasan ini, menyarankan agar mereka mengambil jalan hukum.
Gemini Jadi Pemegang Bitcoin Terbesar Ketiga
Pertukaran cryptocurrency terkemuka Gemini telah menjadi pemegang Bitcoin terbesar ketiga, menurut laporan terbaru. Pertukaran tersebut telah mentransfer Bitcoin senilai jutaan dolar ke alamat baru, dengan kepemilikan saat ini sebesar 118,000 bitcoin, setara dengan sekitar USD 3,08 miliar.
Melansir Coinpedia, Rabu (23/8/2023), alamat baru, bc1q.59v2, telah mendapat perhatian signifikan dari komunitas crypto karena volume transfernya yang besar. Gemini kini telah bergabung dengan jajaran tiga pemegang bitcoin teratas dunia, dengan dua alamat terbesar milik Binance Cold Wallet dan Bitfinex Cold Wallet.
Jumlah orang yang menghasilkan miliaran dari kelas aset baru melonjak saat cryptocurrency mendapatkan popularitas.
Jutawan Cryptocurrency adalah kelompok yang beragam; beberapa telah menghasilkan miliaran dolar dengan menawarkan barang dan jasa kepada ekosistem yang sedang berkembang, sementara yang lain telah melakukannya dengan mengambil keuntungan dari volatilitas pasar mata uang kripto.
Perlu dicatat bahwa distribusi BTC tercatat lebih merata dibandingkan kripto lain.
Advertisement
Dominasi
Menurut National Bureau of Economic Research, ekosistem Bitcoin masih didominasi oleh pemain besar dan terkonsentrasi, baik itu penambang besar, pemegang bitcoin, atau bursa.
Sebagian besar keuntungan dari peningkatan adopsi diperkirakan akan turun secara tidak proporsional ke sejumlah kecil pemain karena konsentrasi intrinsik bitcoin, yang membuatnya rentan terhadap risiko sistemik.
Pada saat penulisan berita ini, Bitcoin terpantau berada pada level USD 26.056,56. Melansir data Coinmarketcap, Selasa 22 Agustus 2023 sekitar pukul 18.30 WIB, Bitcoin mulai bergerak di zona hijau, dengan kenaikan 0,40 persen selama 24 jam terakhir.
Namun dalam sepekan, harga Bitcoin masih terkoreksi 11,19 persen. Kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini tercatat sebesar USD 507,11 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Bitcoin Anjlok Dalam Sepekan, Masih Bakal Terus Berlanjut?
Harga Bitcoin bergerak di bawah USD 26.000 pada pekan lalu. Bahkan sempat menyentuh USD 25.200 pada Kamis, 17 Agustus 2023, titik harga terendah sejak pertengahan Juni 2023. Dalam satu minggu, harga BTC telah mengalami penurunan sebesar 11,20 persen, penurunan mingguan terburuk sejak November 2022.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menganalisis penurunan harga Bitcoin terjadi sejak risalah pertemuan kebijakan Juli oleh The Federal Reserve dirilis pada Kamis pekan lalu. Dalam risalah tersebut, The Fed memberikan sinyal adanya potensi kenaikan inflasi yang juga akan menyebabkan potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Terakhir The Fed menaikkan suku bunga pada FOMC di akhir Juli lalu, dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point ke level 5,25 persen-5,5 persen. The Fed telah menaikkan suku bunga 11 kalinya sejak perang Rusia - Ukraina dimulai pada awal 2022. Suku bunga The Fed sekaligus menjadi rekor suku bunga tertinggi Amerika Serikat (AS) sejak dua dekade terakhir.
“Sebagai reaksi dari sikap hawkish The Fed, pasar kripto mengalami penurunan. Di sisi lain, imbal hasil Treasury Amerika Serikat bertenor 10 tahun mencapai penutupan tertinggi sejak 2008 sehingga memberikan sentimen positif bagi pergerakan mata uang dolar AS,” kata Panji Yudha dalam keterangan resmi, Selasa (22/8/2023).
Laporan The Wall Street Journal
Selain itu, pasar kripto juga mendapat tekanan setelah laporan dari The Walls Street Journal pada (17/8) lalu bahwa SpaceX mungkin telah melepas sebagian atau seluruh kepemilikan Bitcoin senilai USD 373 juta. Meski demikian, belum ada pernyataan resmi dari Space X maupun Elon Musk terhadap rumor yang beredar ini.
“Terlepas dari benar atau tidak, kabar ini telah menyebabkan kekhawatiran pasar yang menyebabkan aksi jual pada pekan lalu,” kata Panji.
Pada Selasa, 22 Agustus 2023 pagi pukul 09.00 WIB, BTC bergerak di harga USD 26.095 melemah 0,22 persen dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar BTC saat ini berada di angka USD 507 miliar turun lebih dari USD 50 Miliar dalam sepekan terakhir.
Advertisement
Kapitalisasi Pasar Kripto Anjlok
Total kapitalisasi pasar kripto anjlok lebih dari 10 persen dalam sepekan terakhir turun dari angka USD 1,151 hingga sempat turun ke bawah angka USD 1 Triliun pada Kamis pekan lalu. Namun mulai berangsur naik angka USD 1,033 triliun pada hari ini.
Panji menjelaskan, Bitcoin sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar memiliki pengaruh yang kuat terhadap pergerakan aset kripto lainnya.
Penurunan Bitcoin pekan lalu menyebabkan dampak negatif ke altcoin karena investor melihat pergerakan Bitcoin sebagai tonggak utama kepercayaan investor ketika berinvestasi di pasar kripto Dua altcoin yang mengalami penurunan paling tinggi dalam tujuh hari terakhir antara lain Conflux (CFX) melemah 35,20 persen bertengger di USD 0,1260 dan Yield Guild Games (YGG) terperosok 30,95 persen menjadi USD 0,2285.