Megawati Minta KPK Dibubarkan, Gerindra: Saya Yakin Maksudnya Baik

Menurut Wakil Ketua Partai Gerindra Habiburokhman selama ini Megawati merupakan sosok yang sangat anti korupsi. Sementara KPK merupakan lembaga yang didirikan pada zaman Megawati menjadi presiden.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 23 Agu 2023, 09:28 WIB
Wakil Ketua Partai Gerindra Habiburokhman mengaku tidak ingin berprasangka buruk dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan KPK. (Nur Habibie/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Partai Gerindra Habiburokhman mengaku tidak ingin berprasangka buruk dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan KPK.

Menurutnya, selama ini Megawati merupakan sosok yang sangat anti korupsi. Sementara KPK merupakan lembaga yang didirikan pada zaman Megawati menjadi presiden.

"Ya kita enggak mau berprasangka buruk ya dengan Ibu Mega. Ibu Mega itu sangat kita hormati secara prinsip saya belum baca detail ya. Tapi saya yakin maksudnya baik Ibu Mega. Tetapi mungkin ada penulisan yang kurang tepat dengan apa yang beliau maksud kan," kata Habiburokhman kepada wartawan, Rabu, (23/8/2023).

"Mungkin saya khawatirnya gitu. Karena Ibu Mega adalah sosok yang sangat anti korupsi, beliau kalau enggak salah di era beliau KPK itu lahir beliau yang menandatangai UU-nya pertama kali," sambungnya.

Namun, kata Habiburokhman, KPK selama ini sudah melakukan tugasnya dengan baik. Sebab dari edukasi, pencegahan hingga penindakan telah berjalan lancar.

"Kita jangan lupakan itu. Kalau mau mengkritik KPK siapa pun berhak. Tapi kalau saya pribadi melihat KPK saat ini sangat sangat baik posisinya. Edukasi jalan lancar, pencegahan berjalan lancar, penindakan juga tetap berjalan lancar," ujarnya.

"Saya pikir ini salah satu edisi KPK terbaik ya Pak Firli ini salah satu edisi KPK terbaik. Kalau toh memang perlu perbaikan ya tentu semua instutusi perlu perbaikan," pungkasnya.

 


Pernyataan Lengkap Megawati Minta Jokowi Bubarkan KPK

Menurut Presiden ke-7 RI ini, cawe-cawe merupakan tanggung jawab moral sebagai presiden dalam masa transisi kepemimpinan nasional pada tahun 2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo untuk membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Megawati menilai KPK tidak efektif dalam melakukan pemberantasan korupsi.

Megawati berbicara mengenai masalah penegakan hukum yang belum berjalan dengan baik. Sebab masih ada orang-orang yang melakukan tindak pidana korupsi ketika rakyat masih ada yang miskin.

"Hayo kalian pergi lah ke bawah, lihat noh rakyat yang masih miskin, ngapain kamu korupsi akhirnya masuk penjara juga, bohong kalau nggak kelihatan, persoalannya penegak hukumnya mau tidak menjalankan hukum di Indonesia ini yang sudah susah payah saya buat, itu persoalannya, itu persoalannya, hayo," kata Megawati ketika menjadi pembicara dalam acara Sosialisasi Buku Teks Utama Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (21/8).

Megawati gerah melihat penegakan hukum, terutama kasus korupsi. Menurut Megawati, karena masih banyak orang yang melakukan korupsi.

Maka itu, Megawati meminta Presiden Joko Widodo untuk membubarkan KPK karena tidak efektif memberantas korupsi.

"Saya sampai kadang-kadang bilang sama Pak Jokowi, udah deh bubaran saja KPK itu pak, menurut saya enggak efektif," tegas Ketua Umum PDI Perjuangan ini.

Megawati tidak takut bicara membubarkan KPK. Karena KPK dibentuknya ketika Megawati menjadi presiden kelima RI.

"Ibu nih kalau ngomong ces pleng. lho aku sing nggaweke kok (lho saya yang bikin kok)" katanya.

Megawati mengatakan, kasian rakyat disuruh bayar pajak. Tetapi, KPK tidak bekerja secara efektif dan maksimal.

"Lalu untuk apa dia mejeng-mejeng doang, coba bayangkan, rakyat kan kasihan disuruh bayar pajak itu kalau dengerin kan merintih saya, udah gitu katanya orang pajak, 'ya ini kan harus dibayar untuk negara', gile gue bilang, padahal sudah begitu ditilep, lah betul," ujar Megawati.

 

Repoter: Nur Habibie/Merdeka

Infografis Megawati dan Hasto Bicara Bursa Cawapres Pendamping Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya