Megawati Mengaku Kenal dengan Putin: Dia Bisa Habisi Ukraina dalam Sehari

Megawati menyebut Putin hanya kesal karena Ukraina meminta bantuan NATO yang berkonflik dengan Rusia.

oleh Nila Chrisna YulikaLizsa Egeham diperbarui 23 Agu 2023, 17:46 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Acara HUT ke-50 PDIP, Jakarta, Selasa (10/1/2023). Dalam kesempatan ini, Megawati menegaskan tidak akan mengumumkan nama Capres 2024 yang akan diusung PDIP. (Foto: Youtube PDI Perjuangan)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya mengenal sosok Presiden Rusia Vladimir Putin sejak lama. Dia menilai Putin mampu menghabisi Ukraina dalam waktu sehari.

"Sekarang coba lihat satu contoh Rusia dengan Ukraina bayangin loh ini (konflik) udah beberapa bulan yah, ada setahun?," kata Megawati dalam acara deklarasi dukungan dari akademisi Yogyakarta kepada Ganjar Pranowo di Pendopo Agung Ambarrukmo Kota Yogyakarta, Selasa (22/8/2023).

"Saya tuh bukannya sombong, saya kenal Putin itu dari dia Sekretaris Wali Kota Saint Petersburg. Jadi saya tahu dia gimana, kalau dia mau habisi Ukraina itu satu hari, dang begitu aja," sambungnya.

Namun, kata dia, Putih melakukan hal tersebut. Megawati menyebut Putin hanya kesal karena Ukraina meminta bantuan NATO yang berkonflik dengan Rusia.

"Yang beliau (Putin) kesel kenapa si Ukraina minta bantuan NATO. Karena apa? Karena itu Ukraina itu gerbangnya untuk masuk Rusia," ujarnya.

Presiden kelima RI itu pun mengajak masyarakat Indonesia juga berkaca pada kondisi geopolitik dunia. Megawati tak ingin Indonesia berkonflik dengan negara-negara yang ada di Asia Tenggara lainnya.

"Kita harus menjadi yang teduh di Asia Tenggara ini, saya bilang pada pemimpin-pemimpin ASEAN, oke kita ASEAN but ngerti Indonesia is your brother. Karena kita paling gede. Kebayang enggak kalau kita terpecah belah?," tutur Megawati.


Singgung Konflik di Myanmar

Dia lalu mencontohkan konflik kemanusiaan yang terjadi di Myanmar, salah satu negara Asia Tenggara. Konflik di Myanmar hingga kini tak kunjung selesai, meski para pemimpin negara ASEAN sudah ikut membantu penyelesaian konflik.

"Terus yang namanya ASEAN itu Myanmat sampai sekarang enggak selesai, ini geopolitik yang harus kita tahu sebagai bangsa Indonesia, dari situ kita akan tahu, posisi kita dimana, kita harus apa, maunya apa, supaya kita maju ke depan," pungkas Megawati.

Infografis Ragam Tanggapan Mimpi SBY Naik Kereta Bersama Jokowi dan Megawati. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya