Liputan6.com, Jakarta Era media sosial membuat keinginan untuk terus mengunggah momen bersama pasangan atau yang berkaitan dengan hubungan meningkat. Kini, mengambil foto maupun video pun tak sekadar berfungsi sebagai kenang-kenangan.
Melainkan, beberapa orang merasa mengambil foto dan video bersama pasangan menjadi hal wajib untuk konten. Menariknya, sebuah studi pernah membahas fenomena di balik kepribadian seseorang yang senang mengunggah pasangan atau hubungan.
Advertisement
Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa kebiasaan posting seseorang terkait secara langsung dengan apa yang disebut dengan visibilitas hubungan (relationship visibility), atau sejauh mana seseorang menjadikan hubungan percintaan miliknya sebagai bagian dari persona publik.
Studi yang dipublikasikan dalam Personality and Social Psychology Bulletin itu turut menemukan bahwa memiliki visibilitas hubungan yang sangat tinggi dengan sering mengunggah pasangan secara berlebihan bisa menjadi topeng di balik adanya rasa ketidakamanan (insecurity) dalam hubungan.
Sering Posting Bisa Jadi Insecure
Para peneliti berhipotesis jikalau gaya keterikatan manusia secara emosional dengan orang lain di masa dewasa akan mendasari visibilitas hubungan dan keinginan seseorang untuk mengunggah sesuatu di media sosial.
Menurut para peneliti seperti dikutip melalui Huffpost, Rabu (23/8/2023), orang yang memiliki gaya keterikatan cemas biasanya membutuhkan lebih banyak kepastian dalam hubungan.
Orang dalam kategori tersebut menunjukkan hasil yang lebih tinggi untuk memiliki visibilitas hubungan. Dalam kata lain, orang dengan gaya keterikatan cemas atau kerap insecure dianggap akan lebih sering menampilkan hubungannya di media sosial.
Perasaan Tidak Aman Malah Membuat Ingin Memperlihatkan Hubungan ke Publik
Para peneliti mengungkapkan bahwa ketika seseorang sering merasa tidak aman dengan pasangannya, maka akan cenderung lebih sering berusaha membuat hubungannya terlihat.
"Setiap hari, ketika orang merasa lebih tidak aman terhadap perasaan pasangannya, mereka cenderung membuat hubungan mereka terlihat," tulis para peneliti.
"Studi ini menyoroti peran hubungan dalam cara orang menggambarkan diri mereka kepada orang lain," sambung para peneliti.
Pendapat selaras diungkapkan oleh terapis pernikahan dan keluarga di San Diego, California, Jennifer Chappell Marsh. Menurutnya, orang dengan gaya keterikatan menghindar (avoidant) cenderung lebih menarik diri dari pasangan.
"Sementara, orang-orang dengan gaya keterikatan yang cemas (anxiety) hampir selalu mencari kepastian tentang hubungan mereka, bahkan di media sosial," kata Jennifer.
Advertisement
Contoh Nyata Sering Posting Tanda Merasa Insecure
Jennifer memberikan contoh berupa kencan makan malam. Bagi orang yang punya gaya keterikatan menghindar akan merasa puas dengan makan malam yang tenang dan intim.
Namun, orang dengan gaya keterikatan cemas akan sibuk mengambil foto dan video untuk diunggah ke media sosial. Dorongan untuk mendokumentasikan itu kemudian bisa menjadi lebih kuat jika pasangan bersikap angkuh.
"Pasangan yang insecure mungkin mengambil foto dari hubungan mereka untuk diunggah dan mendapatkan likes. Seringkali, mereka berusaha mencari perhatian (melalui media sosial) karena tidak cukup mendapatkan kepastian dari pasangannya," ujar Jennifer.
Sisi Positif di Balik Kebiasaan Sering Posting Pasangan
Meski begitu, masih ada sisi positif di balik kebiasaan sering mengunggah pasangan atau hubungan di media sosial. Seperti merasa begitu senang dengan momen yang terjadi sehingga ingin membagikannya di media sosial.
"Orang yang terlalu banyak posting mungkin benar-benar senang dan ingin mengungkapkannya melalui media sosial, atau mereka mungkin merasa memiliki sesuatu untuk dibuktikan kepada rekan-rekan mereka," ujar Danielle Kepler, pemilik DK Therapy yang berspesialisasi dalam pasangan.
Poin penting lainnya adalah penting untuk mengingat jikalau orang-orang cenderung mengunggah hal penting dalam hidup mereka di media sosial. Artinya, mengunggah pasangan atau hubungan bisa menunjukkan jikalau hal itu penting.
Advertisement