Presiden PKS Respons Wacana Duet Ganjar-Anies: Masih Sangat Terbuka

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu merespons wacana duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2024. Menurutnya, peluang itu masih sangat terbuka.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 23 Agu 2023, 12:04 WIB
Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bertemu dalam satu acara Hari Menjadi Manusia di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7/2023). (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu memberi tanggapan soal wacana duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan, sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden 2024 yang sempat dilontarkan Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah.

Saat ditemui dalam lomba baca Teks Proklamasi yang digelar Fraksi PKS DPR RI di Kabupaten Badung, Bali, Syaikhu menilai bahwa partai politik peserta Pemilu 2024 sejatinya belum menetapkan pilihan akhir.

"Masih mencari dinamika satu sama lain, jadi masih sangat mungkin terjadi pergeseran (capres dan cawapres) sampai pada saat nanti menjelang pendaftaran, baru ketahuan akan saling mengunci dan final," kata Syaikhu dilansir dari Antara, Rabu (23/8/2023).

Meski peluang duet itu ada, PKS sebagai bagian dari koalisi perubahan menyatakan bahwa hingga kini mereka masih teguh mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden, meskipun banyak opsi muncul ke permukaan.

"Bagi kami di koalisi tiga partai pengusung Anies sampai hari ini Insya Allah masih solid. PKS, Nasdem dan Demokrat masih teguh untuk mengusung saudara Anies Baswedan," tegas Syaikhu.

"Tapi tadi, kalau peluang dan segala macamnya ya masih sangat terbuka sepanjang belum ada proses pendaftaran ke komisi pemilihan umum," sambungnya di hadapan media.

PKS tak mematok siapa dan kapan Anies akan mengumumkan nama calon wakil presiden. Menurut Syaikhu, PKS telah mengajukan beberapa nama pada akhirnya kembali menyerahkan keputusan kepada eks Gubernur DKI Jakarta itu.

PKS, kata Syaikhu, juga tak ambil pusing mengenai hasil survei elektabilitas Anies Baswedan yang masih di bawah Ganjar Pranowo dan bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Menurutnya, survei-survei yang beredar hanya cerminan dari kondisi hari ini dan belum tentu sama dengan enam bulan mendatang, ditambah ketika nantinya pasangan cawapres ditentukan.

"Kita juga banyak belajar pada saat mengusung Anies di Gubernur DKI Jakarta. Saat itu juga survei masih buncit, tetapi dalam proses kita berusaha terus untuk meyakinkan masyarakat dan sampai akhirnya mereka menentukan pilihannya pada Anies," tutur Syaikhu.

2 dari 2 halaman

PDIP Buka Peluang Duetkan Ganjar dengan Anies Baswedan

Momen keakraban Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) dengan Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kanan), Saat Acara APPSI 2022. (Nanda Perdana Putra/Liputan6).

Sebelumnya, PDI Perjuangan membuka peluang untuk menduetkan Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan nantinya jalur komunikasi dapat melalui Puan Maharani. 

"Bisa saja, pembicaraan dibuka dengan kanal-kanal itu, Mbak Puan juga berkomunikasi dengan AHY," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023.

Tetapi, keputusan apakah Ganjar bakal berpasangan dengan Anies Baswedan itu harus disetujui oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ganjar sendiri.

"Tapi penafsiran akhir adalah tetap kita serahkan kepada Pak Ganjar, Bu Megawati bersama partai partai yang lain," ujar Said.

Wacana itu muncul karena Said ingin mengajak seluruh tokoh calon presiden saling menghormati. Hanya saja ketua Banggar DPR RI ini menegaskan Ganjar yang terbaik sebagai calon presiden. Berbagai survei politik pun mendukung klaim Said tersebut.

"Saya ingin menunjukkan bahwa yuk kita saling menghormati, mengapresiasi semua capres yang ada. Bahwa calon kami paling unggul ya, itulah faktanya," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya