Baru Punya Alat Bantu Dengar? Cek 10 Tips untuk Segera Menyesuaikan Diri

Dalam banyak kasus, alat bantu dengar sering disalahpahami. Beberapa orang mengharapkan perangkat ini mampu mengembalikan pendengaran menjadi "normal" sebagaimana fungsi kacamata untuk orang dengan masalah penglihatan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 25 Agu 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi alat bantu dengar. Photo by Mark Paton on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, di antara orang dewasa berusia 70 tahun dengan gangguan pendengaran yang dapat memanfaatkan alat bantu dengar, kurang dari satu dari tiga (30%) yang pernah menggunakannya.

Sementara itu, data tersebut juga menunjukkan, lebih sedikit orang dewasa antara usia 20 dan 69 (sekitar 16%) yang dapat memanfaatkan alat bantu dengar yang pernah menggunakannya.

Dalam banyak kasus, alat bantu dengar disalahpahami. Beberapa orang mengharapkan perangkat mampu mengembalikan pendengaran mereka ke "normal" secara otomatis sebagaimana kacamata untuk orang dengan masalah penglihatan.

Menyesuaikan diri dengan alat bantu dengar memang membutuhkan usaha, serta beberapa uji coba, tetapi alat ini bisa menjadi alat yang sangat berharga yang membantu pengguna tetap terhubung dengan orang dan aktivitas yang mereka sukai. Memahami apa yang diharapkan—termasuk beberapa kendala umum yang harus diatasi—adalah langkah pertama menuju transisi yang sukses ke alat bantu dengar.

Cara Mudah Memakai Alat Bantu Dengar

Setelah dipasang alat bantu dengar oleh audiolog atau spesialis alat bantu dengar, pertimbangkan 10 tips di bawah ini saat Anda menyesuaikan diri menggunakan perangkat baru Anda, dilansir dari Forbes.

1. Pahami Apa yang Dapat dan Tidak Dapat Dilakukan Alat Bantu Dengar

Alat bantu dengar adalah alat yang mengubah hidup yang menghubungkan seseorang dengan percakapan dan lingkungan sekitarnya, tetapi itu bukanlah solusi yang mencakup semuanya.

Alat bantu dengar bekerja paling baik di lingkungan yang sunyi dan memudahkan untuk memahami ucapan, menonton televisi, atau berbicara di telepon. Namun, di lingkungan yang keras, alat bantu dengar sering memperkuat semua suara, membuatnya lebih sulit untuk mengisolasi suara orang yang ingin didengar oleh pengguna alat bantu dengar di tengah kebisingan latar belakang.

Bergantung pada model alat bantu dengar, opsi pemrograman tertentu (yang dapat disesuaikan oleh ahli kesehatan pendengaran) dapat membantu mengatasi masalah ini, tetapi bahkan alat bantu dengar premium tidak dapat meredam semua kebisingan latar belakang.


2. Pakailah Sebisa Mungkin

Pemakaian yang konsisten sangat penting untuk kesuksesan, karena otak membutuhkan waktu untuk memahami suara "baru" yang mungkin belum "didengar" untuk sementara waktu.

Jika suaranya terasa berlebihan pada awalnya, tingkatkan waktu pemakaian alat bantu dengar secara bertahap, yang bertujuan untuk mencapai pemakaian penuh waktu sesegera mungkin, saran Kevin Liebe, Au.D, audiolog dan CEO situs web Hearing Health and Technology Matters.

Proses penyesuaian mungkin memakan waktu beberapa minggu karena otak mengalami perubahan saraf.

3. Pahami Fiturnya

Alat bantu dengar modern dilengkapi dengan segudang fitur yang dapat membantu pengguna mendengar lebih baik dalam berbagai pengaturan. Misalnya, kompatibilitas Bluetooth memungkinkan pengguna memasangkan perangkat mereka dengan smartphone untuk melakukan panggilan telepon, menggunakan media, atau menyesuaikan pengaturan volume dan program alat bantu dengar mereka (pada model tertentu).

Beberapa alat bantu dengar juga menyertakan telecoil (disebut juga T-coil), yang memungkinkan pengguna memanfaatkan loop pendengaran di bioskop, ruang kuliah, dan bahkan beberapa apotek. Banyak alat bantu dengar dilengkapi dengan pilihan program prasetel yang dapat diaktifkan pengguna untuk membantu meningkatkan pengalaman pendengaran mereka saat mendengarkan musik atau makan di restoran yang bising.

 


4. Manfaatkan Alat Teknologi Lainnya Juga

Teknologi pelengkap juga dapat membantu meningkatkan kemampuan alat bantu dengar. Misalnya, memasangkan perangkat dengan mikrofon jarak jauh dapat membantu menghadirkan suara yang jauh atau sulit didengar langsung ke telinga pengguna, yang dapat berguna untuk kuliah, rapat, atau bahkan makan siang dengan teman di kedai kopi yang bising.

Sementara itu, teknologi speech-to-text memberi pemakai alat bantu dengar teks otomatis di FaceTime atau Zoom untuk panggilan video yang lebih jelas. Aplikasi ucapan-ke-teks pada ponsel cerdas juga dapat membantu mengisi kekosongan di rapat atau di tempat percakapan yang tenang lainnya.

5. Gunakan Alat dan Teknik Komunikasi Non Teknis

Terkadang perubahan perilaku kecil dapat sangat meningkatkan pemahaman. Para ahli menyarankan bahwa percakapan menjadi lebih mudah ketika mitra komunikasi menggunakan praktik terbaik yang tidak ada hubungannya dengan suara itu sendiri, seperti mendapatkan perhatian orang lain sebelum berbicara dan menjaga agar bibir mereka tetap terlihat saat berbicara.

6. Kembangkan Sikap Positif

Sangat mudah untuk merasa frustrasi ketika percakapan tidak dilakukan dengan mudah, tetapi emosi negatif itu dapat menghalangi hubungan dengan orang lain.

Berfokus pada komunikasi yang lebih baik daripada mendengar dengan lebih baik dapat membantu mengalihkan perhatian seseorang ke hal-hal yang dapat mereka kendalikan, meningkatkan kepercayaan diri dan kemungkinan sukses, kata Gael Hannan, rekan penulis Hear & Beyond: Live Skillfully with Hearing Loss.

Bersikaplah terbuka untuk meminta bantuan orang lain juga, karena strategi ini dapat meningkatkan peluang percakapan yang baik.

 


7. Bangun Jaringan Pendukung

Tidak ada yang memahami tantangan memakai alat bantu dengar lebih dari orang lain yang memakai alat bantu dengar, jadi pertimbangkan untuk belajar dari pengguna yang lebih berpengalaman. Jelajahi kelompok alat bantu dengar di platform media sosial, atau lihat cabang lokal Asosiasi Gangguan Pendengaran untuk dukungan sebaya secara langsung.

Teman sebaya yang mengalami gangguan pendengaran dapat berbagi tips dan trik yang mereka gunakan untuk hidup dengan baik dengan gangguan pendengaran, dan mereka juga bisa menjadi teman yang baik.

8. Jaga Perangkat Anda Tetap Segar

Alat bantu dengar adalah instrumen canggih yang dapat menawarkan jalur komunikasi. Menjaga perangkat bekerja dengan baik dengan pemeliharaan yang tepat.

Temui audiolog atau spesialis alat bantu dengar secara teratur untuk memastikannya berfungsi dengan baik, dan jaga kebersihannya di rumah dengan mengganti pelindung lilin secara berkala. Simpan dalam alat bantu pengeringan di malam hari untuk menghilangkan kelembapan.

Terakhir, periksa pendengaran Anda setiap tahun untuk memastikan perangkat diprogram secara optimal.

9. Memerangi Frustrasi Dengan Teknik Mindfulness

Menggunakan alat bantu dengar membutuhkan upaya mental ekstra, terutama saat pengguna menyesuaikannya, menurut Dr. Liebe. Orang dengan gangguan pendengaran harus menggabungkan suara yang mereka dengar dengan isyarat membaca bibir dan petunjuk kontekstual lainnya untuk menyatukan kata atau frasa yang masuk akal dalam percakapan.

Proses ini bisa melelahkan, jadi berbaik hatilah dengan menjadwalkan waktu istirahat dan relaksasi setiap hari, sarannya. Pernapasan, yoga, dan meditasi dapat membantu mengendalikan frustrasi dan memberikan waktu istirahat yang diperlukan untuk merasa segar kembali.

10. Nikmati Suara di Sekitar Anda

Terakhir, ingatlah untuk merayakan momen-momen kecil. Saat Anda mendengar suara baru atau menangkap kembali suara yang sudah dikenal untuk pertama kalinya dalam beberapa saat, bagikan kegembiraan pengalaman itu dengan teman dan anggota keluarga, saran Hannan. Meskipun Anda mungkin tidak mendengar setiap suara dengan sempurna, Anda pasti dapat menikmati pemandangan suara yang Anda alami.

Ini mungkin memakan waktu lama, tetapi dengan kesabaran dan upaya yang konsisten, alat bantu dengar dapat segera menjadi mitra tepercaya dalam komunikasi yang lebih baik.

Infografis Bagimana Ancaman Bahaya Polusi Udara?.(Tri Yasni/Liputan6.com)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya