Kondisi aliran Kanal Banjir Timur (KBT) yang surut di kawasan Cakung, Jakarta, Rabu (23/8/2023). Musim kemarau yang terjadi dalam satu bulan ini menyebabkan debit air KBT berkurang sehingga beberapa bagian sungai membentuk daratan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Kondisi air di KBT akan naik lagi ketika musim hujan tiba dan curah air dari langit kembali deras. Petugas KBT menyebut air kanal tersebut biasanya akan naik lagi pada bulan Oktober saat musim hujan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Pada beberapa titik, permukaan tanah di tepi KBT terlihat pecah-pecah. Dasar kanal termasuk lumpur dan sampah-sampah plastik juga terlihat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Penyusutan permukaan air KBT terjadi akibat musim kemarau yang berlangsung sejak Juli 2023. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Surutnya air di KBT disebabkan debit air sungai yang mengalir ke KBT tidak berasal dari mata air. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Penyusutan air di KBT juga terlihat dari tinggi rendahnya permukaan air di dalam bendungan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Saat musim hujan, air melimpah dari lima sungai akan mengalir ke KBT hingga ke permukiman. Lima sungai itu, yakni Sungai Cipinang, Sungai Sunter, Sungai Buaran, Sungai Jati Kramat, dan Sungai Cakung. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Namun, saat musim kemarau tidak ada aliran air tambahan yang masuk ke KBT. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Sungai Buaran dan Sungai Jati Kramat, aliran airnya lebih banyak merupakan limbah rumah tangga yang ada di sekitaran sungai tersebut. Sedangkan untuk Sungai Sunter pun masih bergantung pada aliran dari Situ Cilangkap. Begitu pula dengan Sungai Cipinang yang debit airnya tergantung pada aliran dari Situ Jatijajar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)