Jadikan Proses Belajar Mengajar Mudah, Buku Pengajaran Harus Ramah Cerna

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) bersama Universitas Islam 45 Kota Bekasi (Unisma), melakukan edukasi pembuatan buku ramah cerna pada Mahasiswa PGSD Ubhara Jaya dan Unisma melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Agu 2023, 14:02 WIB
Mahasiswa PGSD Ubhara Jaya dan Unisma saat mengikuti Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) penyusunan buku ramah cerna. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) bersama Universitas Islam 45 Kota Bekasi (Unisma), melakukan edukasi pembuatan buku ramah cerna pada Mahasiswa PGSD Ubhara Jaya dan Unisma melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Sani Aryanto selaku Ketua Tim program ini menyatakan, mahasiswa dibekali berbagai informasi secara konseptual maupun praktis terkait pembuatan buku ramah cerna.

Penyusunan buku ramah cerna didasarkan pada nilai-nilai yang termaktub pada Profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

"Keenam nilai tersebut menjadi topik utama dalam mengembangkan buku ramah cerna yang disusun setiap mahasiswa," jelasnya, Rabu (23/8/2023).

Buku ramah cerna yang dibuat, diharapkan tidak hanya sebatas meningkatkan minat baca dan pengetahuan keaksaraan pembaca dini, namun mampu menginternalisasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.

"Di samping itu, penguatan entitas Universitas Bhayangkara Jakarta Raya sebagai satu-satunya kampus di Indonesia yang menjunjung nilai sekuriti menuntut dan menuntun setiap mahasiswa PGSD untuk mengembangkan buku ramah cerna berbasis human security.

Human Security merupakan upaya untuk mengembalikan konsep keamanan secara mendasar, terutama berkaitan dengan keamanan bagi individu.

Program PKM ini dilakukan dalam lima tahapan utama, Pertama, mahasiswa diberikan pemahaman konsep buku ramah cerna, Profil Pelajar Pancasila, dan human security.

Kedua, mahasiswa diberikan pendampingan secara intensif dalam mengembangkan buku ramah cerna secara online maupun offline.


Bisa Jadi Solusi Terciptanya Buku Ramah Cerna

Ketiga, tim akan melakukan uji keterbacaan produk yang telah dikembangkan.

Keempat, mahasiswa akan dibantu untuk memproduksi dan menerbitkan buku yang telah disusun pada penerbitan standar IKAPI (Ikatan Penerbitan Indonesia).

Kelima, buku yang telah disusun akan disosialisasikan dan didiseminasikan melalui program bedah buku di Prodi PGSD FIP Ubhara Jaya dan FKIP Unisma serta dipublikasikan pada Repositori UBJ.

"Kita berharap program pendampingan yang telah dilakukan menjadi salah satu solusi dalam mendorong literasi dini melalui terciptanya buku ramah cerna yang diminati pembaca awal dan memberikan pengalaman kontekstual pada mahasiswa calon guru SD untuk mengembangkan bahan ajar literasi yang inovatif," pungkasnya.

Buku populer di Indonesia dari masa ke masa sudah berkembang sebelum era kemerdekaan. (Dok: Liputan6.com/Trie Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya