Liputan6.com, Jakarta - Polusi udara membuat para orangtua khawatir karena bisa berdampak pada kesehatan anak. Segala upaya dilakukan agar anak tak terkena dampak dari kualitas udara Jakarta dan sekitarnya yang tengah tak baik ini. Tak terkecuali Nikita Willy yang mengajak putranya Issa Xander menjalani salt therapy atau terapi garam.
"Salt room time," tulis Nikita Willy di akun Instagram Storynya kemarin, Selasa 22 Agustus 2023.
Advertisement
Niki melakukan salt therapy bukan karena baby Issa sakit. Kondisi Issa saat ini sehat. Anak pertamanya itu tidak dalam keadaan batuk maupun pilek tapi ia memilih Issa menjalani salt therapy guna mencegah efek polusi udara.
"Issa sedang tidak batuk/pilek, tapi karena udara Jakarta sedang tidak bagus jadi aku coba seminggu sekali melakukan salt therapy," ungkap Nikita Willy lewat Instagram storynya.
Dari video yang dibagikan Niki, tampak Issa sedang berada dalam ruangan seperti gua yang sekelilingnya ditempel tumpukan garam berwarna putih bersih.
Lalu, di lantai 'gua' tersebut terdapat berbagai macam mainan dengan warna menarik mata anak. Terlihat ada sekop, ember dan mainan lainnya. Sehingga diharapkan anak bisa betah selama di gua garam tersebut.
Istri Indra Priawan ini meyakini lewat salt therapy anak menghirup garam yang membantu menyerap racun, alergen dan partikel udara yang tidak baik dari saluran pernapasan. Sehingga diharapkan hal-hal tidak baik termasuk akibat polusi udara keluar dari tubuh Issa.
Beberapa waktu yang lalu, sekitar awal 2022, aktris Zaskia Adya Mecca juga mengajak buah hatinya menjalani salt therapy. Ia membagikan video kala bersama lima buah hatinya berada di ruangan garam. Dalam hal Zaskia Mecca, hal ini dilakukan lantaran kedua anaknya yakni Sybil dan Kaba punya riwayat asma.
Kata Dokter Paru tentang Salt Therapy
Dokter spesialis paru konsultan Feni Fitriani mengatakan belum memiliki data ilmiah yang banyak mengenai efektivitas salt therapy.
"Untuk salt therapy ini saya belum banyak membaca (jurnal ilmiah maupun data ilmiah," kata Feni pada konferensi pers daring, Rabu (23/8/2023).
Namun, bila ingin mengurangi polutan dalam udara, lebih banyak manfaat yang didapatkan dari air purifier.
"Namun, air purifier lebih banyak manfaatnya dibandingkan salt therapy," kata Feni.
Ia pun menyarankan masyarakat untuk lebih mempercayai sesuatu yang berbasis ilmiah ketimbang testimoni.
Advertisement
Sejarah Salt Therapy
Salt therapy atau halotherapy adalah suatu terapi yang membuat orang di dalamnya bernapas dengan udara mengandung garam.
Salt therapy dianggap sebagai pengobatan alternatif untuk mengatasi permasalahan paru seperti asma, bronkitis dan batuk seperti mengutip WebMD.
Biasanya, salt therapy dilakukan dalam sebuah ruangan mirip-mirip ruangan spa. Bagi orang dewasa yang menjalaninya, bisa membantu lebih rileks serta memperbaiki kondisi kulit.
Sejarah Salt Therapy
Pada abad ke-12, praktik mengunjungi gua garam untuk tujuan terapeutik merupakan hal yang umum di Eropa Timur.
Lalu, pada tahun 1800-an, penambang garam di Polandia disebut-sebut memiliki kesehatan pernapasan yang baik.
Pada 1843 dokter Polandia Felix Boczkowski menemukan bahwa laki-laki yang bekerja di tambang garam lebih sedikit mengalami masalah pernapasan daripada populasi umum.
Dia menghubungkan ini dengan aerosol garam yang dihirup oleh para penambang di lingkungan bawah tanah. Saat para pekerja menambang garam (melalui pahat, penggilingan, dan memalu garam), partikel garam berukuran mikro tersebar ke udara.
Seiring waktu, tambang atau gua garam Eropa Timur menjadi tujuan wisata yang populer. Orang-orang dari seluruh dunia berkunjung untuk menghirup udara asin dan meredakan masalah paru mereka.
Mereka yang Tak Disarankan Salt Therapy
Dibalik manfaat dari salt therapy, ada juga efek samping. Mungkin saja orang yang menjalani terapi ini jadi batuk-batuk dan hidung menghasilkan banyak lendir. Hal ini terjadi diduga karena saluran pernapasan yang dibersihkan oleh udara mengandung garam.
Jarang terjadi kasus seperti iritasi kulit maupun mata merah akibat masuk gua garam.
Hindari jalani salt therapy bila:
- Punya masalah tiroid
- Tekanan darah tinggi
- Tuberkulosis
- Masalah jantung
- Gangguan pada darah seperti anemia, hemofilia, pembekuan darah
- Demam
- Luka terbuka
Bila perlu konsultasikan dengan dokter bila ingin melakukan salt therapy.
Advertisement