(kiri-kanan) Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi, President dan CEO Sharp Corporation Robert Wu, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufik Bawazier, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Shinji Teraoka meresmikan pabrik AC Sharp di Kawasan Karawang International Industri City (KIIC), Jawa Barat, Rabu (23/8/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)
Dengan adanya pabrik baru ini mampu membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia. "Dengan tambahan investasi baru ini saya dapat laporan sekitar 1.000 orang direkrut. Artinya dengan prosperity bisa membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan kesejahteraan," kata Direktur Jenderal ILMATE Taufik Bawazier dalam sambutannya. (merdeka.com/Imam Buhori)
Pabrik AC Sharp Indonesia berdiri di lahan seluas 3,5 Hektare dengan mengusung konsep ramah lingkungan dengan nilai investasi sebesar Rp 582 miliar. (merdeka.com/Imam Buhori)
Pabrik AC ini merupakan langkah Sharp Indonesia guna memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor. (merdeka.com/Imam Buhori)
Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Shinji Teraoka menjelaskan tingginya permintaan akan produk penyejuk udara di Indonesia tidak terlepas dari posisi geografis Indonesia yang terletak pada garis Khatulistiwa. (merdeka.com/Imam Buhori)
Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki iklim tropis dimana matahari terus bersinar sepanjang tahun dengan suhu yang relatif tinggi. (merdeka.com/Imam Buhori)
Saat ini, Sharp menempati posisi pertama di pasar AC Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 24 persen. (merdeka.com/Imam Buhori)
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sekitar 900.000 unit per tahun untuk tahun pertama dan akan terus menambah kapasitas produksi hingga 1,2 juta unit per tahunnya. (merdeka.com/Imam Buhori)