Liputan6.com, Jakarta - Film horor Talk To Me dilarang diputar di Kuwait. Hal tersebut dikarenakan salah seorang bintang Talk To Me, yakni aktor trans non-biner Zoe Terakes memerankan karakter yang identitas gendernya tidak pernah disebutkan dalam film tersebut.
Dikutip dari The Guardian, Rabu (23/8/2023), The Hollywood Reporter pertama kali melaporkan keputusan melarang pemutaran Talk to Me di Kuwait. Pihaknya dikonfirmasi, opsi itu diambil karena sepenuhnya didasarkan pada kehadiran Terakes, seorang aktor transgender yang mengidentifikasi dirinya sebagai non-biner dan trans-maskulin.
Advertisement
Aktor asal Australia itu adalah sosok bintang yang sedang naik daun dan pernah muncul di Wentworth dan Nine Perfect Strangers. Terakes juga merupakan aktor trans pertama yang berperan dalam serial TV Marvel, dengan peran dalam acara superhero, Ironheart.
Terakes mengeluarkan pernyataan pada Minggu, 6 Agustus 2023 lalu dan menggambarkan keputusan itu sebagai "ditargetkan dan tidak manusiawi dan sarana untuk menyakiti dirinya."
"Film kami sebenarnya tidak pernah menyebutkan transness atau queerness saya. Saya seorang aktor trans yang kebetulan mendapatkan peran tersebut. Saya bukan sebuah label. Saya adalah orang. Kuwait telah melarang fim ini karena identitas saya sendiri," tulis Terakes dalam sebuah pernyataan.
Zoe Terakes menambahkan, "Meskipun sangat menyedihkan menjadi pihak yang menerima hal ini, yang lebih memilukan lagi adalah dampak dari preseden ini bagi kaum queer dan trans di Kuwait. Representasi adalah harapan. Representasi adalah cahaya di ujung terowongan, alasan untuk terus maju, sesuatu untuk dipertahankan dalam kegelapan, suara yang membisikkan bahwa segala sesuatunya bisa menjadi lebih baik dari yang sebenarnya. Menghilangkan aktor trans di layar tidak akan menghilangkan orang-orang trans (seperti yang diinginkan pemerintah Kuwait) namun akan menghilangkan banyak harapan."
Sosok Zoe Terakes
"Kami adalah komunitas yang telah belajar untuk bergantung satu sama lain, karena orang cis (seseorang yang identitas gendernya sesuai dengan jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir) secara historis tidak membantu," lanjutnya.
Terakes menambahkan, "Oleh karena itu, kelangsungan hidup kita sangat bergantung pada kemampuan kita untuk saling memandang, melihat satu sama lain. Hati saya sedih melihat para transgender dan queer di Kuwait yang hanya punya sedikit tempat untuk mencari."
Dikutip dari GH Gossip, Zoe Terakes lahir pada 22 Maret 2000. Ia sempat menempuh studi di SCEGGS Darlinghurst.
Akting awalnya tidak ada dalam pikiran Terakes sampai guru drama kelas 11 menyarankan untuk mengunjungi agen, yang akhirnya mendapatkan peluang akting. Bahkan saat menyelesaikan HSC (Higher School Certificate), Terakes tampil di panggung produksi teater Sydney A View from the Bridge yang disutradarai Iain Sinclair. Di usianya yang baru 17 tahun, Terakes debut layar sebagai Pearl Perati, seorang remaja tunawisma, di Janet King ABC, berakting bersama Marta Dusseldorp.
Advertisement
Ragam Peran
Di luar layar, Terakes berlatar belakang teater yang mengesankan dengan penghargaan dalam produksi seperti Metamorphoses dan The Wolves di The Old Fitz dan peran dalam A Doll's House Part 2 karya Henrik Ibsen di Melbourne Theatre Company.
Di Wentworth, Terakes memerankan karakter Reb Keane, seorang pria transgender, dalam reboot Prisoner Cell Block H yang mendapatkan pujian kritis. Pengalaman mendapatkan peran ini sangat penting bagi Terakes, karena dirinya mengungkapkan pentingnya memiliki seorang trans yang menceritakan kisah ini.
Ia merasakan pentingnya mewakili komunitas trans secara akurat dan autentik. Terakes memperluas karier aktingnya lebih jauh dengan memainkan peran utama Abbie dalam film fitur Ellie & Abbie (& Ellie's Dead Bibi) pada 2020. Selain itu, Terakes muncul dalam drama Foxtel The End, yang berpusat pada topik euthanasia. Pada 2021, Terakes memainkan peran Glory, seorang pekerja retret kesehatan, di Nine Perfect Strangers bersama Nicole Kidman, Asher Keddie, dan Melissa McCarthy.
Vokal
Khususnya, pada 2022, Terakes bergabung dengan para pemeran proyek Marvel Ironheart, menunjukkan bakatnya di berbagai genre dan media. Ironheart adalah miniseri televisi Amerika mendatang yang dibuat oleh Chinaka Hodge untuk layanan streaming Disney+, berdasarkan karakter Marvel Comics dengan nama yang sama.
Secara pribadi, Terakes mengidentifikasi diri sebagai pribadi non-biner dan transmaskulin, dan terjun ke industri akting ketika dirinya berusia 19 tahun. Pada 2022, Terakes mengonfirmasi bahwa dirinya menjalani operasi konfirmasi gender.
Terakes secara aktif mengadvokasi representasi LGBTQ di industri hiburan. Pada 2020, mereka menandatangani petisi dan membagikan surat terbuka di Instagram, bersama dengan aktor lainnya, mengungkapkan kekecewaan atas kurangnya representasi LGBTQ dalam produksi Hedwig and the Angry Inch di Australia.
Produser acara tersebut akhirnya membatalkan produksinya. Hugh Sheridan, yang memainkan peran utama dalam acara tersebut, kemudian menyatakan diri sebagai non-biner dan biseksual, menyoroti dampak cyberbullying seputar insiden tersebut terhadap kesehatan mental mereka.
Advertisement