Habib Umar Ingatkan Orang Berilmu Wajib Jauhi 3 Hal Ini Agar Manfaat dan Berkah

Jangan mencari ilmu untuk tujuan mendebat orang bodoh, bersaing dengan ulama alim, mencari popularitas di kalangan manusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2023, 14:00 WIB
Habib Umar bin Hafidz. (Foto: Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Surabaya - Saat mengisi Tabligh Akbar di Masjid Al Akbar Kota Surabaya, Jawa Timur, Habib Umar bin Hafidz mengingatkan masyarakat agar selalu ikhlas dalam mengamalkan ilmu.

Pengamalam ilmu tersebut, lanjut ualam asal Tarim, Yaman itu, berlaku untuk ilmu dalam konteks duniawi maupun agama agar lebih bermanfaat bagi umat.

"Yang juga penting dalam mencari ilmu, selain ikhlas juga bukan untuk membanggakan diri," kata Habib Umar di Surabaya, dilansir dari Antara, Rabu (23/8/2023).

Menurutnya, keikhlasan seseorang dalam mengamalkan suatu ilmu kepada orang lain mampu menjadi jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Karenanya, Habib Umar menyebut seseorang yang berilmu harus menjauhi tiga hal, yakni tidak ikhlas, membanggakan diri secara berlebihan, dan tidak peduli pada bacaan zikir.

"Jangan mencari ilmu untuk riya', ujub, dan tidak memadukan ilmu dengan wirid atau bacaan zikir, agar ilmu itu manfaat dan berkah," ujarnya.

Tiga sifat dalam diri seseorang mampu membuat dirinya maupun orang lain celaka, terlebih jika ilmu yang dimilikinya diterapkan dengan cara tak sesuai dan ditambah haus akan pengakuan.

"Jangan mencari ilmu untuk tujuan mendebat orang bodoh, bersaing dengan ulama alim, mencari popularitas di kalangan manusia, mencari harta, mencari kekuasaan, dan caci maki, maka baginya akan dekat dengan kebodohan dan jauh dari aroma surga," ucapnya.

Padahal sikap ikhlas seseorang berilmu mampu membuat orang lain di sekitarnya merasa aman darinya.

"Orang beriman yang sejati adalah muslim yang menyelamatkan muslim dan orang lain dari gangguan mulut atau lisan dan tangannya, serta tidak menyombongkan diri," kata Habib Umar.

 


Pengertian Fase Irfan

Habib Umar juga mengingatkan masyarakat harus belajar meredam rasa ingin dipandang dan mengedepankan rasa ikhlas dalam melaksanakan aktivitas kehidupan.

"Muslim atau mukmin itu selalu merasa 'miskin' di hadapan Allah, sehingga dia pun mencapai fase irfan. Irfan adalah pengenalan khusus kepada Allah, selalu merasa takut, selalu berzikir, dan selalu kabur dari dunia menuju Allah, sehingga Allah akan memberinya furqon, ilmu, atau cahaya terus bertambah," katanya.

Perayaan khas kemerdekaan RI (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya