6 Fakta Seru Talk to Me, Film Horor dari Duo YouTuber Kembar RackaRacka yang Sukses Besar

Sutradara Talk to Me menceritakan ada bagian dari film horor ini yang terinspirasi masa lalunya.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 24 Agu 2023, 12:02 WIB
Sutradara Talk to Me menceritakan ada bagian dari film horor ini yang terinspirasi masa lalunya. (Foto: © A24 via IMDb)

Liputan6.com, Jakarta Film horor Talk to Me dapat respons hangat dari penggemar sinema sejak rilis beberapa waktu lalu. Di situs agregator Rotten Tomatoes, rangkuman 271 review dari kritikus film diterjemahkan dalam skor yang tinggi, mencapai 94 persen.

Skor dari audiens pun terbilang tinggi, mencapai 22 persen. “Talk to Me penuh dengan adegan menakutkan, bertempo cepat, dan cerita yang sering sulit diprediksi, membuat tegang dari awal sampai akhir,” begitu reaksi audiens yang dirangkum Rotten Tomatoes.

Film horor Talk To Me sendiri berkisah tentang sekelompok remaja yang menemukan sebuah patung berbentuk tangan manusia. Bila mereka berjabat tangan dengan patung tersebut, mereka bisa merasa sensasi kerasukan—yang menurut mereka terasa memacu adrenalin.

Keadaan jadi kacau saat roh jahat mulai ikut-ikutan ambil bagian.

Talk to Me sendiri mulai tayang di Indonesia pada Rabu (23/8/2023). Nah, sebelum nonton filmnya, yuk simak beberapa fakta seru tentang film horor dari A24 ini!


1. Disutradarai Duo YouTuber

Talk to Me. (Foto: © A24 via IMDb)

Talk to Me disutradarai oleh saudara kembar Danny dan Michael Philippou yang sebelumnya dikenal sebagai YouTuber yang kondang dengan nama RackaRacka. Menariknya, ini adalah karya film panjang pertama mereka yang dirilis di bioskop. 

 

2. Syuting di Kampung Halaman

Philippou bersaudara memilih untuk syuting film Talk to Me di kampung halaman mereka di Pooraka, Adelaide, Australia. "Kami kembali dan syuting Talk to Me di SMA-ku yang lama," kata Danny dalam wawancara bersama The Guardian. Ia mengaku memang begitu terinspirasi dengan situasi di sana. 

 


3. Minim CGI

Talk to Me. (Foto: © A24 via IMDb)

Duo sutradara ini memilih untuk condong kepada practical effect ketimbang menggunakan efek komputer di Talk to Me, karena dinilai lebih meyakinkan. Dalam wawancara dengan SciFiNow, keduanya membicarakan bahwa makeup prostetik hingga lensa kontak yang menutupi mata secara penuh, digunakan dalam film ini. 

CGI baru digunakan untuk menyatukan semuanya dengan mulus. 

 

4. Inspirasi Kecelakaan Masa Lalu

Saat remaja, Danny Phillipou sempat mengalami kecelakaan parah yang membuat wajahnya terluka. Penampilannya yang babak belur menjadi salah satu inspirasinya soal tampilan luka-luka di film ini. 

Kecelakaan ini berhubungan pula dengan patung tangan--yang menyimbolkan pentingnya sentuhan dalam interaksi manusia di film ini. Danny menceritakan bahwa dalam kecelakaan bertahun-tahun lalu, ia begitu terguncang, dan tubuhnya gemetar parah. Kehadiran saudarinya yang membuat kondisinya membaik.

"Ia menggenggam tanganku, dan aku berhenti gemetar. Sentuhan seseorang yang kucintai membawaku keluar dari kondisi syok," kata dia kepada Roger Ebert.


5. Bertaruh untuk Sophie Wilde

Duo sutradara ini ngebet banget menggaet aktris pendatang baru Sophie Wilde yang menurut mereka punya performa gemilang meski namanya belum dikenal. Rupanya ada pertaruhan besar untuk bisa meng-casting sang aktris.

"Kami kehilangan bujet jutaan dolar untuk meng-casting Sophie karena dia belum terkenal. Tapi kami begitu percaya dengannya...untuk mendapatkannya, kami harus menggunakan bayaran kami untuk film ini. Produser kami melakukan hal serupa," kata mereka, dilansir dari The Hollywood Reporter. 

 

6. Sekuelnya Digarap

Pertaruhan kedua sutradara ini berhasil. Diwartakan Deadline, film ini sukses besar, dan debut minggu pertama penayangannya di wilayah Amerika Utara diproyeksikan mencapai 10 juta dolar, dan menjadi film A24 tersukses setelah Hereditary dalam pekan perdananya. 

Variety mewartakan bahwa sekuel film ini sudah mulai digarap.

Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya