Liputan6.com, Yogyakarta - Media sosial dihebohkan dengan munculnya gambar ilustrasi dengan keterangan Jogja ora di-DOLL. Gambar tersebut memperlihatkan sebuah boneka raksasa berwarna merah muda yang berada di tengah tumpukan sampah dan tampak sangat kumuh.
Gambar ilustrasi tersebut diunggah pertama kali oleh sang kreator, Cak Ncop, di akun Instagrammya @ckncp, Selasa (22/8/2023). Ia mengolah gambar tersebut dengan menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Banyak yang mengasosiasikan gambar tersebut dengan boneka Accomplice karya Brian Donnelly (KAWS) yang sedang dipamerkan di pelataran Candi Prambanan. Namun, Cak Ncop mengaku tak mengetahui tentang boneka itu, sebelum akhirnya ramai diperbincangkan oleh publik.
Baca Juga
Advertisement
Ia kemudian mencoba meresponnya dengan sebuah karya. Cak Ncop pun memvisualkan trend itu dengan menggunakan pendekatan generative Al.
"Salah satu platform AI kebetulan sangat playable dan hasilnya sangat menghibur jika diupload," kata Cak Ncop.
Pembuatan karya tersebut sekaligus sebagai wahana Cak Ncop untuk menganalisa pola kerja penciptaan gambar melalui AI. Hal ini sekaligus dilakukan untuk tujuan edukasi.
Dengan sedikit modifikasi, ternyata hasil karyanya serupa dengan boneka Accomplice di pameran KAWS: Holiday. Tak heran, jika banyak pengikut yang mengasosiasikan gambar tersebut dengan boneka viral itu.
Cak Ncop mengatakan, gambar tersebut dibuat tanpa tujuan komersialisasi. Ia hanya ingin membuat sebuah karya sekaligus mencoba menggunakan AI.
Dalam gambarnya tersebut, Cak Ncop menghadirkan keadaan pasar yang sangat kumuh dengan tumpukan sampah. Terdapat gerobak sampah bertuliskan Jogjaku Bersih.
Menyoal keterkaitan karyanya dengan isu sampah, Cak Ncop menjelaskan bahwa awalnya tidak sengaja. Namun, ide visualnya memang terinspirasi dari kondisi sekitar.
Dampak darurat sampah dirasakan secara nyata oleh masyarakat DIY, sehingga tanpa disadari karyanya juga menjadi respon spontan yang muncul akibat situasi terkini. Tentu saja, hal itu dipadukan dengan isu lain yang sedang ramai dibicarakan.
Adapun keterangan foto bertuliskan Jogja ora di-DOLL diambil karena objek foto yang diunggah adalah sebuah boneka (doll). Kata tersebut kemudian diplesetkan dari frasa populer Jogja ora didol (Jogja tidak dijual) menjadi Jogja ora di-DOLL.
Penulis: Resla Aknaita Chak