Liputan6.com, Jakarta - Bertajuk Jelajah Rasa Mudik, Festival Kuliner Serpong (FKS) 2023 kembali hadir selama 47 hari hingga 1 Oktober 2023. Suasana pulang kampung jadi inspirasi utama dari festival kuliner tahunan yang kini menghadirkan lebih dari 180 tenant kuliner.
I Made Regi Julian, Head of Public Relations SMS, menerangkan alasan festival kuliner digelar lebih lama dibandingkan sebelumnya. "Sebab apa, kami hadir dalam dua fase penyajian kuliner dan merubah dekorasinya dalam satu malam," jelasnya.
Advertisement
Fase pertama yang tengah berlangsung saat ini menghadirkan kuliner jalur mudik dari daerah Banten hingga Jawa Barat. Tersedia mulai dari 16 Agustus sampai 10 September 2023. "Lalu, fase kedua akan dimulai pada tanggal 11 September sampai 1 Oktober 2023 dengan menyuguhkan kuliner jalur mudik dari daerah Jawa Tengah hingga Jawa Timur," kata Regi.
Rute mudik tahap pertama yang diambil kali ini dari ujung barat Pulau Jawa di Provinsi Banten, beranjak ke Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan berakhir ke Jawa Timur. Berbagai kuliner khas dari wilayah tersebut dijanjikan ada semua di FKS tahun ini.
Pengelola bahkan sengaja memasang marka jalan sebagai petunjuk dan daerah seolah-olah pengunjung berada di jalur mudik. Misalnya jalur menuju Banten, petunjuk terpasang bertuliskan Cikupa, Balaraja, Serang, Cilegon, hingga Pandeglang. Tak ketinggalan dengan menu khas Banten ikut dijual, seperti Nasi Rabeg dan Nasi Jagal.
Bila petunjuk arahnya menuliskan Cirebon, di bawahnya akan ada pilihan Empal Gentong. Menuju Bandung Jawa Barat, pengunjung Festival Kuliner Serpong, bisa membeli Kupat Tahu Gempol, Cireng Isi Cipaganti, Es Durian Sakinah yang terkenal di Simpang Dago, dan berbagai menu jajanan kuliner lainnya.
2 Sesi Festival
Pada fase kedua, semua ornamen festival kuliner akan diubah. Dari pernak-pernik, pedagang, hingga tata panggung akan dubah mengikuti temanya. Perubahan itu akan terjadi dalam waktu singkat, yakni dari 10 September hingga 11 September 2023.
"Makanya kami sebut proyek Roro Jonggrang, merubah semua dalam satu malam. Nanti pengunjung bisa melihatnya sendiri," katanya.
Ragam kuliner yang dihadirkan juga akan menyesuaikan. Sekitar 90 pedagang kuliner di fase kedua akan menghadirkan bermacam-macam kuliner khas Jawa Tengah hingga Jawa Timur, seperti Nasi Bebek Sinjay Madura, Java Loenpia Semaeang, Gudeg Yu Djum, Srabi Notosuman, dan Ammie Pathuk Kemetiran Yogya.
Yang membuat suasana makin mirip saat mudik, klakson telolet atau klakson bajuri yang biasa dimainkan bus-bus AKAP dipasang sebagai suara latar festival. Acara makin semarak dengan kehadiran permainan atau wahana pasar malam, seperti ombak ontang-anting, komidi putar, dan lainnya.
Advertisement
Harga Kaki Lima
Regi memastikan harga-harga kuliner yang dijajakan sama saja seperti kaki lima. Mulai dari Rp15 ribu sudah bisa jajan enak, atau bahkan Rp30 ribu sudah bisa kenyang dan lengkap.
"Kami ingin mengobati rasa kangen warga Tangerang atau Jabodetabek umumnya, yang rindu kuliner kampung halaman, tapi tidak perlu jauh-jauh kesana. Makanya, harganya pun tak jauh beda ketika membeli di sana," kata Regi.
Sebelum membawa semua pelaku usaha kuliner jalur mudik Pulau Jawa, tim Summarecon Mall Serpong mengaku lakukan survei langsung di jalur mudik untuk mengakurasi jajanannya. Siapapun yang jajan diklaim tidak akan kecewa soal rasa dan harga.
"Sebelumnya tim menyurvey langsung di jalur mudik itu, selama beberapa hari. Jadi, kami pastikan kuliner yang hadir di FKS kali ini asli dari daerahnya," kata Regi.
Untuk menemani waktu kulineran, FKS 2023 akan diisi dengan beragam kegiatan seru seperti parade kesenian, hiburan musik khas dari berbagai daerah, serta workshop keterampilan seni. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan Raissa Anggiani pada 15 September 2023 mulai pukul 20.00 WIB.
Kuliner Lokal Jadi Daya Tarik Wisata
Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Erwita Dianti menyebut bahwa merujuk tren terkini, wisatawan memang mencari variasi pengalaman dalam berwisata, khususnya dalam hal kuliner.
"Kuliner kaki lima lokal cukup menarik perhatian wisman, terutama dari kalangan milenial yang banyak mencari referensi dari internet dan media sosial," katanya melalui pesan pada Liputan6.com, Jumat, 18 Agustus 2023. "Para wisatawan ini juga lebih memilih kuliner lokal, autentik, dan yang memiliki pengalaman sosial dengan masyarakat setempat."
"Dengan variasi makanan autentik yang melimpah, Indonesia menyembunyikan kearifan lokal dan kisah unik di balik setiap masakan tradisionalnya yang lezat," imbuhnya.
Narasi senada diungkap Ketua Umum Indonesian Gastronomy Community (IGC) Ria Musiawan. Melalui pesan, Sabtu, 19 Agustus 2023, ia berbagi, "Jajanan kaki lima lokal semakin populer karena mereka biasanya ditempatkan di satu area bersamaan, sehingga kebersihannya lebih terjaga dan mudah diakses wisman."
Jadi, apa saja keunggulan kuliner kaki lima lokal yang harus disoroti untuk lebih mempromosikannya di kalangan wisman? "Dari rasa, sebaiknya konsisten menggunakan resep yang sudah jadi standar, pilihan bumbu-bumbunya menggunakan yang segar, dan kebersihan jadi prioritas," sebut Ria.
Advertisement