Liputan6.com, Jakarta - Survei teranyar Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menguat. Diketahui, dari simulasi pilihan tertutup terhadap tiga nama, Ganjar mendapat dukungan 35,9 persen, Prabowo 33,6 persen, dan Anies Baswedan dengan dukungan 20,4 persen.
Menanggapi temuan tersebut, Peneliti SMRC Saidiman Ahmad mengungkap, tingkat pengetahuan publik terhadap Ganjar menjadi hal utama yang membuat gubernur Jawa Tengah dua periode ini unggul saat ini.
Advertisement
“Salah satu penjelasan mengapa Ganjar kembali menguat adalah karena ada peningkatan pengetahuan publik (awareness) pada Ganjar,” ujar Saidiman seperti dikutip Kamis (24/8/2023).
Selain soal awareness, lanjut Saidiman, kedisukaan publik terhadap Ganjar dan kedikenalan juga menjadi faktor peningkatan dari elektabilitasnya.
“Peningkatan kedikenalan Ganjar bisa menaikkan elektabilitas karena dia juga relatif lebih disukai (likeability),” tutur Ganjar.
Saidiman menambahkan, menguatnya elektabilitas Ganjar juga dipengaruhi oleh persepsi publik yang melihat calon yang didukung Jokowi adalah Ganjar.
“Publik juga lebih banyak mempersepsikan Ganjar sebagai pelanjut Jokowi dan merupakan calon presiden yang dipilih oleh Jokowi,” Saidiman menandasi.
Metode Survei
Sebagai informasi, survei SMRC menggunakan metode wawancara tatap muka (face to face interview) oleh pewawancara yang terlatih pada 31 Juli – 11 Agustus 2023. Populasi survei ini adalah WNI yang punya hak pilih dalam pemilu alias mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Total responden yang ikut berpartisipasi adalah 3710 orang dan dipilih secara random (stratified multistage random sampling) dari populasi tersebut dengan jumlah yang proporsional. Kemudian, Margin of error survei dengan jumlah sampel ini secara nasional diperkirakan kurang lebih 1.65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement