Liputan6.com, Jombang - Ulama kharismatik asal Tarim, Yaman, Habib Umar bin Hafidz menghadiri Multaqa Ulama atau pertemuan ulama di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Selasa (22/8/2023). Pertemuan ulama ini mengangkat tema as al-nahdlah wa ab’ad maqashidiha
Tak pelak, ribuan muhibbin atau pecintanya hadis pula di pesantren yang sarat sejarah ini. Diketahui, Ponpes Tebuireng adalah pesantren yang didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari, pendiri organisasi Islam terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Juga
Advertisement
Mengutip tebuireng.online, Habib Umar sampai di Tebuireng sekitar jam 15.00 dan langsung menuju maqbaroh pesantren Tebuireng, berziarah pada para muassis Pesentren Tebuireng. Selapas ziarah, Habib Umar yang ditemani rombongan langsung menuju ke Ndalem Kasepuhan Tebuireng.
Di Ndalem Kasepuhan beliau melaksanakan sholat berjemaah sebelum mengisi acara multaqa ulama di Masjid Pesantren Tebuireng.
Dalam acara tersebut Habib Umar menyampaikan beberapa kisah perjuangan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, saat melawan penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Beliau juga menyampaikan berbagai hal tentang KH Hasyim Asy’ari. Salah satunya hebatnya Kiai Hasyim dalam melakukan pembaharuan, khususnya dengan berdirinya organisasi NU.
“Sesungguhnya pembaharuan yang dilakukan Kiai Hasyim ini bersumber dari pemahaman yang mendalam dari agama ini. Beliau ingin memperbaiki keadaan umat ini, sehingga melakukan pembaharuan dengan bentuk kebangkitan (nahdlah)," ucapnya.
"Sebagaimana dikatakan oleh Imam Malik, tidak akan bisa berubah menjadi baik keadaan suatu umat, kecuali jika berasal (seperti) dari pembaharuan-pembaharuan dari para ulama salaf,” ungkap Habib Umar.
Simak Video Pilihan Ini:
Kemuliaan KH Hasyim Asy'ari
Habib Umar juga menceritakan begitu mulianya sosok Kiai Hasyim Asy’ari, ketika muslimat datang sowan kepada beliau di Tebuireng, mereka membawa uang sebagai hadiah kepada Kiai Hasyim, lantas oleh Kiai Hasyim diberikan kembali kepada rombongan muslimat tersebut untuk pengembangan pendidikan di daerah mereka.
“Seandainya beliau tidak mencapai kedudukan yang tinggi, maka niscaya beliau tidak akan bisa berperangai yang penuh teladan seperti ini,” tutur Habib Umar di depan ribuan jamaah.
Penyampaian ceramah Habib Umar yang diterjemahkan langsung oleh Habib Jindan bin Novel bin Salim ini, berlangsung dalam dua sesi yang dipisah dengan pelaksanaan sholat maghrib berjemaah lalu kemudian dilanjut setelahnya. (Sumber: Tebuireng.online).
Tim Rembulan
Advertisement