Liputan6.com, Jakarta - Oppo berhasil menjadi vendor smartphone nomor satu di Indonesia pada kuartal kedua tahun 2023. Hal ini terjadi setelah merek ponsel Tiongkok itu menyalip Samsung dan merebut lagi posisinya sebagai merek smartphone teratas pada kuartal 2 2023.
Meski begitu, pada kuartal kedua tahun 2023 ini, terjadi penurunan pengapalan smartphone di Indonesia sebesar 10 persen.
Advertisement
Bicara Oppo, perusahaan tersebut berhasil menduduki posisi pertama pasar smartphone Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 21 persen.
Capaian itu terutama dapat dikaitkan dengan fokus cerdik Oppo pada seri A17, yang melayani demografi yang begitu mempertimbangkan anggaran saat beli smartphone.
Didgaya Oppo di pasar Indonesia diperkuat oleh kampanye pemasaran yang agresif dan dampak sisa dari rilis kuartal sebelumnya, khususnya seri Reno8 T dan Find N2 Flip.
Sementara itu, Samsung hanya mengalami sedikit penurunan pangsa pasar berkat kesuksesan seri Galaxy A04. Jajaran smartphone ini memberikan kontribusi signifikan terhadap volume Samsung, sehingga pangsa pengapalan merek tersebut mengalami penurunan hingga hanya 1 persen.
Infinix dan Xiaomi
Yang mengejutkan, di tengah penurunan secara umum, Infinix berhasil bersinar dengan peningkatan pengapalan luar biasa sebesar 17 persen secara tahunan (Year-over-Year, YoY).
Menargetkan kisaran harga di bawah USD 200, Infinix menawarkan peningkatan spesifikasi pada modelnya, sebuah strategi yang diterima dengan baik oleh konsumen yang sadar anggaran.
Inisiatif pemasaran yang agresif dan pengenalan produk baru seperti seri Note 30, seri Hot 30, dan seri Smart 7 memainkan peran penting dalam meningkatkan pengapalan merek secara keseluruhan.
Xiaomi, yang menghadapi penurunan pengapalan sebesar 47 persen secara tahunan pada Q2 2022, berhasil meredam pukulan tersebut. Di mana, pangsa pasar mereka menjadi 12 persen pada kuartal yang sama.
Pergeseran ini dapat dikaitkan dengan upaya penguatan pasokan dan distribusi strategis Xiaomi, dikombinasikan dengan taktik pemasaran mereka.
Pengenalan produk-produk baru dan perubahan skema diskon memberikan semangat baru pada merek tersebut. Submerek Xiaomi, Redmi, muncul sebagai kekuatan pendorong di balik pemulihan ini, berkat kinerja luar biasa dari model yang baru diluncurkan seperti seri Redmi A2 dan seri Redmi Note 12.
Advertisement
Smartphone 5G
Pasar smartphone 5G yang sedang berkembang menunjukkan hasil positif, mencatat peningkatan pengapalan yang mengesankan sebesar 11 persen YoY dalam kelompok harga di bawah USD 400.
Pemain kunci seperti Samsung dan Xiaomi berkontribusi besar terhadap lonjakan ini dengan masing-masing seri Galaxy A14 5G, A23 5G, A34 5G, dan Redmi Note 12.
Tambahan menarik di segmen ini adalah seri iQOO Z7 5G, pendatang baru yang ingin memantapkan pijakan di pasar Indonesia.
Ke depan, diharapkan terjadi kebangkitan pasar smartphone pada paruh kedua tahun 2023, didukung oleh pemulihan makroekonomi.
Penyebab Menurunnya Pasar Smartphone di Indonesia
Pada kuartal kedua tahun 2023 ini, terjadi penurunan pengapalan smartphone di Indonesia sebesar 10 persen. Menurut Monthly Indonesia Smartphone Tracker dari perusahaan riset pasar Counterpoint yang dirilis pada Agustus 2023, penurunan itu disebabkan oleh berbagai faktor makroekonomi yang menghambat permintaan konsumen.
Meskipun semangat perayaan Idul Fitri biasanya mendorong peningkatan aktivitas belanja, perayaan tahun ini tidak terlalu ramai, sehingga menyebabkan penurunan pembelian smartphone.
Meskipun ada upaya untuk menarik pelanggan melalui strategi promosi seperti diskon harga, penawaran paket, dan paket cicilan, responsnya masih kurang.
Alih-alih berinvestasi pada gadget, konsumen justru mengarahkan pengeluaran mereka untuk peningkatan biaya kebutuhan pokok seperti bahan bakar, barang-barang rumah tangga, dan layanan, yang semuanya melonjak selama musim perayaan.
Advertisement
Analis Sebut Pentingnya Promosi Diskon dll
Analis Senior di Counterpoint, Febriman Abdillah, menekankan pentingnya penetapan harga dalam iklim ekonomi saat ini, dan menyatakan bahwa insentif konsumen seperti diskon, penawaran paket, bonus, dan skema tukar tambah dapat menghidupkan kembali minat pasar.
Strategi ini mungkin terbukti menguntungkan tidak hanya untuk segmen anggaran tetapi juga untuk segmen menengah dan premium.
Dalam lanskap merek, upaya Xiaomi untuk menurunkan harga diperkirakan akan membawa perubahan besar, mungkin menarik lebih banyak konsumen dan mendukung pertumbuhan merek di tahun mendatang.
Begitu pula dengan popularitas Infinix yang diprediksi akan semakin melonjak sehingga memantapkan pijakannya di pasar Indonesia.
Meskipun pasar smartphone Indonesia menghadapi periode yang penuh tantangan pada kuartal kedua tahun 2023, kemampuan industri untuk beradaptasi dan berinovasi tetap tidak tergoyahkan.
Seiring dengan terus berkembangnya iklim perekonomian di negara ini, preferensi konsumen dan strategi merek akan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan lanskap smartphone.