Tentara Kenya Minta Jokowi Putar Balik Saat ‘Salah Jalan’, Istana Beri Penjelasan

Sebuah rekaman gambar viral memperlihatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ‘salah jalan’ saat mengikuti upacara penyambutan kepala negara di Istana Kepresidenan Kenya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 25 Agu 2023, 09:06 WIB
Tentara Kenya 'Paksa' Jokowi Putar Balik, Ternyata Lupa Beri Hormat!

Liputan6.com, Jakarta Sebuah rekaman gambar viral memperlihatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ‘salah jalan’ saat mengikuti upacara penyambutan kepala negara di Istana Kepresidenan Kenya. Pada video tersebut, Jokowi kebablasan usai melakukan apel pemeriksaan pasukan militer.

Berbeda dengan upacara keperesidan di Indonesia, di Kenya usai pemeriksaan apel pasukan militer seorang kepala negara harus menghadap dan diberikan hormat terlebih dahulu sebelum kembali ke tempat.

Jokowi yang tidak mengetahui hal tersebut pun langsung saja berjalan seperti biasa. Namun, saat hendak kembali ke tempatnya, seorang tentara pengawal langsung menghentikan langkahnya dan meminta Jokowi putar balik untuk diberikan hormat terlebih dahulu.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin membenarkan, Presiden Jokowi sudah melewati barisan pasukan keamanan Istana Kepresidenan pada Senin, 21 Agustus 2023.

“Kejadian tersebut terjadi ketika Bapak Presiden sedang melakukan pemeriksaan pasukan dalam rangkaian penyambutan kenegaraan di Republik Kenya, Senin, 21 Agustus 2023,” kata Bey seperti dikutim Jumat (24/8/2023).

Bey menjelaskan, Tata Upacara Militer (TUM) dan aturan protokoler negara yang berlaku di Indonesia tidak sama dengan Kenya. Terhadap Indonesia, kata Bey, penghormatan hanya dilakukan satu kali kepada bendera, yakni saat Presiden dan tamu negara sedang berada di posisi tengah barisan pasukan.

“Jadi hal ini terjadi karena perbedaan TUM dan aturan Keprotokolan Negara,” Bey menutup.

 


Tidak Ada Pemberitahuan di Awal

Bey memastikan, insiden tersebut adalah bentuk ketidaksengajaan dan memang tidak ada pemberitahuan di awal soal perbedaan tata beracara TUM. 

“Kami juga tidak mendapat informasi dan pemberitahuan terkait TUM dan aturan Keprotokolan Negara di negara tersebut,” Bey menandasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya