Liputan6.com, Jakarta Proses revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) disebut telah selesai dikerjakan. Kabarnya, sejumlah wahana dan obyek wisata baru TMII akan diresmikan pada September 2023, bulan depan.
Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung atau InJourney tengah melakukan sentuhan akhir dari beberapa titik di wahana di wilayah Taman Mini Indonesia Indah. Hanya saja, belum bisa dipastikan kapan waktu pasti peresmian TMII pascarevitalisasi ini.
"Untuk tanggal pastinya kita belum confirm. Tapi iya betul kemungkinan di awal September ya. Tunggu tanggal mainnya kita belum dapet konfirmasi. Kita sedang menunggu," ujar Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono, di TMII, Jakarta Timur, ditulis Jumat (25/8/2023).
Maya mengungkap pemugaran yang dilakukan di seluruh titik di TMII ini jadi kali pertama sejak 1975. Menurut catatan, biaya yang diserap dlaam revitalisasi ini sekitar Rp 1,2 triliun atas kolaborasi dengan Kementerian PUPR.
Konsep pengelolaan TMII berubah total dan sangat kekinian yang mencakup green, smart, culture, dan inclusive. Sehingga wajah baru TMII sudah siap diperkenalkan ke masyarakat sebagai ikon wisata kultural dan sarana edukasi keragaman budaya Indonesia yang kaya.
"Keberadaan TMII dengan konsep ini dapat diterima oleh seluruh masyarakat agar TMII dan menjadi destinasi kebanggaan Indonesia. TMII melakukan improvement dan beautifikasi pada beberapa aspek untuk meningkatkan kualitas layanan dan juga daya tarik berupa atraksi yang bisa dinikmati pengunjung di TMII secara inklusif,” terang Maya.
Perlu diketahui, proses revitalisasi TMII menyasar anjungan-anjungan yang ada, wahana sepeeri Kereta Gantung, hingga ada beberapa obyek wisata baru seperti Museum Indonesia.
Target Pengunjung
Konferensi Pers TMII.
Dengan adanya sejumlah revitalisasi, PT Bhumi Visatanda sebagai pengelola membidik ada peningkatan jumlah pengunjung ke TMII.
Direktur Utama PT Bhumi Visatanda, Claudia Ingkiriwang membidik kunjungan bisa mencapai 18 ribu orang per hari atau 6 juta pengunjung di 2023.
"Jadi kalau saat ini sih beragam ya. Tentunya kita tahu low season, high season. Tapi rata-rata sih kalau pengunjung itu sekitar 5 ribuan sampai 8 ribuan di weekdays gitu ya. Kemudian kalau di weekend itu tergantung juga akhir bulan dan sebagainya, itu rata-rata di 13 ribu sampai 18 ribu," ujarnya.
"Ada event, itu bisa sampai 40 ribu kalau lebaran dan hari libur," sambung dia.
Advertisement
Wahana Baru
Taman Burung Jagat Satwa memiliki 2000 ekor lebih burung dengan tga ikonik yaitu Elang Jawa, Merak Hijau, dan Udan Kacamata. (merdeka.com/imam buhori)
Claudia mengatakan beberapa lokasi yang jadi target revitalisasi dan wahana baru. Salah satu yang menjadi andalan ialah Danau Archipelago.
Lokasi ini akan dijadikan ikon utama TMII yang dilengkapi dengan atraksi air mancur atau Dancing Fountain Show dengan tema cerita rakyat Indonesia. Dancing Fountain Show ini nantinya dapat dinikmati wisatawan yang berkunjung ke TMII.
Terdapat juga Jagat Satwa Nusantara yang merupakan penegasan konsep taman satwa yang telah selesai direvitalisasi atas ketiga wahana satwa, yaitu Taman Burung, Museum Komodo, Dunia Air Tawar & Serangga.
Peningkatan dari sisi konten bisa dilihat di Museum Indonesia yang menampilkan gambaran Bhinneka Tunggal Ika. Terdapat pameran kain tenun ikat dan wastra dari seluruh provinsi di Indonesia, serta terdapat juda mock up Ibu Kota Negara.
Kemudian hal baru lainnya yaitu Contemporary Art Gallery TMII yang akan menampilkan lukisan, patung, seni grafis, drawing, fotografi, fashion, seni media baru dan video instalasi hasil karya seniman-seniman handal.
Tidak hanya menyuguhkan atraksi dan wahana baru, berbagai fasilitas juga telah dilengkapi dan dipercantik yakni kereta gantung yang kini terdapat 81 kabin dengan tiga stasiun. Dengan kereta gantung tersebut, pengunjung dapat melihat keindahan bentang alam Indonesia dari Sabang hingga Merauke dari udara.