Liputan6.com, Jakarta - Gran Turismo yang merupakan sebuah film biografi dari Jann Mardenborough telah diputar di bioskop-bioskop pada 23 Agustus lalu. Film ini sendiri mengadaptasi dari sebuah permainan video game simulasi.
Gran Turismo adalah sebuah video game simulasi mengendarai mobil dengan sangat nyata yang dibuat oleh Kazunori Yamauchi dari Polys Entertainment dengan menggandeng Sony untuk konsol PlayStationnya.
Advertisement
Awal pembuatan game tersebut berawal dari kecintaan Yamauchi terhadap mobil dan balapan. Kecintaannya itu membuat ia ingin sekali membuat game simulasi balapan dengan tingkat kerealistisan yang sangat nyata.
Idenya ini tidak langsung diterima oleh Sony, menurutnya game balapan yang realistis terlalu menyimpang. Yamauchi memang yakin akan ditolak, maka dari itu ia membuat game berjudul Motor Toon Grand Prix yang berisikan game balapan kartun untuk meyakinkan Sony.
Hasilnya, pada 1994 penjualan Motor Toon Grand Prix ini sangat baik sehingga dari pihak Sony meminta Yamauchi untuk membuat sekuel untuk game tersebut.
Setelah sukses dengan game balapan kartunnya ini, Yamauchi kembali menawarkan Gran Turismo kepada Sony dan pada akhirnya tawaran ini diterima dengan baik.
Diminati Pasar
Pada 1997 game Gran Turismo pertama kali diluncurkan. Game impian yang dibuat oleh Yamauchi ini akhirnya menjadi kenyataan dan tanpa disangka-sangka, peminat game ini sangat banyak.
Kesuksesan berlanjut saat game ini diperkenalkan ke Amerika Utara, Eropa dan wilayah lain pada pertengahan 1998. Gran Turismo sendiri sudah terjual sebanyak 2 juta kopi di Jepang saja.
Melihat peristiwa ini, Sony meminta Yamauchi untuk membuat sekuelnya. Hingga saat ini, Gran Turismo tak pernah sepi dari peminat, para penggemar selalu menunggu-nunggu serial terbaru Gran Turismo.
Siapa sangka tim kecil yang ada di Polys Entertainment yang pada tahun 1998 mengubah namanya menjadi Polyphony Entertainment ini bisa membuat game simulasi balapan terbaik yang pernah ada.
Advertisement