Waspada, AI Dapat Sangat Bermanfaat tapi Bisa Juga Sebabkan Misinformasi

Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan yang signifikan telah terjadi dalam pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

oleh Julia Rizky Khoirunisa diperbarui 28 Agu 2023, 12:28 WIB
Chat GPT dari OpenAI. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan yang signifikan telah terjadi dalam pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Salah satu kecerdasan buatan manusia yang sangat populer di kalangan masyarakat luas adalah ChatGPT.

ChatGPT dikembangkan oleh laboratorium penelitian OpenAI yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat. ChatGPT resmi dirilis untuk umum pada 30 November 2022 silam.

ChatGPT mampu menghasilkan jawaban dan respons yang hampir sama seperti manusia. ChatGPT hadir untuk membantu manusia dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan dan mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan.

Menurut riset yang dilakukan oleh firma analitik UBS, pertumbuhan ChatGPT berhasil melampaui kecepatan TikTok, aplikasi, atau layanan populer lainnya.

Dilansir Engadget, Sabtu (4/2/2023), dalam bulan pertama, sudah ada sekitar 57 juta pengguna aktif bulanan ChatGPT. Sementara di Januari 2023, platform itu sudah mendapat kunjungan dari sekitar 13 juta pengguna setiap harinya.

Meskipun ChatGPT membawa banyak kemudahan yang instan bagi manusia, kehadirannya juga menuai kontroversi bagi beberapa pihak. Hal ini disebabkan karena ChatGPT dapat berpotensi menggantikan manusia dari berbagai pekerjaan yang ada dan juga menganggu eksistensi perusahaan besar seperti Google.

Selain itu, adanya perdebatan mengenai kemungkinan potensi kesalahan yang dapat terjadi saat menggunakan platform ini, sehingga dikhawatirkan dapat memicu misinformasi atau penyesatan informasi.

Tidak dapat dimungkiri apabila sebuah pertanyaan muncul, Apakah ChatGPT benar-benar dapat dipercaya dalam memberikan informasi yang benar?


Berikan Informasi yang Konkret?

Apakah ChatGPT Dapat Dipercaya dalam Memberikan Informasi yang Konkret? (Freepik/Liputan6.com)

Beberapa kritikus berpendapat bahwa ChatGPT rentan terhadap manipulasi dan misinformasi. Sebagai sistem berbasis pembelajaran buatan manusia, ChatGPT juga dapat menyerap bias atau kesalahan yang ada pada data pelatihan, sehingga menghasilkan respon yang tidak akurat.

Namun, ada juga yang beropini bahwa potensi kesalahan dan penyalahgunaan ChatGPT tidak akan mengurangi kontribusi nyata yang dapat diberikan oleh teknologi ini.

Pengembang AI terus bekerja keras untuk meningkatkan ChatGPT dengan upaya mengurangi bias pelatihan, meningkatkan akurasi tanggapan, dan menerapkan mekanisme verifikasi yang lebih baik untuk menghasilkan informasi yang sejalan dengan kebenaran.

Selain itu, OpenAI telah mencoba melatih ChatGPT untuk menolak permintaan yang tidak pantas dan membatasi kemampuannya untuk memberikan informasi yang salah.

Pada intinya, ChatGPT menghasilkan rantai kata-kata, tetapi tidak memiliki pemahaman tentang signifikansinya. Oleh karena itu, literasi digital berperan vital dalam menentukan informasi yang berkualitas.

Meskipun ChatGPT memiliki banyak manfaat bagi penggunanya, kita sebagai pengguna yang cerdas harus menyikapinya dengan kritis sehingga mampu menafsirkan informasi yang benar.

Pentingnya kolaborasi antara pengembang, peneliti, dan pengguna untuk memastikan kualitas informasi yang bertanggung jawab dan aman dari ChatGPT. Melalui sikap kritis dan kolaboratif, kita dapat memanfaatkan kecerdasan buatan dengan cara yang efisien dan bertanggung jawab. 

 

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya