Liputan6.com, Sacramento - Sejarah mencatat capaian baru NASA pada hari ini 11 tahun yang lalu, tepatnya 27 Agustus 2012. Lembaga antariksa ini berhasil mengirimkan pesan suara manusia pertama antar planet --yang dikirim dari planet lain ke Bumi.
Merangkum dari ABC News, anggota misi Laboratorium Ilmu Pengetahuan Mars (Mars Science Laboratory) NASA mendengarkan pesan suara dari Administrator NASA Charles Bolden di area dukungan misi di Laboratorium Jet Propulsion (Jet Propulsion Laboratory) pada 27 Agustus 2012.
Advertisement
Pesan tersebut menyebutkan misi berawak ke Mars dan disiarkan dari permukaan Planet Merah itu dalam pesan audio yang dikirimkan melalui rover Mars, lalu dipancarkan kembali oleh rover Curiosity.
Charles Bolden mengatakan bahwa misi berawak ke Mars bisa terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi.
"Sejak awal zaman, rasa ingin tahu manusia mendorong kita untuk terus mencari kehidupan baru dan kemungkinan di luar cakrawala," katanya.
"Pengamatan dan analisis di Kawah Gale akan memberi wawasan tentang kemungkinan kehidupan di Mars dan masa depan Bumi. Curiosity akan memberi manfaat dan inspirasi bagi generasi ilmuwan dan penjelajah baru, mempersiapkan misi berawak di masa mendatang."
"Ini adalah prestasi luar biasa. Mendaratkan rover di Mars bukanlah tugas mudah, namun hanya Amerika yang berhasil."
Pesan Diharapkan Menginspirasi Calon Pengunjung Mars
Di markas misi California, Eksekutif Program Curiosity, Dave Lavery, memberikan penghormatan kepada Neil Armstrong, manusia pertama di Bulan, yang baru saja meninggal.
"Dengan suara ini, langkah maju diambil untuk memperluas kehadiran manusia di luar Bumi, dan pengalaman menjelajahi dunia terpencil semakin dekat dengan kita semua," katanya.
"Semoga pesan ini dapat menginspirasi orang yang hidup hari ini untuk menjadi yang pertama berdiri di Mars. Seperti halnya Neil Armstrong, mereka akan berbicara tentang lonjakan besar dalam eksplorasi manusia."
Pesan suara ini dirilis saat NASA mengirimkan gambar-gambar spektakuler lainnya yang juga telah diambil oleh rover senilai $2,5 miliar atau sekitar Rp 38 triliun, di Kawah Gale pada 6 Agustus.
Salah satunya menampilkan panorama tajam yang menunjukkan batu-batu di lanskap yang terlihat dari rover, termasuk Gunung Sharp yang akan dijelajahi oleh Curiosity dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.
Kepala Ilmuwan Misi, John Grotzinger, menyebut lanskap tersebut seperti latar belakang film-film karya John Ford.
Dia juga membandingkan jejak ban Curiosity dengan jejak kaki pertama di Bulan oleh Neil Armstrong, yang meninggal dunia di usia 82.
"Apa yang kita lihat adalah hasil dari jejak rover, robot yang melakukan hal serupa dengan manusia," ujar Grotzinger.
Advertisement