Liputan6.com, Jakarta - Rasulullah SAW terkenal sebagai hamba Allah yang qanaah. Banyak riwayat menyebutkan jenis pakaian dan makanan Rasulullah SAW yang menunjukkan sikap qanaah Rasulullah SAW.
Sesungguhnya beliau dapat hidup dengan gelimang kenikmatan duniawi, tetapi hal itu ia tinggalkan. Dengan hidup zuhud, beliau mengutamakan kemaslahatan umat dan kepentingan dakwah Islam.
Baca Juga
Advertisement
Rasulullah mengenakan pakaian sesuai dengan fungsinya untuk menutup aurat. Fungsi itu sebagaimana yang tertera dalam firman-Nya:
يَا بَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ
Artinya: Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat (QS. Al-A'raf: 26)
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kesederhanaan Pakaian Rasulullah
Abu Burdah ra bercerita, suatu hari in menemui Siti Aisyah ra. Siti Aisyah ra lalu mengeluarkan pakaian tambalan yang disebut mulabbadah, sejenis kain besar yang diproduksi di Yaman. Siti Aisyah ra kemudian bersumpah, “Demi Allah, Rasulullah SAW wafat saat mengenakan pakaian ini,” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi).
Riwayat tersebut dikutip oleh Imam Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri. (Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz III, halaman 75).
Sementara Abdullah bin Umar ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW wafat dengan mengenakan pakaian tenunan dari kain wol. (HR Baihaqi).
Sahabat Ubadah bin Shamit ra menyaksikan, suatu hari Rasulullah SAW keluar menemui para sahabat dengan mengenakan pakaian terbuat dari wol dengan lengan yang sempit. Rasulullah kemudian mengimami kami tanpa ada pakaian lain yang dikenakannya. (HR Ibnu Majah).
Cucu Rasulullah SAW sahabat Al-Hasan ra menceritakan bahwa kakeknya, Rasulullah SAW, melakukan shalat dengan mengenakan kain istrinya. Kain itu terbuat dari wol yang dibeli dengan harga murah. Istrinya pun mengenakan kain tersebut. (HR Baihaqi).
Siti Aisyah ra pernah menyaksikan Rasulullah keluar rumah dengan mengenakan kain yang terbuat dari wol bulu hitam. (HR Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi).
Adapun bantal Rasulullah SAW tempat sandarannya, kata Siti Aisyah ra, terbuat dari kulit kasar yang berisi ijuk. Demikian juga dengan kasur tidur Rasulullah SAW yang terbuat dari kulit kasar dan berisi ijuk. (HR Muslim dan lainnya).
Menurut sahabat Abdullah bin Mas’ud ra, sikap qanaah dan kesederhanaan Rasulullah SAW merupakan tradisi para nabi dan rasul terdahulu. Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa para nabi senang mengenakan pakaian terbuat dari wol, meminum perasan susu kambing, dan gemar mengendarai keledai (kendaraan sederhana). (HR Al-Hakim). Wallahu a’lam.
Advertisement