LRT Jabodebek Uji Coba untuk Masyarakat Hari Ini 26 Agustus, Simak Mekanismenya

LRT Jabodebek kembali menjalankan uji coba operasional terbatas dengan penumpang yang sebelumnya sempat dihentikan dikarenakan adanya upgrade sistem.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Agu 2023, 09:00 WIB
LRT Jabodebek kembali menjalankan uji coba operasional terbatas dengan penumpang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menjelang diresmikannya pengoperasian LRT Jabodebek yang direncanakan beroperasi pada akhir Agustus 2023 ini, LRT Jabodebek kembali menjalankan uji coba operasional terbatas dengan penumpang yang sebelumnya sempat dihentikan dikarenakan adanya upgrade sistem.

Pada uji coba yang rencananya dilaksanakan pada hari Sabtu 26 Agustus dan Minggu 27 Agustus 2023 akan membawa penumpang yang sebelumnya telah mendaftarkan diri pada kegiatan uji coba operasional terbatas tersebut.

Nantinya masyarakat yang sudah mendaftarkan diri dan mendapatkan konfirmasi dari pihak LRT Jabodebek akan dapat mengikuti ujicoba operasional terbatas dengan tarif RP.1.

“Pada saat uji coba operasional terbatas besok, masyarakat yang telah mendapatkan konfirmasi jadwal keikutsertaannya bisa datang sesuai jadwal yang telah ada dengan tetap membawa Kartu Multi Trip atau Kartu Uang Elektronik dari bank BNI, BRI, BTN, Mandiri, BCA dan bank DKI," jelas Kuswardoyo, Manager Public Relations LRT Jabodebek, Sabtu (26/8/2023).

Banyak Masyarakat Mendaftar

Kuswardoyo menambahkan, pemilihan hari Sabtu dan Minggu pada uji coba operasional terbatas ini dengan harapan akan lebih banyak masyarakat yang telah mendaftarkan diri, yang bisa mengikuti uji coba tersebut.

Masyarakat yang mengikuti kegiatan uji coba terbatas ini diharuskan berangkat dari lokasi yang sudah dipilih sebelumnya dan diizinkan untuk turun dan mengakhiri perjalanannya di semua stasiun LRT Jabodebek kecuali stasiun Halim.

"Pastikan untuk selalu melakukan Tap In di stasiun keberangkatan dan Tap out di stasiun tujuan,"tutup Kuswardoyo.


LRT Jabodebek Punya 27 Train Set, Tapi Baru Dioperasikan 10 Rangkaian Saja

Dugaan salah desain longspan merujuk pada longspan Gatot Subroto - Kuningan. Dugaan kesalahannya disebut ada pada lebar lintasan yang membuat laju LRT Jabodebek mengurangi kecepatannya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek kesiapan layanan Lintas Raya Terpadu Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek) pada Selasa kemarin. Peresmian LRT Jabodebek diharapkan dapat dilakukan pada akhir Agustus 2023.

“Kami menjajal kembali LRT hari ini dan laju kereta berjalan dengan mulus. Saya berhenti di Stasiun LRT Cikoko, di sini diproyeksikan akan sangat ramai karena merupakan perlintasan antar moda seperti Transjakarta dan KRL Jabodetabek,” ucap Budi Karya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8/2023).

Di Stasiun LRT Cikoko ini nantinya Pemprov DKI Jakarta akan membangun sejumlah fasilitas pendukung, diantaranya yaitu fasilitas park and ride.

Peresmian LRT Jabodebek diharapkan dapat dilakukan pada akhir Agustus 2023.

“Pengoperasian LRT Jabodebek ini nantinya akan dilakukan secara konservatif. Artinya, jumlah perjalanan akan akan terus ditingkatkan secara bertahap,” katanya.

LRT Jabodebek memiliki total 27 kereta per train set. Direncanakan, pada tahap awal operasi akan dioperasikan sebanyak 10 hingga 12 kereta/train set dan akan terus ditingkatkan jumlahnya dengan memperhatikan animo masyarakat.

Ditargetkan, pada bulan Oktober mendatang, kereta telah dioperasikan seluruhnya.


Calon Penumpang LRT Jabodebek Sebenarnya Mampu Bayar Rp 30 Ribu, Tapi Cuma Mau Bayar Rp 15 Ribu

Presiden Joko Widodo atau ikut buka suara mengenai adanya dugaan desain rel jembatan panjang (longspan) tak sesuai. Dia menyebut kalau kesalahan dalam proyek garapan pertama kali wajar terjadi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan tarif LRT Jabodebek yang dikenai subsidi dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan pihak operator. Pemberian subsidinya pun bervariasi untuk tiap rute. Paling besar untuk rute terjauh LRT Jabodebek Stasiun Harjamukti-Jatimulya yang mendapat subsidi hingga 37 persen, dari seharusnya Rp Rp 43.923 menjadi Rp 27.400.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal menyampaikan, pihaknya telah melakukan studi dalam menetapkan tarif LRT Jabodebek.

Sejumlah kajian dilakukan dalam penghitungan tarif tersebut, antara lain ability to pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar, willingness to pay (WTP) atau kemauan untuk membayar, berapa tarif moda transportasi lainnya sebagai pembanding, dan berapa biaya operasional yang dikeluarkan oleh operator.

"Tarifnya sekarang ada beberapa metode yang kita cari. Ada ATP, ability to pay, WTP, willingness to pay. Dari sini kita lihat juga berapa tarif dari angkutan sekitarnya yang moda lainnya. Ketiga, berapa layanan tambahan yang dikeluarkan oleh operator," jelas Risal di Jakarta, dikutip Sabtu (19/8/2023).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya