Komitmen Zero Emisi, PTPN V Raih Penghargaan Bergengsi Tingkat Asean

PTPN V meraih Asean Energy Awards setelah menggunakan pembangkit tenaga listrik biogas untuk mendukung zero emission dan dekarbonisasi dalam industri.

oleh Syukur diperbarui 26 Agu 2023, 18:21 WIB
CEO PTPN V Jatmiko K Santosa saat menerima penghargaan Asean Energy Awards 2023. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Menggunakan pembangkit listrik tenaga Biogas di Sungai Pagar, Kabupaten Kampar, membuat PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V meraih penghargaan prestisius pada Asean Energy Awards (AEA) 2023.

Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) di Provinsi Riau itu meraih second runner up untuk kategori Renewable Energi for Cogeneration. Penghargaan itu satu-satunya yang diraih korporasi perkebunan milik negara.

Penghargaan diserahkan Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia, Nik Nazmi Bin Nik Ahmad kepada Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa. Penghargaan itu dalam rangkaian 41st ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) and ASEAN Energy Business Forum, Nusa Dua, Bali, Jumat malam, 25 Agustus 2023.

Jatmiko menjelaskan, penghargaan ini merupakan bukti atas komitmen tinggi PTPN Group dan PTPN V terus memperluas pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Hal ini juga sejalan dengan transformasi bisnis perusahaan.

Dia memaparkan, program pengembangan EBT merupakan wujud komitmen PTPN mendukung program pemerintah menuju net zero emission 2060. Salah satu pendekatan yang kini masif dilaksanakan adalah melalui pembangunan pembangkit tenaga biogas (PTBG) cofiring.

"Kami sangat bangga bisa mewakili perusahaan ini meraih penghargaan ini," ujar Jatmiko.

PTPN V melalui sinergi dan transfer pengetahuan dengan berbagai pihak mulai dari Badan Riset dan Inovasi Nasional hingga perusahaan swasta berhasil membangun lima instalasi pembangkit tenaga biogas (PTBG).

 

Simak Video Pilihan Ini:


Dekarbonisasi

PTPN V juga tengah menjalin kerjasama dengan Korea Selatan dan Jepang untuk memperkuat pemanfaatan biogas. PTBG tidak hanya mengkonversi limbah cair sawit dengan menangkap gas methane menjadi tenaga listrik tapi juga menjadi cofiring untuk operasional pabrik kelapa sawit.

"Sejalan dengan grand strategy perusahaan untuk menghasilkan produk sustainable plus palm oil yang mulai diimplementasikan sejak 2019, upaya dekarbonisasi dan pemanfaatan renewable energy menjadi salah satu program yang mengalami percepatan," tutur Jatmiko.

Kedepannya, perusahaan semakin memperkuat pemanfaatan energi yang ramah pada operasional perusahaan. Tujuannya mendukung komitmen pemerintah Indonesia yang tertuang pada dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) yaitu menurunkan emisi sebesar 29% (dengan usaha sendiri) dan 41% (dengan dukungan internasional) pada tahun 2030.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pertemuan para menteri bidang energi se Asean tersebut menghasilkan Joint Ministerial Statement (JMS) atau Pernyataan Bersama.

JMS yang telah dihasilkan terdiri dari adopsi Joint Declaration on Sustainable Energy Security through Interconnectivity. Deklarasi ini berfokus kepada interkonektivitas energi yang merupakan prioritas keekonomian Indonesia pada Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023.

Deklarasi ini menekankan, di antaranya mengejar target kawasan ASEAN untuk interkoneksi negara-negara ASEAN melalui ASEAN Power Grid (APG) dan Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP), termasuk infrastruktur LNG, menuju 2045.

Di samping Joint Ministerial Statement, para Menteri juga menghasilkan pengakuan atas ASEAN Strategy on Carbon Neutrality, ASEAN Economic Community’s Circular Economy Framework, ASEAN Taxonomy for Sustainable Finance, ASEAN Blue Economy Framework, untuk mendukung agenda keberlanjutan lintas sektor ASEAN.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya