Indonesia Arena Debut Lewat FIBA World Cup 2023, Fans Puji Fasilitas tapi Keluhkan Satu Hal Ini

Indonesia Arena akhirnya debut di hadapan publik lewat ajang FIBA World Cup 2023. Fans mengapresiasi megahnya fasilitas yang dimiliki gelanggang baru tersebut. Hanya saja, masih terdapat satu kekurangan yang dirasakan selama gelaran Piala Dunia Bola Basket 2023.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 26 Agu 2023, 21:30 WIB
Indonesia Arena yang debut lewat ajang FIBA World Cup 2023 menuai pujian dari para penggemar berkat fasilitasnya yang megah. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Arena akhirnya debut di hadapan publik lewat ajang FIBA World Cup 2023. Gelanggang baru yang berlokasi di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta itu memang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 7 Agustus 2023 lalu.

Adapun kompetisi bola basket bergengsi dunia menjadi event pertama yang digelar di Indonesia Arena. Perhelatan tersebut diagendakan berlangsung selama 10 hari, terhitung sejak Jumat (25/8/2023) hingga Minggu (3/9/2023).

Terdapat total 8 tim dari 2 grup berbeda yang menjajal persaingan dalam FIBA World Cup 2023 di Indonesia Arena. Grup G, terdiri atas sang juara bertahan Spanyol, Iran, Pantai Gading, serta Brasil. Sementara itu, Grup H dihuni oleh Kanada, Latvia, Lebanon, serta Prancis.

Para penggemar sendiri menyambut antusias gelaran Piala Dunia Bola Basket 2023 yang menjadi momen perdana dibukanya Indonesia Arena bagi publik.

Fans yang hadir menyaksikan FIBA World Cup di venue tersebut mengaku takjub lantaran fasilitas yang dimiliki dinilai cukup bersaing dengan gelanggang-gelanggang olahraga lain di dunia.

"Indonesia Arena ini sudah luar biasa sekali untuk kelas dunia, ya," tutur penggemar lokal, Wulan Oktaviani, yang sudah menghadiri gelaran FIBA World Cup 2023 sejak hari pertama.

"Arenanya tidak kalah dari yang lain. Dari segi fasilitas menurut saya sudah bagus, baik itu AC atau pendingin ruangannya, tempat duduknya, lalu lighting-nya semuanya apik," sambung dia saat ditemui Liputan6.com di lorong belakang tribun Indonesia Arena, Sabtu (26/8/2023).


Keluhkan Akses Keluar Indonesia Arena

Pengunjung memuji fasilitas Indonesia Arena yang perdana dibuka untuk publik dalam ajang FIBA World Cup 2023. Akan tetapi, fans juga menyoroti minimnya akses keluar yang menyebabkan terhambatnya arus massa saat bubaran. (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Sayangnya, bukan berarti debut Indonesia Arena tanpa cela. Wulan, yang datang menyaksikan pertandingan FIBA World Cup 2023 bersama rekannya, masih punya satu keluhan terkait venue tersebut.

Menurut dia, akses untuk keluar dari Indonesia Arena masih cukup menyulitkan suporter lantaran pintu keluar yang memang kecil, jalan turun dari tribun atas yang masih terbatas, hingga minimnya koordinasi petugas untuk mengatur alur keluar para penonton.

"Sejauh ini untuk (akses masuk) sebenarnya tidak ada yang sulit. Alur masuknya sudah bagus. Akan tetapi, waktu keluar, saya pengalaman dari (pertandingan) semalam (cukup sulit)," ungkap Wulan kepada Liputan6.com.

"Itu kan pintunya (untuk keluar) agak tertutup, ya, agak kecil (aksesnya). Kemudian harusnya dari atas ada (petugas) yang meng-cut ketika di bawah masih penuh orang. Tapi mungkin ke depannya bisa diperbaiki," tandas dia.

 


PR Lain FIBA World Cup 2023 di Indonesia Arena

Suasana Indonesia Arena sesaat setelah opening ceremony FIBA World Cup 2023, Jumat (25/8/2023) malam WIB. (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Tak hanya soal akses keluar venue, Indonesia Arena juga masih punya PR lain dalam perhelatan FIBA World Cup 2023. Penyelenggara butuh formulasi yang tepat untuk mengurai kemacetan di sekita gate keluar Gelora Bung Karno.

Seperti diketahui, panitia memang hanya menyediakan dua akses keluar masuk penonton dari luar GBK menuju Indonesia Arena, yakni di gate 10 dan 11. Akan tetapi, membludaknya penonton di dua titik tersebut berimplikasi pada munculnya kemacetan di area sekitar.

Alhasil kendaraan yang hendak melintasi jalan raya harus bersabar menunggu massa yang bubaran. Berkaca dari gelaran hari pertama, minimnya petugas lalu lintas juga kemacetan tersebut berlangsung cukup lama.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya