6 Fakta Menarik Gunung Kerinci, Habitat Harimau Sumatera yang Langka

Gunung Kerinci berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, dengan luas hampir 14.000 km2 termasuk Taman Nasional terbesar di Sumatera. Wilayah Gunung Kerinci telah lama menjadi misteri dan cukup terisolasi. Sebuah lembah dataran tinggi yang terpencil, terletak di antara pegunungan dan gunung berapi yang hampir tidak dapat dilewati.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 28 Agu 2023, 08:30 WIB
Gunung Kerinci. (Liputan6.com/ Gresi Plasmanto)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Kerinci berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, dengan luas hampir 14.000 km2 termasuk Taman Nasional terbesar di Sumatera. Wilayah Gunung Kerinci telah lama menjadi misteri dan cukup terisolasi. Sebuah lembah dataran tinggi yang terpencil, terletak di antara pegunungan dan gunung berapi yang hampir tidak dapat dilewati.

Gunung Kerinci merupakan gunung tertinggi di pulau Sumatera dan gunung berapi tertinggi di Indonesia. Gunung ini terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, di Pegunungan Bukit Barisan. 

Gunung Kerinci memiliki ketinggian 3.805 mdpl. Gunung ini juga jadi batas antara wilayah Suku Kerinci dengan Etnis Minangkabau yang dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat, tempat habitat harimau sumatra dan badak sumatra.

Masih banyak hal tentang Gunung Kerinci, selain sebagai gunung api tertinggi di Indonesia. Berikut enam fakta menarik Gunung Kerinci yang dirangkum Liputan6.com pada Sabtu, 26 Agustus 2023. 

1. Wilayah Terakhir yang Jatuh ke Belanda

Mengutip dari laman Wild Sumatra, faktanya kawasan Gunung Kerinci ini adalah salah satu tempat terakhir di Indonesia yang jatuh ke tangan Belanda, ketika kekuasaan kolonial baru menguasai wilayah tersebut pada 1903. Bahkan saat ini, sangat sedikit wisatawan yang berhasil mencapai wilayah sejauh Kerinci, meskipun wilayah ini kaya akan sumber daya alam, memiliki keindahan, satwa liar yang melimpah, dan budaya tradisional yang unik. 


2. Tempat Populasi Harimau

Simpang Tugu Macan di daerah Kersik Tuo menjadi salah satu titik terkenal untuk melihat indahnya puncak Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Jambi. (Foto: Istimewa/B Santoso)

Kawasan ini juga memiliki jumlah dan populasi harimau terbanyak dibandingkan kawasan lindung mana pun di seluruh Asia Tenggara, dengan banyaknya satwa liar, burung, dan flora yang bersarang di hutannya. Dengan ketinggian di wilayah Kerinci mulai di atas 400m, dan naik hingga 3.805m, terdapat keanekaragaman hayati fauna dan flora yang sangat luas.

Tidak hanya harimau, dhole, tapir, owa, dan satwa liar lainnya yang bermukim di kawasan ini. Berada di atas sana, menyaksikan awan berputar dan menari melintasi pegunungan dan permukaan danau, rasanya seperti memasuki dunia lain.

3. Terdapat Sumber Air Panas dan Air Terjun

Para pendaki yang hendak melakukan perjalanan selama beberapa hari ke hutan hingga ke  puncak gunung berapi, bisa sekalian berwisata sehari ke sumber air panas dan air terjun. Di sana juga terdapat danau yang unik dan berwarna-warni dengan pemandangan terbaik untuk melihat harimau sumatera di alam liar.

Jika ingin menghabiskan waktu sebulan menjelajahi Kerinci, itu pun belum cukup karena kawasannya sangat luas. Penjelajah berpeluang besar untuk melihat satwa liar, dikombinasikan dengan pemandangan yang menakjubkan, bentang alam yang beragam, dan suhu yang sejuk, menjadikannya salah satu penjelajahan hutan paling menakjubkan di dunia.

 


4. Gunung Api Tertinggi di Asia Tenggara

Gunung Kerinci merupakan gunung api tertinggi di Asia Tenggara yang terakhir meletus pada 2009. (B Santoso/Liputan6.com)

Gunung Kerinci tidak hanya sebagai titik tertinggi di Sumatera dan puncak tertinggi selain Papua di Indonesia dengan ketinggian 3.805 mdpl, namun juga merupakan gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara. Faktanya, di seluruh Asia, hanya Iran dan Rusia yang memiliki gunung berapi lebih tinggi. 

5. Suguhan Hutan Hujan 

Pendakiannya juga luar biasa. Hampir sepanjang perjalanan, penjelajah akan berada di bawah kanopi hutan hujan, dengan banyak kesempatan melihat satwa liar dan mengamati burung hingga mencapai puncaknya yang memiliki pemandangan luar biasa.

Hal ini berbeda dengan Gunung Rinjani yang jauh lebih populer karena kedekatannya dengan Bali dan menjadi destinasi favorit para turis asing.  Di mana, perjalanan ke puncak Gunung Rinjani sebagian besar dilakukan di padang rumput di bawah terik matahari dengan sedikit satwa liar meskipun ini tetap merupakan perjalanan yang fantastis.

 


6. Memiliki Danau Kaldera Tertinggi

Sebagian ibu-ibu warga Kabupaten Kerinci di kaki Gunung Kerinci adalah pemetik teh peninggalan Belanda yang kini dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara (PTPN). (Liputan6.com/B Santoso)

Jalur di Gunung Kerinci termasuk jarang dilalui pendaki sehingga memang lingkungannya lebih alami. Dibukanya penerbangan baru-baru ini ke Jambi membuat para pendaki jauh lebih cepat untuk menjangkaunya. 

Selain merupakan gunung berapi tertinggi di kawasannya, kawasan Kerinci juga memiliki salah satu danau kaldera vulkanik tertinggi di Asia Tenggara. Danau Gunung Tujuh (Danau Gunung Tujuh), berada pada ketinggian sekitar 2000m di atas permukaan laut, membentang lebih dari 4,5 km, dan sepenuhnya dikelilingi oleh hutan awan yang luar biasa dan jarang dieksplorasi. 

Sisa-sisa gunung berapi tua, menjulang di atas danau dengan puncak tertinggi setinggi 700m. Gunung Tujuh benar-benar salah satu permata tersembunyi yang paling megah namun jarang diketahui di seluruh dunia.

Siapa pun tidak akan menyesal meluangkan beberapa hari untuk menjelajahi area yang luas, baik dengan mendaki atau mendayung kano melintasi danau. Bahkan Pegunungan Bukit Barisan di sekitarnya terlihat dari Gunung Kerinci dan kumpulan puncak bergerigi, pemandangan indah, dan gunung berapi yang tertutup hutan hujan.

Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya