Ekonomi China Lesu, Saham Sektor Ini Dapat Dicermati

Analis menanggapi dampak ekonomi China yang melambat terhadap pasar modal Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Agu 2023, 06:00 WIB
Ekonomi China tampak kurang bergairah belakangan ini. Menurut Biro Statistik China, pengeluaran konsumen China, produksi pabrik dan investasi jangka panjang antara lain properti, mesin dan barang lainnya melambat pada Juli 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi China tampak kurang bergairah belakangan ini. Menurut Biro Statistik China, pengeluaran konsumen China, produksi pabrik dan investasi jangka panjang antara lain properti, mesin dan barang lainnya melambat pada Juli 2023 dibandingkan tahun lalu.

Investor asing sendiri terus berlarian keluar karena melihat pemerintah maupun bank sentral serempat tidak dapat berbuat lebih banyak untuk mendorong perekonomian China kembali bangkit. Hengkangnya investor asing yang juga telah membuat Yuan terus melemah.

Mengutip riset Pilarmas Investindo, Rabu, 23 Agustus 2023, IHSG bergerak menguat 0,07 persen ke level 6.921, dan Bursa Asia bergerak mixed akibat pemerintah China mulai memberi perhatian terhadap ekonominya.

"China kemungkinan akan menjual obligasi treasury AS untuk melindungi Yuan dari pelemahan yang makin dalam. Jepang juga akan mengikuti langkah China apabila Yen terhadap dollar AS mencapai lebih dari 150 yen," tulis riset tersebut.

China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza C. Suryanata mencatat, porsi ekspor Indonesia ke China sekitar 22,6 persen dari total ekspor Indonesia pada 2022. Sedangkan porsi impor dari China mencapai 28,5 persen dari total impor Indonesia.

"Bila menilik data Bea Cukai China, aktivitas perdagangan internasional China menurun di bulan Juli 2023. Impor China turun 12,4 persen dan ekspor China turun 14,5 persen," ungkap Liza kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (27/8/2023).

Salah satu komoditas Indonesia yang banyak diekspor ke negeri tirai bambu itu adalah batu bara. Gelombang panas (heatwaves) yang terjadi di China menjadi katalis utama permintaan batu bara China kembali melonjak akibat tingginya penggunaan pendingin ruangan. Liza memberikan rekomendasi beberapa emiten batu bara yang menarik dilirik untuk saat ini, sebagai berikut:


Rekomendasi Saham

Sementara itu, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 0,55 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

-PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Melaju tertib di atas support MA10 sebagai platform uptrend, ITMG yang saat ini telah mencapai FIBONACCI retracement 38,2 persen pada harga sekitar 29.500. Masih punya peluang lanjutkan bullish menuju next resistance.

"Selainnya beli bertahap, harap perhatikan juga RSI yang kini masuki wilayah overbought dan terkesan ada slightly negative divergence yang artinya buying momentum di area resistance ini terkesan melemah. Prepare juga untuk pullback sesaat ke support terdekat yaitu jajaran MA10 & MA20 pada range 28.500-28,000, ini jadi titik entry buy on weakness," ujar Liza.

-PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

Menurut Liza, ADRO sesungguhnya masih punya potensi menuju target di sekitar 2.900-2.930. Tapi untuk waktu dekat, sepertinya wajar jika harus pullback sejenak karena terhalang resistance jangka pendek pada level 2.780. Candle-pun jadi terbentuk semacam Shooting Star, menandakan potensi pembalikan arah di depan mata.

"Siap-siap sell on strength atau at least jangan lupa set your trailing stop jika masih ingin hold. Let your profit run," kata Liza. Untuk saham ADRO, Liza mematok support pada 2.670, 2.520-2.510, 2.460. dan 2.400. Sedangkan untuk resistance-nya pada 2.780, 2.900-2.930, 3.000, 3.150, 3.350-3.400.

-PT Indika Energy Tbk (INDY)

Secara garis besar, INDY bergerak uptrend di dalam pola paralal channel (blue). Sayangnya pada Rabu, 23 Agustus INDY ditutup dengan candle serupa Dark Cloud, menandakan potensi pullback beberapa hari ke depan kemungkinan menuju support terdekat: MA10 & MA20 di sekitar 2.050-2.030. "Boleh gunakan kesempatan ini untuk buy on weakness. Target atau next resistance untuk jangka pendek pada 2.200, tutup GAP 2.300, atau 2.350-2.400," ujar Liza.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Penutupan IHSG pada 21-25 Agustus 2023

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada 21-25 Agustus 2023. IHSG melonjak 0,52 persen ke posisi 6.895,44.

Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (26/8/2023), kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar bertambah 1,02 persen menjadi Rp 10.164 triliun dari penutupan pekan lalu Rp 10.061 triliun.

Pada pekan ini, mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham energi menguat 1,59 persen, sektor saham basic mendaki 5,47 persen, sektor saham industri nonsiklikal bertambah 0,14 persen dan sektor saham siklikal menguat 0,34 persen.

Selain itu, sektor saham infrastruktur mendaki 0,22 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 3,34 persen.

Sementara itu, sektor saham industri melemah 0,97 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,58 persen, sektor saham keuangan susut 0,52 persen, sektor saham properti merosot 0,94 persen dan sektor saham teknologi susut 2,64 persen.

Sementara itu, nilai rata-rata volume transaksi naik 6,66 persen menjadi 17,88 miliar saham dari 16,77 miliar saham pada pekan lalu.

Rata-rata frekuensi juga naik 1,93 persen menjadi 1.071.730 kali transaksi dari 1.051.405 kali transaksi pada pekan lalu.

Selama sepekan, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 2,71 triliun. Sepanjang 2023, investor asing mencatat aksi beli saham Rp 924,44 miliar.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya