Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengingatkan kerawanan polarisasi atau pembelahan pilihan politik yang mungkin terjadi di kampus jika lembaga pendidikan digunakan sebagai tempat berkampanye.
Wapres meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) benar-benar mengawal pelaksanaan kegiatan kampanye di lembaga pendidikan untuk menghindari keributan.
Advertisement
"Ini yang harus dijaga, jadi aturan-aturan teknisnya oleh pihak KPU itu harus betul-betul (dilaksanakan), tidak ada sedikitpun celah kemungkinan terjadinya konflik dan pembelahan di kampus," tutur Wapres Ma'ruf dalam keterangannya di Cirebon, di Jakarta, Sabtu 26 Agustus 2023.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian permohonan perkara pengujian Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang diajukan oleh pemohon bernama Handrey Mantiri.
Amar Putusan Nomor 65/PUU-XXI/2023 yang dibacakan tanggal 15 Agustus 2023 tersebut, di antaranya membolehkan kegiatan kampanye di lembaga pendidikan dengan pembatasan-pembatasan tertentu.
Mengacu pada putusan itu, Wapres mengimbau agar kegiatan kampanye di lingkungan pendidikan menekankan pada pendidikan politik, bukan debat politik agar peserta didik mendapatkan pengalaman politik yang baik.
"Sebaiknya memang (pelaksanaannya) itu ya lebih menekankan pada pendidikan politik ya, bukan pada debat," katanya.
Mahkamah Konstitusi telah membatasi kegiatan kampanye di lembaga pendidikan dengan melarang penggunaan atribut tertentu dan aturan lainnya untuk mencegah perpecahan.
Meskipun demikian, Wapres Ma’ruf menekankan tetap perlu adanya pengaturan yang detail terkait pelaksanaan kampanye di lingkungan pendidikan.
"Selain tidak membawa atribut, tentu harus menghadirkan ketiga (seluruh) calon presiden, misalnya, sehingga bisa adil ya. Jangan sampai terjadi semacam polarisasi yang menjadi perpecahan," kata Ma'ruf Amin yang dilansir dari Antara.
Debat Terbuka Capres di Kampus UI
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) berencana menggelar debat terbuka bagi bakal capres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan pada 14 September 2023 mendatang.
Hal ini disampaikan Ketua BEM ,UI Melki Sedek Huang lewat story di akun Instagramnya, @melkisedekhuang pada Rabu (23/8/20203).
"Sampai jumpa di UI 14 September nanti!" tulis Melki di akun Instagramnya, dikutip Rabu (23/8/2023).
Melki menambahkan, BEM UI juga akan mengirimkan undangan resmi kepada masing-masing bakal capres, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
"Undangan resmi akan kami kirimkan ke masing-masing alamat mulai besok!" tambah Melki.
Sebelumnya, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang mengumumkan tantangan debat terbuka bagi bakal calon presiden 2024. Ada tiga nama yang digadang-gadang maju sebagai bakal capres, mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Melki berpendapat, kampanye yang dilakukan saat ini sudah sangat membosankan. Menurutnya, generasi muda sudah bosan melihat banyak kampanye minim substansi dan lip service semata.
"Silakan Datang ke UI Jika Berani! Jika melihat Putusan MK yang tengah diperbincangkan tersebut, tak ada satu pun frasa dalamnya yang menyebutkan memperbolehkan kampanye di kampus, melainkan disebutkan bahwa institusi pendidikan diperbolehkan untuk mengundang para calon dengan tidak membawa atribut dan alat peraga," kata Melki dikutip dari merdeka.com, Selasa (22/8/2023).
"Apalagi jika ditambah dengan permainan identitas dan pencitraan yang tak perlu," ucap Melki.
BEM UI, kata Melki, siap menyampaikan aspirasi dan berdebat dengan pada bakal capres. Melki mengaku, tidak mau masa depan bangsa digantungkan pada calon pemimpin yang hanya berfokus pada kampanye, pencitraan, dan lip service.
"Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak," tutupnya.
Advertisement