Ada Crossing Saham GEMS, Aksi Jual Investor Asing Sentuh Rp 2,7 Triliun pada 21-25 Agustus 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,52 persen ke posisi 6.895 pada 21-25 Agustus 2023. Namun, investor asing jual saham selama sepekan.Ada apa?

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Agu 2023, 12:30 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aksi jual bersih saham oleh investor asing mencapai Rp 2,71 triliun pada 21-25 Agustus 2023.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aksi jual bersih saham oleh investor asing mencapai Rp 2,71 triliun pada 21-25 Agustus 2023.

Berdasarkan data BEI, ditulis Minggu (27/8/2023), investor asing melakukan aksi beli saham Rp 16,02 triliun dan aksi jual saham Rp 18,73 triliun. Dengan demikian, aksi jual bersih saham oleh investor asing mencapai Rp 2,71 triliun.

Pengamat pasar modal Desmond Wira menuturkan, aksi jual investor asing mencapai Rp 2,2 triliun di seluruh pasar. Seluruh pasar ini dari pasar tunai, pasar regular dan pasar negosiasi. Sedangkan di pasar regular, investor asing justru membukukan aksi beli Rp 483 miliar.

“Hal ini disebabkan adanya transaksi crossing saham GEMS sebesar Rp 3,64 triliun. Transaksi merupakan pengalihan saham GEMS yang dimiliki oleh Golden Energy and Resources Limited kepada PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), tujuannya untuk restrukturisasi normal,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.

Adapun di pasar regular sepanjang 2023, menurut Desmond, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 14 triliun di pasar regular.

“Hal ini termasuk bagus di saat pasar saham cenderung sepi nilai transaksinya. Boleh dibilang investor asing belum keluar dari pasar saham Indonesia,” kata dia.

Adapun berdasarkan data RTI, saham-saham yang dibeli investor asing year to date (ytd) antara lain:

1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Investor asing beli saham BBRI Rp 8,2 triliun

2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Investor asing beli saham BBCA Rp 3,1 triliun

3.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

Investor asing beli saham ICBP Rp 2,7 triliun

4.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Investor asing beli saham GOTO Rp 2,2 triliun

5.PT Astra International Tbk (ASII)

Investor asing beli saham ASII Rp 1,3 triliun

Saham-saham yang dijual investor asing secara ytd antara lain:

1.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Investor asing jual saham TLKM Rp 1,6 triliun

2.PT United Tractors Tbk (UNTR)

Investor asing jual saham UNTR Rp 930,2 miliar

3.PT Bank Jago Tbk (ARTO)

Investor asing jual saham ARTO Rp 866,7 miliar

4.PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS)

Investor asing jual saham BTPS Rp 756,1 miliar

5.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Investor asing jual saham UNVR Rp 700,6 miliar

 


Dian Swastatika Sentosa Jual Saham GEMS Rp 1,6 Triliun

Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menjual saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) pada 25 Agustus 2023.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (25/8/2023), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk menjual 259.905.193 saham dengan harga saham Rp 6.500. Dengan demikian, total penjualan saham DSSA itu sekitar Rp 1,68 triliun. Perseroan menyatakan menjual 259,90 juta saham GEMS untuk melepas sebagian investasi.

“Pelepasan sebagian investasi sehingga kepemilikan saham perseroan di GEMS menjadi 51 persen dengan status kepemilikan langsung,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk Susan Chandra.

Setelah penjualan saham itu, Dian Swastatika Sentosa memiliki 3.000.000.100 saham GEMS. Sebelumnya perseroan mengenggam 3.259.905.293 saham atau setara 55,42 persen.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 25 Agustus 2023, saham DSSA turun 0,39 persen ke posisi Rp 51.000 per saham. Saham DSSA dibuka turun 200 poin ke posisi Rp 51.000 per saham. Saham DSSA berada di level tertinggi Rp 51.000 dan terendah Rp 51.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 4 kali dengan volume perdagangan 372 lot saham. Nilai transaksi Rp 1,9 miliar.

Sedangkan saham GEMS melambung 2,91 persen ke posisi Rp 7.075 per saham. Saham GEMS dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 6.900 per saham. Saham GEMS berada di level tertinggi Rp 7.300 dan terendah Rp 6.875 per saham. Total frekwensi perdagangan 3.369 kali dengan volume perdagangan 2.631.426 lot saham. Nilai transaksi Rp 1,7 triliun.

 


Dian Swastatika Sentosa Realisasikan Buyback

Pekerja melintasi layar pergerakan saham Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (3/5/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 50,58 poin atau 0,74 persen ke 6.812,72 pada akhir perdagangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mengumumkan pembelian kembali (buyback) saham. Pada 16 Agustus 2023, perseroan melakukan pembelian kembali atau buyback 15,1 juta lembar saham senilai Rp 724,8 miliar.

Melalui transaksi ini, perseroan memiliki total sebanyak 31,1 juta saham treasuri. Sebelumnya, perseroan melakukan aksi serupa pada 15 Agustus 2023 dengan saham yang dibeli sebanyak 16 juta lembar senilai Rp 768 miliar.

Perseroan akan melakukan pembelian kembali saham secara bertahap selama periode pembelian kembali saham, dan akan melakukan keterbukaan informasi kembali dalam hal Dian Swastatika Sentosatelah melaksanakan pembelian kembali saham tahap selanjutnya.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pembelian kembali saham dilakukan pada periode 19 Juni 2023 sampai dengan 18 September 2023. Perkiraan jumlah total saham yang akan dibeli kembali adalah sebanyak-banyaknya 154.110.464 lembar. Pembalian kembali saham akan menyebabkan terjadinya pengalihan aset berupa kas menadi saham treasuri dan peningkatan laba per saham perseroan.

Aksi ini diharapkan juga dapat memberikan fleksibilitas kepad aperseroan untuk mengelola kebutuhan modal jangka panjang. Di mana saham treasuri dapat dialihkan di masa yang akan datang.

Manajemen PT Dian Swastatika Sentosa Tbk menjelaskan, pembelian kembali saham ini dilakukan sebagai salah satu upaya Perseroan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham, meningkatkan kinerja saham sesuai dengan kondisi fundamental perseroan, dan menjaga kepercayaan publik.

Perseroan berkeyakinan aksi ini tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja, pendapatan, dan pembiayaan Perseroan, karena perseroan memiliki arus kas dan modal kerja yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha, belanja modal, dan pembelian kembali saham.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya