Charlie Hospital Semarang Catatkan Saham Perdana di BEI Hari Ini 28 Agustus 2023

PT Charlie Hospital Semarang Tbk akan sebagai perusahaan tercatat ke-64 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 28 Agu 2023, 06:13 WIB
PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH) bakal mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (28/8/2023).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH) bakal mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (28/8/2023). Perseroan akan menjadi perusahaan tercatat ke-64 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Charlie Hospital Semarang mencatatkan saham perdana dengan kode saham RSCH.

Perseroan mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 530 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham RSCH akan mencatatkan saham sejumlah 2,65 miliar saham.

Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 115 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 60,95 miliar.

Perseroan telah menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin emisi efek dalan rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Sementara itu, Charlie Hospital Semarang akan mengalokasikan dana IPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum akan digunakan 48,92 persen akan digunakan Perseroan untuk penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Charlie Hospital Demak.

Kemudian, sebanyak 50,47 persen akan digunakan Perseroan untuk pembelian alat medis. Lalu, sisanya 0,61 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, modal operasional dan digunakan untuk pembelian persediaan Perseroan.

 

 


Harga IPO

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH), perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas rumah sakit swasta bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). 

Mengutip prospektus, Senin (21/8/2023), Perseroan melepas sebanyak 530.000.000 saham biasa atas nama. Angka tersebut mewakili sebesar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 50 per saham. 

Saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp115 per saham. Dengan demikian, dana segar yang bakal diraup Perseroan sebesar Rp 60,95 miliar.

Sementara itu, dana hasil lPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum akan digunakan 48,92 persen akan digunakan Charlie Hospital Semarang untuk penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Charlie Hospital Demak.

Kemudian, sebanyak 50,47 persen akan digunakan Perseroan untuk pembelian alat medis. Lalu, sisanya 0,61 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, modal operasional dan digunakan untuk pembelian persediaan Perseroan.

Dalam melancarkan aksinya, Perseroan telah menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.

Indikasi Jadwal

Tanggal Efektif: 18 Agustus 2023

Masa Penawaran Umum: 22-24 Agustus 2023

Tanggal Penjatahan: 24 Agustus 2023

Tanggal Distribusi Saham: 25 Agustus 2023

Tanggal Pencatatan Saham di BEI: 28 Agustus 2023 


OJK Bidik Penghimpunan Dana di Pasar Modal Bisa Tembus Rp 200 Triliun Tahun Ini

Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, penghimpunan dana di pasar modal Indonesia ditargetkan bisa dapat mencapai sebesar Rp200 triliun pada 2023.

Sampai 9 Agustus 2023, pasar modal Indonesia telah berhasil menghimpun dana mencapai Rp165,22 triliun dari semua instrumen yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan upaya penghimpunan dana pada tahun ini akan lebih berat, apabila dibandingkan dengan tahun lalu yang mana BEI berhasil menghimpun dana mencapai Rp 233 triliun dari semua instrumen

Ii dia ungkapkan dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 46 pasar modal Indonesia di Main Hall BEI, Jakarta melansir Antara, Jumat (11/8/2023).

Dikatakan, belum meredanya volatilitas di tingkat global, ditambah momentum menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan mempengaruhi penghimpunan dana.

“Dalam target kita, tahun ini Rp200 triliun. Itu melihat kondisi 2023 yang berbeda dengan 2022. Ketidakpastian global belum reda, lalu ada juga election (Pemilu 2024), itu akan mempengaruhi penghimpunan dana,” ujar Inarno.

Dari sisi pencatatan efek, sampai 9 Agustus 2023, BEI telah berhasil menorehkan 62 pencatatan efek saham dengan nilai fund raised sebesar Rp49,15 triliun, 70 emisi obligasi, 2 Exchange-Traded Fund (ETF) baru, 1 Efek Beragun Aset-Surat Partisipasi (EBA-SP), dan 82 Waran Terstruktur sepanjang 2023.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya