Taliban Afghanistan Larang Perempuan Berkunjung ke Taman Nasional Band-e-Amir di Bamiyan

Terdapat ribuan orang yang mengunjungi Taman Nasional Band-e-Amir di Provinsi Bamiyan, Afghanistan, setiap tahunnya, di mana pengunjung dapat menikmati keindahan alam termasuk danau biru safir.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 28 Agu 2023, 11:05 WIB
Aksi sekelompok wanita saat berunjuk rasa di Herat, Afghanistan, Kamis (2/9/2021). Para pengunjuk rasa mendesak Taliban menghormati hak-hak kaum perempuan, termasuk menempuh pendidikan. (AFP Photo)

Liputan6.com, Kabul - Taliban melarang perempuan mengunjungi salah satu taman nasional paling populer di Afghanistan. Larangan tersebut diumumkan setelah penjabat menteri kejahatan dan kebajikan mengeluhkan bahwa perempuan yang mengunjungi taman tersebut tidak mengikuti aturan penggunaan jilbab.

"Jalan-jalan bukanlah suatu keharusan bagi perempuan," ujar Mohammad Khalid Hanafi seperti dilansir The Guardian, Senin (28/8/2023), sambil meminta pasukan keamanan mulai menghentikan perempuan memasuki taman nasional itu.

Terdapat ribuan orang yang mengunjungi Taman Nasional Band-e-Amir di Provinsi Bamiyan setiap tahunnya, di mana pengunjung dapat menikmati keindahan alam termasuk danau biru safir.

Human Rights Watch (HRW) menggambarkan larangan tersebut sebagai yang terbaru dari daftar pembatasan yang diberlakukan terhadap perempuan Afghanistan. Sejak Taliban kembali berkuasa pada tahun 2021, mereka telah menutup sebagian besar sekolah menengah perempuan, melarang perempuan masuk universitas, dan menghentikan banyak staf bantuan perempuan Afghanistan untuk bekerja.

Sejumlah tempat umum, termasuk pemandian, pusat kebugaran, hingga salon, juga dilarang bagi perempuan.

"Saya telah mendengar lebih dari satu perempuan Afghanistan berbicara tentang bagaimana Taliban selanjutnya tidak akan membiarkan mereka bernapas," kata Heather Barr dari HRW. "Kedengarannya sangat hiperbol sampai Anda melihat mereka melakukan hal-hal seperti mencoba menghentikan perempuan untuk berada di luar ruangan dan menikmati alam."

Pada tahun 2013, Taman Nasional Band-e-Amir menjadi simbol perubahan setelah diumumkan bahwa empat penjaga taman perempuan telah dipekerjakan, yang merupakan pertama kalinya di Afghanistan.


Sulit Dipahami

Seorang perempuan Afghanistan menerima jatah makanan yang didistribusikan oleh kelompok bantuan kemanusiaan Korea Selatan, di Kabul, Selasa (10/5/2022). Taliban pada Sabtu pekan lalu memerintahkan semua perempuan Afghanistan menutupi seluruh tubuhnya atau mengenakan burqa tradisional di depan umum. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Larangan bagi perempuan berkunjung ke Taman Nasional Band-e-Amir juga memicu komentar dari pelapor khusus PBB mengenai situasi hak asasi manusia di Afghanistan.

"Dapatkah seseorang menjelaskan mengapa pembatasan kunjungan perempuan ke Band-e-Amir diharuskan mematuhi syariah dan budaya Afghanistan?" tulis Richard Bennett.

Taliban telah lama menyatakan bahwa mereka menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan interpretasi kelompok tersebut terhadap hukum Islam dan adat istiadat Afghanistan.

Namun, Barr mengatakan sulit untuk memahami alasan rasional mengapa larangan ini diberlakukan.

"Penjelasan apa yang bisa Anda pikirkan, selain kekejaman?" ujarnya. "Ini adalah tempat yang ajaib untuk dikunjungi karena Anda melihat keluarga-keluarga tertawa, berpiknik, dan bersenang-senang."

"Dan itulah yang baru saja diambil oleh Taliban – kemampuan keluarga untuk menikmati hari bersama, dengan perempuan dalam keluarga menjadi bagian darinya.”

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya