Bangun LRT Jabodebek hingga MRT, Jokowi Ajak Masyarakat Beralih Pakai Transportasi Umum

Pemerintah menambah jenis transportasi massal agar membuat masyarakat beralih memakai transportasi umum sehingga diharapkan kurangi macet dan polusi.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Agu 2023, 10:54 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan LRT terintegrasi Jabodebek, Senin (28/8/2023). (Foto: tangkapan layar/Youtube Sekretariat Kabinet)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan moda transportasi kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek)  atau LRT Jabodebek pada Senin, 28 Agustus 2023. Saat peresmian LRT Jabodebek, Jokowi mendorong masyarakat untuk memakai transportasi umum seiring transportasi massal yang sudah beragam.

Jokowi menuturkan,  Jakarta selalu masuk daftar kota termacet di dunia. Tak hanya kemacetan, masalah polusi udara juga dialami Jakarta.

“Kita selalu masuk sebagai 10 macet kota termacet di dunia. Setiap hari masuk 996 ribu kendaraan ke Jakarta setiap hari. Oleh sebab itu macet, polusi juga selalu ada di Jakarta,” kata Jokowi saat peresmian, Senin (28/8/2023).

Melihat kondisi tersebut, pemerintah Indonesia membangun transportasi massal antara lain moda raya terpadu (MRT), LRT, KRL, Trans Jakarta, dan  bus raya terpadu atau bus rapid transit (BRT). “Oleh sebab itu dibangun MRT, LRT, KRL, Trans Jakarta, BRT, kereta bandara agar masyarakat kita semua beralih dari transportasi pribadi ke transporasi massal,” ujar dia.

Jokowi mengakui, peralihan dari transportasi pribadi ke transportasi umum ini memang tidak mudah. Ia mencontohkan pemakaian MRT. Jokowi melihat MRT selalu dipenuhi penumpang tetapi belum memenuhi target yang diinginkan.

"Meskipun saya melihat MRT penuh kapasitas setiap hari 180 ribu penumpang, dan hari ini masih 80 ribu, masih ada kapasitas yang belum terisi,” tutur dia.

Pada Senin, 28 Agustus 2023, Jokowi meresmikan LRT Jabodebek. Tambahan transportasi massal senilai Rp 32,6 triliun ini diharapkan dapat mendorong masyarakat memakai transportasi umum terutama dari jalur rel LRT tersebut.

"Dan hari ini alhamdulilah LRT sudah siap dioperasikan baik yang dari Harjamukti Cibubu,r dari Bekasi ke Jakarta, sepanjang 41,2 km dan habiskan anggaran Rp 32,6 triliun. Kita harapkan masyarakat berbondong-bondong ke LRT baik Cibubur sekitarnya, Bekasi sekitar, kemacetan kita hindari dan polusi kita kurangi,” tegas Jokowi.

Sebelum LRT Jabodebek, transportasi lainnya seperti MRT sudah beroperasi sejak 24 Maret 2019. Layanan MRT ini dioperasikan oleh PT MRT Jakarta. Jalur yang telah beroperasi sepanjang 15,7 KM yang hubungkan Stasiun Lebak Bulus dengan Stasiun Bundaran HI, demikian mengutip dari berbagai sumber. Sebelumnya, Jakarta juga sudah mengoperasikan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line dan Trans Jakarta sebagai moda transportasi publik.


Diresmikan Jokowi Hari Ini, LRT Jabodebek Obral Tarif Promo

LRT Jabodebek memiliki panjang mencapai 44 km, dengan tiga jalur lintasan dari Bekasi Timur - Cawang, Cibubur - Cawang, dan Cawang - Dukuh Atas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) menetapkan promo tarif LRT Jabodebek berupa diskon sebesar 78 persen. Itu diwujudkan dalam tarif flat sebesar Rp 5.000 untuk seluruh lintas pelayanan.

Tarif promo LRT Jabodebek ini mulai diberlakukan sejak LRT Jabodebek diresmikan pada Senin (28/8/2023) hari ini sampai dengan akhir September 2023.

“Tarif promo ini kami berikan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-78, serta untuk memperkenalkan LRT Jabodebek kepada masyarakat. Melalui pemberian tarif promo ini, diharapkan akan mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan angkutan massal ketimbang kendaraan pribadi,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati dalam keterangan tertulis, Senin (28/8/2023).

Adita menjelaskan, selain tarif flat Rp 5.000, skema selanjutnya yang disiapkan yaitu pengenaan tarif maksimal Rp 20.000 untuk jarak terjauh dan di bawah Rp 20.000 untuk selain jarak terjauh.

Skema tarif ini mulai diberlakukan pada awal Oktober 2023 sampai dengan akhir Februari 2024. Lebih lanjut Adita menjelaskan, pemberian tarif promo ini menggunakan subsidi dari pemerintah menggunakan skema Kewajiban Pelayanan Publik atau Public Service Obligation (PSO).

“Besaran PSO yang diberikan untuk subsidi tarif dari mulai beroperasi sampai dengan akhir tahun 2023, yaitu sebesar Rp 66 Miliar. Jumlah ini di luar pemberian subsidi untuk prasarana,” terang Adita.


Tarif LRT Jabodebek

Presiden Jokowi kembali menjajal moda transportasi LRT Jabodebek rute Stasiun Jati Mulya, Bekasi ke Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (10/8/2023). (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Adapun tarif LRT Jabodebek sudah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.

Berdasarkan regulasi ini, tarif dasar LRT Jabodebek ditetapkan mulai Rp 5.000 untuk 1 km pertama, dan mengalami penambahan sebesar Rp 700 per Km selanjutnya.

Pemerintah memberikan subsidi PSO dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan oleh operator LRT Jabodebek, agar biayanya lebih terjangkau bagi masyarakat banyak, Tarif yang telah ditetapkan ini telah dikaji tim independen Polar UI dan PWC bersama Operator dan Kementerian Perhubungan.


Ada 18 Stasiun

Light rail transit (LRT) Jabodebek saat mengikuti uji coba operasional terbatas, Jakarta, Minggu (27/08/2023).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek resmi beroperasi mulai besok Senin, 28 Agustus 2023. Hal ini menandakan uji coba terbatas dan penyempurnaan sistem sudah rampung dan LRT Jabodebek bisa beroperasi komersil.

VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan, LRT Jabodebek akan melayani sekitar 18 stasiun. Diantaranya Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.

“Stasiun-stasiun LRT Jabodebek berada di lokasi - lokasi strategis mulai dari kawasan perumahan hingga kawasan bisnis. Tujuannya untuk memudahkan para penglaju bertransportasi dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lainnya,” kata Joni dalam keterangan tertulis, Minggu (27/8/2023).

Stasiun InterchangeAda satu stasiun interchange, yakni stasiun Cawang. Berbeda dengan 17 stasiun lainnya yang berkonsep Typical. Perbedaannya adalah jumlah jalur, luas stasiun dan fasilitas tambahan yang ada di dalamnya.

Interchange Station terdiri dari 3 lantai dimana lantai 1 yaitu area boarding dan komersial, lantai 2 area peron, dan lantai 3 adalah area komersial. Sedangkan untuk tipe Typical Station 8 dari 2 lantai, dimana lantai 1 adalah area boarding dan lantai 2 merupakan area peron.

Stasiun Cawang merupakan Interchange Station dikarenakan merupakan stasiun persimpangan atau stasiun transit.

 

Infografis LRT Jabodebek (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya