Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membagikan pengalamannya usai menjajal LRT Jabodebek bersama Presiden Joko Widodo. Sri Mulyani bersama rombongan Presiden Jokowi berangkat dari Stasiun Harjamukti menuju ke Stasiun Cawang.
"Perjalanan yang saya tempuh sembari menemani Bapak Presiden @jokowi terasa begitu nyaman dan aman," tulis Sri Mulyani melalui akun instagramnya @smindrawati dikutip Senin, (28/8/2023).
Sri Mulyani mengungkapkan LRT Jabodebek efektif untuk memangkas waktu tempuh dari Stasiun Harjamukti, Depok hingga ke Stasiun Cawang, Jakarta Timur. Yakni, hanya membutuhkan waktu sekitar 50 menit.
Advertisement
"Total perjalanan kurang lebih hanya 50 menit saja. Sangat memangkas waktu tempuh membelah Jabodebek..!," ungkapnya.
Tak Bisa Ditawar
Sri Mulyani menilai, kehadiran transportasi masal menjadi keharusan dan kebutuhan yang tidak dapat ditawar. Terutama bagi kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya yang memiliki mobilitas sangat tinggi sehingga menimbulkan tantangan kemacetan dan polusi.
Untuk itu, Sri Mulyani mengimbau masyarakat untuk beralih ke transportasi umum seperti LRT Jabodebek. Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga fasilitas transportasi umum yang pembangunannya menggunakan uang negara.
"Mari terus kita bangun Indonesia - termasuk sarana transportasi masal. Mari kita jaga dan pelihara dan kita manfaatkan untuk kepentingan bersama," ucap Menkeu.
Diresmikan Jokowi Hari Ini, LRT Jabodebek Obral Tarif Promo
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) menetapkan promo tarif LRT Jabodebek berupa diskon sebesar 78 persen. Itu diwujudkan dalam tarif flat sebesar Rp 5.000 untuk seluruh lintas pelayanan.
Tarif promo LRT Jabodebek ini mulai diberlakukan sejak LRT Jabodebek diresmikan pada Senin (28/8/2023) hari ini sampai dengan akhir September 2023.
“Tarif promo ini kami berikan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-78, serta untuk memperkenalkan LRT Jabodebek kepada masyarakat. Melalui pemberian tarif promo ini, diharapkan akan mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan angkutan massal ketimbang kendaraan pribadi,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati dalam keterangan tertulis, Senin (28/8/2023).
Adita menjelaskan, selain tarif flat Rp 5.000, skema selanjutnya yang disiapkan yaitu pengenaan tarif maksimal Rp 20.000 untuk jarak terjauh dan di bawah Rp 20.000 untuk selain jarak terjauh.
Skema tarif ini mulai diberlakukan pada awal Oktober 2023 sampai dengan akhir Februari 2024. Lebih lanjut Adita menjelaskan, pemberian tarif promo ini menggunakan subsidi dari pemerintah menggunakan skema Kewajiban Pelayanan Publik atau Public Service Obligation (PSO).
“Besaran PSO yang diberikan untuk subsidi tarif dari mulai beroperasi sampai dengan akhir tahun 2023, yaitu sebesar Rp 66 Miliar. Jumlah ini di luar pemberian subsidi untuk prasarana,” terang Adita.
Advertisement
Tarif LRT Jabodebek
Adapun tarif LRT Jabodebek sudah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.
Berdasarkan regulasi ini, tarif dasar LRT Jabodebek ditetapkan mulai Rp 5.000 untuk 1 km pertama, dan mengalami penambahan sebesar Rp 700 per Km selanjutnya.
Pemerintah memberikan subsidi PSO dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan oleh operator LRT Jabodebek, agar biayanya lebih terjangkau bagi masyarakat banyak, Tarif yang telah ditetapkan ini telah dikaji tim independen Polar UI dan PWC bersama Operator dan Kementerian Perhubungan.
Reporter: sulaeman
Sumber: Merdeka.com