Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan hasil tes DNA menyatakan bahwa dua bayi dan masing-masing orangtuanya tertukar setelah satu tahun lalu melahirkan di tempat yang sama, Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kecamatan Kemang, Bogor.
Atas kejadian tersebut, Kepolisian Resor Bogor pun mendalami dugaan kelalaian pihak manajemen RS Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Advertisement
"Itu masih kami dalami, nanti hasilnya kami sampaikan," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Bogor, Minggu 27 Agustus 2023, seperti dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan, Polres Bogor telah melakukan sejumlah langkah penyelidikan seperti memeriksa sejumlah saksi, termasuk seluruh perawat dan bidan di rumah sakit yang bertugas saat kedua ibu tersebut melahirkan.
Menurut dia, polisi juga telah melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap kasus bayi tertukar ini, diawali dengan mendatangi lokasi kejadian di RS Sentosa.
"Itu dalam rangkaian penyelidikan, moga-moga kita bisa mendapat jawaban satu minggu ke depan," kata Rio.
Selain itu, Rio menyebut, rumah bersama disiapkan bagi dua keluarga bayi tertukar di Bogor itu. Tujuannya, kata dia, agar mereka bisa bersama-sama mengasuh sang bayi selama sekitar satu bulan masa transisi sebelum pengembalian ke orangtua biologis masing-masing.
"Perlu diketahui bahwa proses satu bulan lebih ini nanti adalah kita membuat rumah bersama, sudah diputuskan," papar Rio.
Menurut Rio, kepolisian bersama dua keluarga yang bayinya tertukar sudah menyiapkan rencana agar mereka bisa secara bergantian mengurus dan membangun ikatan dengan anak laki-laki mereka yang sekarang sudah berusia satu tahun.
Berikut update terkini kasus bayi tertukar diRumah Sakit (RS) Sentosa, Kecamatan Kemang, Bogor, Jawa Barat dihimpun Liputan6.com:
1. Polisi Dalami Kelalaian Pihak Rumah Sakit
Kepolisian Resor Bogor mendalami dugaan kelalaian pihak manajemen Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terkait kasus bayi tertukar yang dibuktikan dari hasil tes DNA.
"Itu masih kami dalami, nanti hasilnya kami sampaikan," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Bogor, Minggu 27 Agustus 2023, seperti dikutp dari Antara.
Ia menjelaskan, Polres Bogor telah melakukan sejumlah langkah penyelidikan seperti memeriksa sejumlah saksi, termasuk seluruh perawat dan bidan di rumah sakit yang bertugas saat kedua ibu tersebut melahirkan.
Advertisement
2. Sepakat Restorative Justice
Menurut Rio, polisi juga telah melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap kasus bayi tertukar ini, diawali dengan mendatangi lokasi kejadian di RS Sentosa.
"Itu dalam rangkaian penyelidikan, moga-moga kita bisa mendapat jawaban satu minggu ke depan," ujarnya.
Rio menyebutkan, mengenai aduan antara orangtua A dengan orangtua B yang bayinya tertukar di RS Sentosa, telah disepakati selesai melalui restorative justice atau keadilan restoratif.
"Telah dibuatkan komitmen bersama penyelesaian bersama dalam hal ini Ibu S dengan Ibu D, kami selesaikan secara restorative justice," terang Rio.
3. Rumah Bersama Disiapkan
Rumah bersama disiapkan bagi dua keluarga bayi tertukar di rumah sakit di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tujuannya agar mereka bisa bersama-sama mengasuh sang bayi selama sekitar satu bulan masa transisi sebelum pengembalian ke orangtua biologis masing-masing.
"Perlu diketahui bahwa proses satu bulan lebih ini nanti adalah kita membuat rumah bersama, sudah diputuskan," kata Rio.
Menurut dia, kepolisian bersama dua keluarga yang bayinya tertukar sudah menyiapkan rencana agar mereka bisa secara bergantian mengurus dan membangun ikatan dengan anak laki-laki mereka yang sekarang sudah berusia satu tahun.
"Sudah dibuat kesepakatan jadwal per jadwal, tanggal per tanggal, seperti timeline (lini masa) agar proses bonding (pembentukan ikatan) antara orang tua dengan si anak terjalin satu sama lain," jelas Rio.
Advertisement