Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku tidak khawatir dengan 'ancaman' PKB bakal keluar koalisi lantaran masalah calon wakil presiden yang belum jelas. Muzani meyakini PKB tidak akan mencabut dukungan kepada Prabowo Subianto.
"InsyaAllah tidak saya kira, tidak tidak tenang tenang saja," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/8/2023).
Advertisement
Muzani menyebut sikap PKB bukan sinyal keretakan koalisi. Ia mengingatkan perlu kesabaran. Namun, hari-hari ini sudah mulai terlihat hilal soal nama calon wakil presiden.
"Ya semuanya memang perlu kesabaran sudah nampak tapi belum tiga derajat bagaimana caranya ya kan gitu," katanya.
Menurut Muzani, sejumlah nama calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto sudah mulai mengerucut. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar salah satu yang populer.
"Banyak. Makin banyak makin bagus. Tetapi sekali lagi berkali kali saya mengatakan bahwa nama yang paling populer dari beberapa hilal yang dengar ya yang paling yang terdengar itu ya Muhaimin Iskandar," kata Muzani.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengaku, belum ada komunikasi secara resmi yang dilakukan oleh partai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sejak bergabungnya PAN dan Partai Golkar.
Diketahui, ada empat partai yang tergabung dalam KIR yakni Gerindra, PKB, Golkar dan PAN.
"Sejauh ini belum ada perkembangan yang signifikan, baru komunikasi saja belum duduk secara resmi empat partai yang ada. Kalau sudah duduk secara resmi, saya pikir akan lebih ada perkembangan yang lebih signifikan. Jadi sejak diumumkan belum ada yang signifikan," kata Jazilul.
Soal Agenda Pertemuan Koalisi
Duduk bersama secara resmi itu nantinya baru bisa dilakukan jika sudah diagendakan oleh ketua umum partai yang tergabung dalam KKIR.
"Nah itu ketum-ketum partai yang akan mengagendakan bersama Pak Prabowo dan Gus Muhaimin (kumpul bareng). Ya kalau lihat dari sisi waktu sudah makin mepet ya, mungkin akan lebih cepat," ungkapnya.
Lalu, saat disinggung apakah pertemuan itu akan diagendakan pada awal September 2023, Ia pun berkelakar, akan bubar jika memang tidak dilakukan pada bulan tersebut.
"Saya kurang tahu persis ya, kalau tidak ada kabar sampai awal September, mungkin kabarnya bubar kali ya," pungkasnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement